Liputan6.com, Jakarta Gelandang Chelsea, Christian Pulisic tak menunjukkan rasa takut sama sekali dengan pertemuan The Blues dengan Real Madrid di perempat final Liga Champions. Duel Chelsea vs Real Madrid menjadi salah satu duel panas yang akan tersaji di perempat final yang pengundiannya dilakukan Jumat (17/3/2023).
Pulisic merasa pertemuan dengan Real Madrid mengingatkan mereka saat berjaya di Liga Champions 2020/2021. Saat itu, Chelsea jadi juara usai kalahkan Madrid di semifinal.
Baca Juga
Namun Madrid membalas kekalahan itu usai singkirkan Chelsea dengan skor 3-2 di laga perempat final Liga Champions musim lalu. Maka itu, ini menjadi pertemuan ketiga beruntun Chelsea dengan Real Madrid di fase gugur.
Advertisement
Penampilan Chelsea musim ini jauh dari meyakinkan. Meski boyong banyak pemain baru, The Blues tersendat-sendat di Liga Inggris.
Namun Christian Pulisic meyakini Chelsea sedang ada di titik balik. Ini menyusul tiga kemenangan terakhir secara beruntun yang membuat Chelsea disebutnya mendadak menjadi lawan berbahaya.
Â
Â
Pulisic Seumbar dengan Peluang Chelsea Lawan Real Madrid
Kalau Chelsea bisa kalahkan Real Madrid, The Blues akan menghadapi Manchester City atau Bayern Munchen di semifinal.
"Kalau saya ditanya, saya tak akan mau melawan Chelsea. Saya bisa sebut seperti itu ancaman kami," katanya seperti dikutip ESPN.
"Saya pikir kami ada di situasi yang sama seperti saat terakhir kali juara Liga Champions. Pertengahan tahun, kesulitan di Liga Inggris dan banyak orang anggap enteng kami, lihat apa yang terjadi," ujar Pulisic bercerita soal gelar juara Liga Champions saat The Blues diarsiteki Thomas Tuchel.
Â
Advertisement
Perubahan Cepat di Chelsea Bikin Pulisic Terkejut
Â
Pulisic menilai perubahan di sepak bola bisa terjadi dengan cepat. Ini disebutnya seperti menjentikkan jari saja.
"Tiba-tiba saja, kami mulai merasakan rasa percaya diri itu, utamanya di tim dengan banyak pemain baru. Tim ini tiba-tiba berubah seperti tim berbahaya untuk dilawan," katanya.
"Apakah semuanya bakal mudah? Tidak. Kami siap 100 persen untuk menghadapi laga sulit lawan tim besar. Kami senang dengan tantangan ini," katanya.
Harapan Kiper Madrid untuk Lawan di Perempat Final Liga Champions Tak Terkabul
Sementara itu, harapan kiper Madrid Thibaut Courtois untuk menghindari Chelsea tak terkabul. Sebelum pengundian, Courtois mengaku Madrid tidak takut melawan tim manapun. Dia ingin Madrid hindari Man City dan Chelsea karena sudah jumpa di Liga Champions musim lalu.
"Saya ingin ada sedikit perubahan. Tahun lalu, kami melawan Man City dan Chelsea. Kita tunggu apakah kami bisa melawan tim lain tahun ini," ujarnya seperti dikutip Metro.
"Haaland main sangat bagus. Dia salah satu bintang di sepak bola masa kini. Tahun lalu, kami membuktikan dengan karakter sebuah tim dengan aksi come back, kami dapatkan respek. Kami buktikan Madrid selalu bisa lawan tim manapun."
Advertisement
Pelatih Madrid Carlo Ancelotti Ingin Jumpa Mantan
Sementara itu, pelatih Madrid Carlo Ancelotti punya harapan lain di perempat final Liga Champions nanti. Dia berharap bisa tampil di final melawan AC Milan, klub yang pernah dibelanya sebagai pemain dan juga pernah dilatihnya.
"Sejujurnya, yang ideal itu kami bisa jumpa AC Milan di final yang berlangsung di Istanbul, tapi jalan masih panjang," kata Ancelotti.
"Napoli tampil sangat baik, mereka mendominasi serie A sehingga bisa konsentrasi penuh di Liga Champions. Semua lawan di perempat final berbahaya, bakal jadi duel menarik."