Liputan6.com, Jakarta - Banyak pertanyaan muncul ketika Qatar ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Salah satunya adalah iklim panas Timur Tengah. Dengan turnamen biasa digelar pada musim panas, mustahil rasanya jika pertandingan nanti tetap diselenggarakan pada periode waktu tersebut.
Qatar menjawab keraguan tersebut dengan membangun stadion dengan pendingin ruangan. Namun, langkah itu akhirnya dirasa tetap tidak cukup. Demi keselamatan pemain dan kenyamanan penonton, sejarah pun tercipta.
Piala Dunia 2022 berlangsung pada musim dingin dan untuk pertama kali dilaksanakan pada akhir tahun.
Advertisement
Bukan kali ini saja iklim mememaksa sepak bola beradaptasi. Namun, ada kalanya keduanya harus berjalan beriringan.
Yang ada kemudian adalah berlangsungnya laga dalam kondisi kurang bersahabat. Situasi ini jadi tantangan tersendiri bagi pemain, yang tidak hanya harus menghadapi lawan, tapi juga cuaca ekstrem.
Pemain Bayern Leverkusen tidak punya pilihan ketika laga Liga Europa kontra Rosenborg tetap berlangsung di Trondheim, Norwegia pada 2010. Saat itu temperatur turun drastis hingga minus 14 Celsius saat kick-off.
Duel Amerika Serikat kontra Honduras di Minnesotta tahun lalu juga digelar dalam suhu dingin, yakni minus 16 Celsius. "Seperti membeku," kata bintang Negeri Paman Sam Christian Pulisic, dilansir Guardian.
Â
Burnley vs Blackburn Rovers
Menjadi tanggung jawab operator kompetisi untuk menentukan apakah pertandingan layak dilaksanakan atau tidak jika cuaca tidak bersahabat. Namun, tidak semua menjalankan tugas dengan baik.
Pada Desember 1891, Blackburn Rovers bertandang ke markas Burnley dan bermain dalam suhu rendah dengan lapangan bersalju. Mereka pasti menyesal sudah melakukannya dan merasa semestinya tidak perlu datang. Sebab, Blackburn sudah tertinggal 0-3 pada jeda.
Saat pertandingan hendak dilanjutkan, Blackburn tidak kunjung masuk lapangan. Mereka akhirnya muncul, tapi tidak bertahan lama.
Advertisement
Kaku Kedinginan
Seluruh pemain kecuali kiper Herby Arthur meninggalkan lapangan. Burnley yang coba menyerang pun terperangkap offside. Ketika Arthur membuang-buang waktu dalam jangka cukup lama, wasit JC Clegg akhirnya membatalkan pertandingan.
Rovers tidak lama menyatakan permintaan maaf. Mereka mengaku para pemain tidak bisa tampil karena kaku akibat kedinginan.