Liputan6.com, Jakarta Paris Saint-Germain (PSG) bakal menjamu Bayern Munich pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Rabu dini hari WIB, (15/2/2023).
Pada awalnya, PSG dikabarkan tidak akan diperkuat oleh pemain andalannya, Kylian Mbappe. Penyerang Timnas Prancis itu mengalami cedera saat PSG bertandang ke markas Montpellier pada pekan ke-21 Liga Prancis 2022/2023, Kamis (2/2/2023) WIB.
Baca Juga
PSG memberikan pernyataan resmi bahwa Mbappe menderita cedera paha dan harus absen selama tiga minggu. Jika mengacu pada pernyataan itu, Mbappe seharusnya baru bisa merumput pekan depan.
Advertisement
Namun, yang mengejutkan adalah tiba-tiba Mbappe sudah sembuh dan mulai berlatih kembali. Pemenang Piala Dunia 2018 itu juga masuk dalam skuad PSG yang akan menghadapi Bayern.
Lantas, muncul dugaan bahwa PSG memaksakan kondisi Mbappe. Pasalnya, kemampuan Mbappe sangat dibutuhkan untuk laga penting dan krusial seperti melawan Bayern.
Terkait hal itu, pelatih PSG Christophe Galtier, menerangkan bahwa dirinya belum memutuskan apakah Mbappe akan tampil melawan Bayern. Saat ini, ia masih melihat perkembangan kondisi pemain 24 tahun itu.
"Pertanyaan pertama yang bakal diajukan pada Kylian adalah bagaimana perasaanya, bagaimana ia melihat situasi dirinya. Akan ada diskusi dengan staf medis," kata Galtier, dilansir laman resmi Liga Champions.
"Kylian Mbappe sudah bekerja keras untuk bisa mendapatkan kesempatan ikut berpartisipasi di laga ini," ujarnya, menambahkan.
Lebih lanjut, Galtier menyatakan jika Mbappe ada di dalam daftar tim saat pertandingan lawan Bayern, dirinya tidak akan menjadikan sang pemain hanya sebagai penghangat bangku cadangan.
"Ada di bangku cadangan untuk [sekadar] menakuti lawan? Bila dia ada di daftar tim, dia akan tampil di lapangan. Berapa lama dia akan tampil, saya pun tidak tahu." ucapnya.
Tak Mau Alasan
PSG dalam kondisi sulit jelang melawan Bayern. Dalam dua laga terakhir PSG selalu kalah. Saat melawan Marseille, PSG kalah 1-2 sehingga tersingkir di ajang Coupe de France.
Imbasnya, PSG kembali gagal mendapatkan gelar Coupe de France. Musim lalu PSG juga gagal di ajang Coupe de France.
Selain gagal di Coupe de France, akhir pekan lalu, PSG kalah 1-3 dari Monaco di ajang Liga Prancis. Kekalahan itu memang belum menggoyahkan PSG di puncak klasemen sementara Liga Prancis.
Namun, posisi mereka semakin dekat dengan Marseille yang ada di posisi dua klaseme. PSG ada di posisi puncak klasemen sementara dengan 54 poin dari 23 laga. Marseille di posisi dua klasemen sementara dengan 49 poin dari 23 laga.
Meski begitu, Galtier menegaskan enggan menjadikan kondisi tersebut sebagai alasan. Dia menyebut, duel nanti menjadi momen kebangkitan untuk timnya.
"Tidak akan ada alasan setelah laga ini. Bayern juga mengalami periode sulit setelah Piala Dunia. Sejak saat itu mereka bisa tampil bagus." ucapnya
"Sedangkan saat ini kami tidak [dalam kondisi bagus]. Namun kini saya punya skuad yang lebih komplet dibandingkan laga sebelumnya," jelasnya.
Advertisement
Diterpa Isu Tak Sedap
Selain dalam periode sulit, PSG juga diterpa isu tak sedap. Dua megabintang Les Parisiens, Lionel Messi dan Neymar dikabarkan bakal hengkang. Kedua pemain itu disebut sudah tidak nyaman berada di dalam tim.
Neymar baru saja terlibat bentrokan di ruang ganti usai PSG dikalahkan AS Monaco 1-3 di Stade Louis II, Sabtu (11/2). Dia tidak puas dengan performa rekannya Vitinha dan Hugo Ekitike.
Vitinha diminta mengoper bola dengan baik, semetara Ekitike disemprot soal pengambilan keputusannya yang buruk di lapangan.
Keributan tak berhenti di situ, Neymar juga dikabarkan berseteru dengan Direktur Olahraga Paris Saint-Germain, Luis Campos.
Menurut laporan Get Football News France, Neymar tak senang atas kritik Campos yang menyebut permainan mereka memalukan.
Situasi dari ketidaksenangan Neymar dengan dua rekannya dan Campos juga terjadi di tengah laporan yang mengabarkan bahwa keretakan hubungannya dengan Kylian Mbappe terus berlanjut.
Kedua pemain tersebut bertikai lantaran urutan pengambil penalti pada awal musim ini dalam pertandingan Ligue 1. Sergio Ramos bahkan harus turun tangan untuk memisahkan keduanya.
Setelah itu, Pelatih Christophe Galtier mengadakan pertemuan dan menegur Neymar serta Mbappe. Namun, tampaknya hubungan kedua pemain top itu tak kunjung membaik. Kini, Foot Mercato mengklaim Neymar sedang mencari jalan keluar dari PSG.
Menariknya, laporan tersebut juga mengklaim bahwa kepindahan Neymar akan diikuti oleh Messi. Megabintang Argentina itu saat ini berada di bulan-bulan terakhir dari kontrak dua tahunnya di klub. Sedangkan Neymar terikat kontrak hingga 2025.
Mbappe Biang Kerok
Maksud dari Mbappe menjadi 'biang kerok' atas kemungkinan kepergian Messi ialah, PSG ingin menjadikan striker Prancis itu sebagai acuan di lini depan.
Dengan memberi Kylian Mbappe kontrak paling menguntungkan dalam sejarah olahraga, PSG telah memperjelas bahwa ia adalah pemain bintang masa depan.
Namun, ada perasaan bahwa ini belum sepenuhnya tercermin di lapangan. Seperti yang terjadi, serangan PSG terutama dilakukan melalui Messi.
Mbappe terpaksa harus puas menjadi pencetak gol yang produktif, padahal masih banyak yang bisa dia tawarkan dari sekedar gol.
Ketika Messi kesulitan musim lalu dan tidak bermain sesentral seperti musim ini, Mbappe adalah kreator utama PSG.
Ia mencetak 39 gol dan memberikan 26 assist dalam 46 penampilan di semua kompetisi untuk PSG pada musim 2021-22.
Meski telah mencetak 25 gol sejauh musim ini, jumlah assistnya menurun drastis. Pemain Prancis itu hanya memberikan enam assist dalam 26 penampilan sejauh musim ini.
Â
Advertisement