Sukses

Piala Dunia U-20 2023 Sebentar Lagi Bergulir, Berikut Ini Regulasi Nonton Bareng

Hendy Lim selaku Direktur Indonesia Entertainment Group (IEG) mengungkapkan regulasi nonton bareng Piala Dunia U-20 tidak jauh berbeda dengan ketika Piala Dunia 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Indonesia Entertainment Group (IEG) Hendy Lim mengungkapkan regulasi nonton bareng Piala Dunia U-20 tidak jauh berbeda dengan peraturan Piala Dunia 2022. Dia menyampaikan hal tersebut pada jumpa pers Surya Citra Media (SCM) selaku official broadcasters Piala Dunia U-20 2023 di Studio Lantai 8 SCTV Tower, Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Dengan semakin dekatnya kompetisi sepak bola berskala internasional tersebut, animo di tengah masyarakat semakin besar. Berkaitan dengan hal tersebut, Hendy Lim mengungkapkan beberapa peraturan yang harus dipatuhi pihak-pihak yang ingin mengadakan acara nonton bareng Piala Dunia U20 2023.

“Nobar ketentuannya tidak jauh berbeda dengan Piala Dunia Qatar kemarin,” ungkap Hendy. “Semua kegiatan selain harus dapat izin dari polisi tentunya, harus juga dapat ijin dari SCM. Baik itu tujuannya komersial maupun non-komersial,” tambah Hendy.

Terkait dengan aturan detail mengenai nonton bareng tersebut, Hendy menyampaikan bahwa pihak SCM akan melakukan sosialsisasi ke kota-kota besar seperti yang kemarin dilakukan ketika Piala Dunia 2022.

“Untuk detailnya kami akan melakukan sosialisasi ke kota-kota besar di Indonesia mulai awal bulan Maret,” ujar Hendy.

2 dari 3 halaman

SCM Siarkan Piala Dunia U-20 ke Seluruh Dunia

Sementara itu, Surya Citra Media atau SCM tidak hanya menjadi broadcaster Piala Dunia U-20 untuk Indonesia, melainkan juga host broadcaster yang akan menyiarkan setiap pertandingan ke seluruh dunia. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama SCM Sutanto Hartono pada sesi jumpa pers yang sama.

Sutanto menegaskan bahwa ajang ini milik bangsa Indonesia, bukan hanya SCM. “Ini bukan milik SCM saja tapi milik seluruh bangsa Indonesia. Jadi, ayo kita bersama-sama bangkitkan animo kita,” tegas Sutanto.

3 dari 3 halaman

SCM Ambil Lisensi Piala Dunia Lagi

Sutanto Hartono mengaku bahwa biaya untuk membeli lisensi penyiaran Piala Dunia memang paling mahal. Ia pun mengakui bahwa SCM lebih rugi dibanding untung. Namun, Sutanto mengungkap ada alasan lain mengapa SCM lagi-lagi membeli lisensi Piala Dunia U-20 setelah kemarin sudah menjadi official broadcaster di ajang Piala Dunia 2022.

“Lisensinya memang paling mahal dan lebih banyak ruginya dibanding untungnya. Tapi kami ambil karena kami merasa platform kami yang paling lengkap,” ujar Sutanto