Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia terancam karena sikap pemerintah yang menolak kehadiran Israel sebagai salah satu peserta.
Ajang tersebut dijadwalkan berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juli mendatang. Indonesia menyiapkan enam lokasi sebagai penyelenggara pertandingan, salah satunya Bali.
Namun, Pulau Dewata dijadwalkan juga menggelar event olahraga internasional lainnya. Bali bakal menggelar World Beach Games 2023 pada Agustus mendatang. Sampai saat ini, belum ada penolakan terhadap kontingen Israel.
Advertisement
Association of National Olympic Committee (ANOC) selaku penyelenggara menyebut World Beach Games 2023 berlangsung di Bali pada 5-12 Agustus 2023.
Ajang ini diikuti 1.584 atlet dari 36 negara, termasuk Israel. Dari total 14 cabang olahraga yang dipertandingkan, Israel akan mengikuti nomor basket 3x3 putra dan renang 5 kilometer putri.
Tim basket 3x3 putra Israel lolos dari babak kualifikasi dan akan berkompetisi bersama 15 tim lainnya, plus Indonesia sebagai tuan rumah.
Sementara di renang 5 kilometer putri, Israel tampil usai lolos dari babak kualifikasi Kejuaraan Akuatik Dunia di Budapest, Hungaria, pada 2022.
Piala Dunia U-20 2023 Terancam Batal di Indonesia
Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia terancam gagak setelah FIFA membatalkan acara undian yang dijadwalkan berlangsung di Bali pada Jumat (31/3/2023). Meski tidak memberi alasan, PSSI menduga sikap ini diambil karena penolakan kepala daerah setempat.
Gubernur Bali I Wayan Koster menolak menyelenggarakan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Pulau Dewata. PSSI menilai hal ini sangat kontradiktif mengingat Koster juga sudah menandatangani Government Guarante untuk menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023, termasuk di dalamnya drawing kompetisi.
"Mereka telah memutuskan membatalkan undian Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan di Bali yang rencananya dilakukan pada 31 Maret 2023," kata anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga pada jumpa pers di kantor PSSI, Jakarta, Minggu (26/3/2023).
"Pihak FIFA belum memberikan informasi mengenai waktu dan lokasi penyelenggaraan drawing Piala Dunia U20," ucap Arya.
PSSI, lanjut Arya, mengerti sulitnya memisahkan politik dan olahraga. Oleh karena itu, ucap Arya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri dan kepada Kemenpora sebagai Inafoc atau penanggung jawab pelaksana Indonesia.
"Ketua umum PSSI juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini baik secara diplomasi dan politik luar negeri untuk bagaimana menyelamatkan sepakbola Indonesia yang kita cintai," lanjut Arya.
Arya menyebut kelanjutan penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023, termasuk inspeksi teknis lapangan-lapangan di Indonesia tetap dilakukan oleh FIFA.
"Kami tidak menutup kemungkinan adanya konsekuensi-konsekuensi yang harus diterima oleh Indonesia dan PSSI akibat adanya permasalahan yang terjadi sehubungan dengan proses penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia," kata Arya.
Advertisement
Indonesia Teken Kesepakatan Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
Indonesia menempuh jalan panjang untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Berbagai syarat harus dipenuhi, salah satunya jaminan pemerintah terhadap peserta serta kesiapan kota penyelenggara.
Setelah memenuhi pesyaratan, Indonesia akhirnya mengalahkan kandidat penyelenggara lain yakni Peru. Sementara kandidat lain mundur dengan berbagai alasan. Kolaborasi Myanmar-Thailand menarik diri demi memberikan dukungan terhadap Indonesia. Proposal dari Bahrain-Arab Saudi-Uni Emirat Arab juga mundur, begitu pula Brasil.
Namun, seiring perjalanannya, status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dalam tanda tanya besar menyusul penolakan kepala daerah calon venue turnamen.
Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak kehadiran Israel di Tanah Air untuk turnamen tersebut.
Padahal kepala pemerintahan yang berminat menggelar kompetisi sudah menandatangani perjanjian selaku kota tuan rumah pada 2019, ketika Indonesia mengajukan pencalonan ke FIFA.
Dalam dokumen tersebut, mereka adalah I Wayan Koster (Gubernur Bali), Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Herman Deru (Gubernur Sumatera Selatan), Gibran Rakabuming Raka (Wali Kota Solo), Anies Baswedan (ketika itu Gubernur DKI Jakarta), dan Eri Cahyadi (Wali Kota Surabaya). Â
Sekedar informasi, calon venue Piala Dunia U-20 2023 adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar), Stadion Si Jalak Harupat (Palembang), Stadion Gelora Jakabaring (Palembang), Stadion Mahanan (Solo), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), dan Gelora Bung Tomo (Surabaya).
Minat Indonesia kemudian mendapat respon dari FIFA selaku penyelenggara turnamen. Indonesia pun mencatat sejarah dengan dipercaya menggelar kompetisi resmi FIFA untuk kali pertama.
Namun pandemi Covid-19 menyerang. Ajang 2021 terpaksa dibatalkan karena krisis kesehatan dunia. Meski begitu, FIFA tetap menghadiahkan status tuan rumah kepada Indonesia untuk turnamen edisi selanjutnya pada 2023.
Setelah itu, Israel mengamankan tiket di Piala Dunia U20 2023 sebagai salah satu dari lima wakil Eropa. Israel lolos setelah mencapai semifinal Piala Eropa U-19 2022.