Sukses

Curahan Sakit Hati Pelatih Newcastle usai Dipecundangi MU di Final Carabao Cup

Setelah peluit berbunyi, sakit hati dan emosi negatif menguasai Newcastle.

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Newcastle United Eddie Howe mengungkapkan kondisi timnya usai dikalahkan Manchester United (MU) pada final Carabao Cup 2022/2023.

Bermain di Wembley Stadium, Minggu (26/2/2023), Newcastle tak berdaya 0-2 dan harus rela melihat MU mengangkat trofi juara.

Ambisi Newcastle menuntaskan dahaga gelar yang sudah berlangsung lebih dari setengah abad dibuyarkan oleh Casemiro dan bunuh diri Sven Botman pada menit ke-33 dan ke-39.

Eddie Howe mengakui, setelah peluit panjang berbunyi, aura negatif langsung menyelimuti ruang ganti tim. "Sakit, itu yang kami rasakan ketika kalah. Kami merasa tak layak ketika semua tak sesuai harapan," kata Eddie Howe, dilansir, Chronicle Live.

"Secara natural seperti itu yang kami rasakan. Setelah pertandingan berakhir, seketika, emosi negatif menyelimuti Anda. Itulah yang terjadi," ujar Howe.

Lagi dan lagi, Newcastle harus memendam impin mereka untuk meraih trofi pertamanya sejak 1955. Kali terakhir mereka menjadi juara adalah pada ajang Piala Fairs pada 1968.

Newcastle berkali-kali merasakan sakitnya kalah di final. Dalam 68 tahun terakhir, mereka lima kali masuk ke final, dengan rincian tiga Piala FA dan dua Piala Liga Inggris. Tapi mereka selalu takluk.

Selain itu, Newcastle juga mencatatkan diri sebagai tim dengan rentetan kekalahan terbanyak di Wembley, yakni sembilan kali sejak Piala FA 1974.

Meski demikian, Howe tetap memberikan apresiasi kepada pemainnya. Dia berharap, bermain di final Carabao Cup ini bisa jadi pelecut untuk bisa lebih baik ke depannya.

"Kami boleh bangga dengan performa kami, tapi kami memang kurang membunuh di depan gawang. Kami tidak ingin hasil di final ini merusak fokus tim. Para pemain sudah memberikan segalanya," ujar Howe.

"Ini proses, kami ingin rutin ada di sini. Jalan masih panjang untuk menjadi tim seperti yang kami inginkan." ungkapnya, menambahkan.

2 dari 4 halaman

Revolusi Setelah Dibeli Pangeran Arab Saudi

Memang, Newcastle United masih harus menunggu lebih lama lagi demi bisa juara dalam kompetisi besar. Namun, satu hal yang tidak bisa dipungkiri, tim berjuluk The Magpies ini menunjukkan perubahan yang siginifikan.

Meski kalah, Newcastle United akhirnya merasakan lagi final pertama mereka sejak 1999. Saat itu, mereka juga dikalahkan oleh Manchester United di final Piala FA 1999.

Kembalinya Newcastle ke partai final juga tak lepas dari revolusi besar-besaran usai dibeli Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman lewat Public Investment Fund (PIF) pada 2021 lalu. Setelah hampir 16 bulan, musim ini revolusi yang dipimpin Howe mulai memperlihatkan hasil.

Selain tampil di final Carabou Cup, The Magpies kini berada di urutan kelima di Liga Inggris setelah awal yang luar biasa dan hanya kalah sekali dalam 20 laga.

Newcastle mengoleksi 41 poin, selisih empat angka dari Tottenham Hotpur di batas zona Liga Champions. Namun, mereka masih bisa menyodok ke peringkat empat lantaran memiliki dua laga simpanan.

3 dari 4 halaman

MU Buka Puasa Gelar

Di sisi lain, MU akhirnya mengakhiri puasa gelar selama enam tahun terakhir. Erik ten Hag pun berhasil mempersembahkan trofi pertamanya.

Terakhir MU meraih gelar 2016/2017 yakni Liga Europa dan Carabao Cup. Menurut Opta, puasa gelar 5 tahun 278 hari ini adalah periode terlama yang dirasakan MU sejak 1983.

"Ini adalah awal era baru. Tim ini siap untuk meraih segalanya. Kami bermain menghadapi tim bagus dan ini adalah momen luar biasa. Mari kita nikmati dulu dan setelah itu bersiap lagi," ujar penjaga gawang MU, David De Gea di Sky Sports.

"Kami tunjukkan hari ini bahwa kami bisa memenangi banyak trofi. Mari kita nikmati dulu momen ini."

4 dari 4 halaman

Pujian Erik Ten Hag

Sementara itu, Erik ten Hag memberikan pujian kepada pemainnya, terkhusus Casemiro, Raphael Varane dan David de Gea. Menurut pelatih asal Belanda itu, ketiga pemain tersebut menularkan semangat meraih trofi kepada para pemain MU lainnya.

"Saya katakan sebelum pertandingan - Rapha Varane, Casemiro, David De Gea. Mereka tahu bagaimana memenangkan trofi," ucapnya.

"Anda membutuhkan pemain seperti itu di lapangan untuk mengarahkan tim, melatih tim, mengatur tim," kata Ten Hag seperti dikutip dari situs resmi MU.