Sukses

Tanggapi Isu Liverpool, John Henry Tegaskan Liverpool Tidak Dijual

Isu mengenai grup yang memiliki Liverpool, Fenway Sports Group, berencana untuk menjual klub muncul pada akhir 2022 setelah John menyatakan sedang menjajaki penjualan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik utama Liverpool, John Henry, menegaskan tidak ada rencana untuk menjual klub. Isu mengenai grup yang memiliki Liverpool, Fenway Sports Group, berencana untuk menjual klub muncul pada akhir 2022 setelah John menyatakan sedang menjajaki penjualan.

Merespons rencana penjualan tersebut, konsorsium dari Qatar dan Arab Saudi dikabarkan langsung menunjukkan ketertarikan pengambilalihan Liverpool senilai 3 miliar poundsterling.

Namun, baru-baru ini John membantah isu penjualan Liverpool tersebut. Dilansir dari 90Min, John menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan menjajaki penjualan adalah mencari investor, bukan untuk menjual klub sepenuhnya.

“Apakah kami berencana menjual Liverpool? Tidak. Apakah kami sedang berbicara dengan investor tentang Liverpool? Ya. Apakah akan terjadi sesuatu tentang itu? Saya pikir begitu, tapi bukan penjualan secara penuh,” jawab John ketika ditanya oleh the Boston Sports Journal.

Dilansir dari BBC, beberapa tahun ke belakang FSG memang membuka diri bagi investor untuk menanamkan modalnya di Liverpool. Baru-baru ini dua raksasa bank investasi, Morgan Stanley dan Goldman Sachs telah terlibat dalam membantu usaha FSG mencari calon investor.

“Saya tahu di luar sana banyak pembicaraan mengenai Liverpool, tapi saya tegaskan: kami hanya membentuk proses yang sedang berjalan,” jelas John.

2 dari 4 halaman

Komitmen FSG Atas Liverpool

Komentar Henry terkait isu penjualan Liverpool sejalan dengan pernyataan yang dikeluarkan FSG sebelumnya melalui The Athletic tentang potensi pemegang saham pihak ketiga yang dapat berinvestasi di Liverpool dengan catatan FSG tetap memegang kendali atas klub baik di dalam maupun di luar lapangan.

“Ada sejumlah perubahan dan rumor perubahan kepemilikan klub di Liga Primer dan imbasnya adalah kepemilikan FSG atas Liverpool juga ikut dipertanyakan oleh banyak pihak,” bunyi pernyataan FSG.

“FSG sering menerima ketertarikan dari pihak ketiga yang ingin menjadi pemegang saham di Liverpool. FSG telah mengatakan sebelumnya bahwa dengan syarat dan ketentuan yang tepat kami akan mempertimbangkan pemegang saham yang baru tentunya dengan mempertimbangkan yang terbaik bagi Liverpool sebagai klub.”

“Kami sepenuhnya berkomitken untuk kesuksean Liverpool, baik di dalam dan di luar lapangan.”

3 dari 4 halaman

MU Segera Dapatkan Pemilik Baru?

Berbeda dengan Liverpool, raksasa Liga inggris lainnya, Manchester United justru tengah berada di ujung pergantian pemilik. Dari banyaknya calon pembeli, dua nama yang tampaknya paling serius untuk membeli United muncul. Kedua miliarder tersebut adalah Sir Jim Ratcliffe dan Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani. Keduanya mengaku sebagai penggemar berat Manchester United.

Melalui perusahaannya, INEOS, Sir Jim Ratcliffe lebih dulu mengajukan tawaran untuk membeli MU dari keluarga Glazers. INEOS mengajukan pembelian saham mayoritas sebesar 69 persen atas kepemilikan MU. Kendati begitu, INEOS meyakinkan para penggemar bahwa mereka tidak akan mengulangi kesalahan yang dilakukan Glazers.

“Kami menganggap peran kami di sini sebagai penjaga MU di masa mendatang atas nama fans dan komunitas yang lebih luas,” tegas INEOS melalui pernyataan resminya. “Kami ambisius dan kompetitif. Kami ingin investasi di Manchester United dan menjadikan klub ini nomor satu di dunia.”

4 dari 4 halaman

Investor Qatar, Saingan Berat INEOS

Sementara itu, Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani melalui melalui Nine Two Foundation miliknya telah mengajukan tawaran untuk 100 persen kepemilikan klub. Tawaran yang diajukan ini juga dijamin benar-benar bebas utang.

“Tawaran tersebut untuk mengembalikan klub ke masa kejayaannya baik di dalam dan luar lapangan, dan di atas segalanya akan berusaha untuk menempatkan penggemar di jantung klub sepak bola Manchester United sekali lagi,” demikian bunyi pernyataan konfirmasi tawaran tersebut.

Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani berkomitmen untuk melakukan investasi di tim sepak bola, pusat pelatihan, stadion dan infrastruktur yang lebih luas, pengalaman penggemar dan komunitas yang didukung klub.