Sukses

Utak-atik Kualifikasi Euro 2024 Italia Vs Inggris: Duel Klasik yang Imbang

Dalam pertarungan antara Italia dengan Inggris, kedua tim dinilai memiliki kekuatan yang seimbang di atas kertas.

Liputan6.com, Jakarta - Kualifikasi Euro 2024 akan dihiasi dengan duel klasik antara dua raksasa negara sepak bola Eropa, Italia Vs Inggris. Pertandingan antara kedua negara tersebut akan digelar pada Jumat (24/3/2023) pukul 02.45 WIB di Stadion Diego Armando Maradona. Skuad besutan Roberto Mancini akan mengincar rekor kemenangan beruntun atas The Three Lions untuk pertama kalinya sejak Maret 2002.

Gareth Southgate sendiri belum pernah menaklukan Gli Azzurri sejak menukangi timnas Inggris pada tahun 2016 (3 imbang 1 kalah). Salah satu hasil imbang yang diperoleh timnya tersebut berujung pada kekalahan di babak adu penalti dalam partai final Euro 2020 di Wembley. Oleh karena itu, eks manajer Middlesbrough tersebut harus memutar otak jika ingin menaklukan Italia untuk yang pertama kalinya.

Di samping itu, jika berhasil keluar sebagai pemenang, ini akan menjadi kemenangan ke-50 Southgate sebagai manajer timnas Inggris.

Dari sisi tuan rumah, Roberto Mancini akan melakoni laga ke-58-nya sebagai manajer timnas Italia. Untuk mempertahankan gelar juara Eropanya, akan lebih baik jika Gli Azzurri juga memulai langkah awal mereka dengan mencatatkan kemenangan.

Skuad Mancini diharapkan akan solid di lini belakang seperti biasa dengan variasi taktik yang beragam hingga kemudian menemukan celah di sepertiga akhir ketika berada dalam transisi dari bertahan ke menyerang.

2 dari 4 halaman

Performa Terbaru

Sementara itu, jika kita melihat catatan kedua negara beberapa waktu ke belakang, baik Inggris maupun Italia sama-sama memiliki rekor yang kurang konsisten. Selama tahun 2022, The Three Lions harus menelan empat kekalahan dari 13 laga internasional yang dilakoninya. Jumlah kekalahan tersebut merupakan yang terbanyak dalam periode satu tahun sejak 2018.

Tak hanya itu, Inggris uga belum dapat meraih kemenangan dalam tiga laga tandang terakhirnya, dengan kekalahan 0-1 atas Italia pada September 2022 lalu menjadi yang terbaru. Namun, terlepas dari catatan buruk tersebut, Three Lions telah memenangkan 17 dari 18 laga terakhir dalam kualifikasi Kejuaraan Eropa. Satu-satunya kekalahan datang pada Oktober 2019 ketika mereka takluk 1-2 atas Republik Ceko.

Beralih ke tim tuan rumah, Italia sebelumnya gagal terkualifikasi untuk mengikuti ajang Piala Dunia 2022 setelah kekalahan mengejutkan dari Makedonia Utara pada Maret 2022. Namun, serupa dengan tim tamu, Gli Azzurri telah memenangkan 14 laga kualifikasi Kejuaraan Eropa terakhir mereka.

Secara keseluruhan, Italia baru sekali menelan kekalahan dari 31 pertandingan kandang internasional terakhir mereka (17 menang 13 kalah). Kekalahan tersebut datang dari Makedonia Utara dalam play off Piala Dunia di Palermo.

3 dari 4 halaman

Adu Kuat Lini Tengah

Pengaturan tempo permainan yang baik dari lini tengah dinilai akan menjadi kunci dalam duel antara Inggris dan Italia. Gli Azzurri memiliki gelandang Arsenal Jorginho yang diharapkan dapat mengontrol laju permainan di tengah. Ditambah dengan kehadiran gelandang yang cerdik dalam mengolah bola seperti Nicolo Barella dan Marco Verratti, progresi bola ke depan yang dilakukan anak asuh Roberto Mancini nampaknya akan cukup baik.

Namun, Jorginho dan kawan-kawan tetap harus waspada. Pasalnya, Inggris memiliki sosok Jude Bellingham di sektor lini tengah mereka. Kemampuan Bellingham dalam mengendalikan permainan dapat mengancam progresi yang dilakukan oleh Italia.

Gelandang Borussia Dortmund tersebut juga merupakan pemain yang hebat dalam urusan merebut penguasaan bola. Tercatat Bellingham menjadi pemain Inggris yang paling banyak membuat tekel (16) dan memenangkan penguasaan bola dari lawan (31) dalam ajang Piala Dunia 2022.

4 dari 4 halaman

Prediksi

Mengacu dari Opta Analyst, berdasarkan tes yang dilakukan dengan Opta supercomputer kedua tim memiliki kesempatan yang hampir sama untuk keluar sebagai pemenang. Meski begitu, Inggris memiliki persentase kemenangan yang sedikit lebih besar (35,7 persen) ketimbang Italia (34,1 persen). Di samping itu, ada kesempatan sebesar 30,2 persen untuk laga berakhir dengan hasil imbang.