Sukses

Profil Azwar Anas, Mantan Ketua Umum PSSI yang Lahirkan Liga Profesional Indonesia

Mantan Ketua Umum PSSI Azwar Anas meninggal dunia, Minggu (5/3/2023) pukul 11.40 WIB. Namun, almarhum juga aktif di bidang lain.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum PSSI Azwar Anas meninggal dunia, Minggu (5/3/2023) pukul 11.40 WIB. Namun, almarhum juga aktif di bidang lain.

Di luar sepak bola Indonesia, Azwar Anas adalah seorang purnawirawan TNI, birokrat, hingga politikus. Ia pernah menjabat Gubernur Sumatra Barat selama dua periode, yakni pada 1977-1987.

Dia juga pernah menjadi Menteri Perhubungan Indonesia pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) era Presiden Soeharto.

Kiprah Azwar Anas di PSSI berlangsung pada 1991-1999. Kepemimpinan Azwar Anas selama delapan tahun diwarnai berbagai momen penting.

Salah satunya dengan menggandeng klub Serie A Italia, Sampdoria, untuk mendidik pemain muda Indonesia. Talenta terbaik Tanah Air dikirim ke Italia untuk mengikuti turnamen junior Primavera (1993-1994) dan Baretti (1995-1996).

Program ini menghasilkan beberapa nama bintang, di antaranya Kurniawan Dwi Yulianto dan Bima Sakti. Mereka kini memberikan ilmu yang diterima dengan menjadi pelatih.

Bima Sakti pernah menjadi pelatih Timnas Indonesia yang sukses menjuara Piala AFF U-16 2022. Bersama Kurniawan, dia sekarang membantu Indra Sjafri di timnas U-23.

 

 

2 dari 2 halaman

Liga Profesional

Selain dikenal sebagai dengan proyek Primavera-Baretti, Azawar Anas juga membuat terbosoan di kompetisi domestik. Ia sukses menggabungkan kompetisi Galatama dan Perserikatan pada 1995.

Kendati demikian, Azwar Anas juga dihadapkan dengan rintangan berat ketika terdapat kasus mafia wasit. Selain itu, Azwar Anas juga terbawa-bawa dalam kasus sepak bola gajah di Piala AFF 1998.

Bek Timnas Indonesia Mursyid Effendi diputuskan bersalah oleh FIFA dan tidak boleh tampil di level internasional seumur hidup.

Berbagai kasus besar membuat posisi Azwar Anas terus terpojok. Ia akhirnya memutuskan mundur dari Ketua Umum PSSI pada 1999. Posisinya kemudian digantikan oleh Agum Gumelar.