Liputan6.com, Jakarta Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez sudah siap tempur di MotoGP 2023. Dia siap untuk melewati masa buruk dua musim beruntun dirundung cedera.
Marquez seperti diketahui sudah menjalani operasi keempat di lengan kanannya yang cedera di MotoGP Jerez 2020. Diketahui, cedera ini pulai pulih meski tak bisa kembali 100 persen.
Dokter legendaris MotoGP, Dr Claudio Costa, pemilik Mobile Clinic mengatakan lengan kanan bukan hal mengkhawatirkan untuk Marquez. Dia justru lebih mengkhawatirkan kondisi kepala yang bisa memicu kelelahan.
Advertisement
"Pria itu seorang pembalap yang luar biasa. Dia sudah melewati masa sulit, namun masalah pembalap ada di kepala. Tak ada kendala yang bisa menghentikan keinginannya untuk menang," kata dokter 82 tahun itu seperti dikutip crash.
"Saya pkkir masalah bahu sudah teratasi, meski fungsi 100 persen tak akan terjadi lagi. Sedangkan diplopia (gangguan penglihatan) juga bisa dikontrol, saya tak khawatirkan itu tapi kepala Marquez. Dia bisa kelelahan."
Â
Penuhi Keinginan
Pesan dokter ini seperti ditujukan kepada Repsol Honda. Sejauh ini, Honda belum bisa memenuhi keinginan Marquez untuk dapatkan motor bagus.
Hal di luar teknis inilah yang bisa membuat Marquez lelah.
"Dia ingin menang lagi dan dia harus mendapatkan hasil bagus untuk memenuhi mimpinya. Honda harus memberikan Marquez motor yang diinginkannya agar dia bisa bersaing," kata Costa.
"Dia pantas mendapatkannya.Kita juga harus bisa melihat lagi kehebatan dia."
Â
Advertisement
Komentari Bagnaia
Â
Marquez tentu akan menghadapi tantangan berat dari banyaknya pembalap muda di MotoGP 2023. Salah satunya juara bertahan Francesco Bagnaia.
"Kita punya pembalap Italia yang juara dunia dengan motor Italia. Ini saja menyiratkan bagaimana serunya MotoGP 2023," katanya.
"Faktanya semua pembalap hebat dan kecepatan mereka daya tarik yang sulit ditolak."
Â
Terus Berbenah
Â
Seperti terjadi di dunia lain, dia pun meyakini MotoGP harus terus berbenah. Klinik milik Dokter Costa saat ini tak lagi dipakai oleh Dorna.
"Inti dari balapan selalu sama. Semuanya akan terus menemui hal baru dan baru. Kita tak boleh menutup diri dengan hal baru," kata Costa.
"Jelas, selalu ada nostalgia dengan Valentino Rossi. namun dia tak mungkin selalu membalap. Setelah perginya Rossi, penonton juga mulai berkurang," katanya.
Â
Advertisement