Liverpool Kirim Mata-Mata Pantau Penampilan Bintang Southampton

Menurut Football Insider, sejumlah klub telah mengawasi Ward-Prowse melalui pencari bakat musim ini. Liverpool adalah salah satu tim yang akan mengawasinya dengan cermat.

The Reds akan melakukan perombakan lini tengah besar-besaran untuk musim 2023-24. Tapi, secara mengejutkan mereka akan menghadapi persaingan ketat untuk membawa pemain internasional Inggris itu ke Anfield.

Manchester United dan Newcastle United - keduanya memiliki kekuatan finansial yang lebih besar - juga sedang dalam proses untuk mengontrak Ward-Prowse, yang telah bersama Southampton sejak usia delapan tahun.

Gelandang itu terikat kontrak di St Mary's hingga musim panas 2026, tetapi bayaran £ 40 juta tampaknya bisa membantu jika Southampton diturunkan dari papan atas.

Ward-Prowse akan segera merayakan hari jadinya yang ke-20 sebagai pemain Southampton, setelah bergabung dengan akademi mereka pada tahun 2003. Dia telah membuat 399 penampilan senior untuk klub tersebut sejak masuk dari tim yunior.

Ward-Prowse telah mencetak 53 gol dan membuat 51 assist untuk The Saints di semua kompetisi, dengan 17 di antaranya datang melalui tendangan bebas di Liga Inggris, kurang satu dari rekor 18 gol David Beckham.

Pemain berusia 28 tahun itu akan membuat penampilannya yang ke-400 untuk Southampton melawan West Ham United pada hari Minggu, saat Liverpool bersiap untuk berpisah dengan tiga gelandang bertahan musim panas ini.

Sementara Arthur diatur untuk kembali ke Juventus pada akhir masa pinjaman mimpi buruknya. Sedangkan, Naby Keita, James Milner dan Alex Oxlade-Chamberlain akan pergi sebagai agen bebas ketika kontrak mereka berakhir pada bulan Juni.

Keita dan Oxlade-Chamberlain kemungkinan akan diizinkan untuk pergi, tetapi Jurgen Klopp seharusnya mendorong dewan Liverpool untuk menawarkan kontrak satu tahun baru kepada Milner.

The Reds masih mengejar Jude Bellingham sebagai target nomor satu mereka. Tapi, mereka dikatakan semakin tidak mungkin untuk menandatangani pemain berusia 19 tahun itu mengingat keuangan yang dibutuhkan untuk melakukan kesepakatan sembilan digit yang dinilai terlalu tinggi.