Liputan6.com, Jakarta - Para pemain Peru dan polisi Spanyol terlibat bentrok di depan hotel tim di Madrid pada Senin (27/3/2023) malam. Insiden ini dilaporkan telah menyebabkan terdapat empat pemain ditahan.
Bentrokan terjadi di luar pintu masuk NH Collection di Madrid ketika para pemain baru kembali dari latihan. Mereka kemudian berniat menghampiri para penggemar yang sedang bernyanyi. Namun salah seorang pemain didorong oleh polisi yang berjaga hingga memicu aksi saling dorong yang lebih besar.
Melansir dari Forbes, ada laporan yang berasal dari sumber di kepolisian yang menyatakan bahwa para pemain Peru tidak menghormati batas keamanan yang ditetapkan oleh pihak berwenang. Merka melanggar batas tersebut untuk menyapa para penggemar. Oleh karena itu, petugas kepolisan meminta para pemain untuk mundur. Hal itulah yang diyakini menjadi penyebab dari bentrokan tersebut.
Advertisement
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Marca, setidaknya ada empat pemain Peru yang ditahan dan dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Para pemain tersebut adalah Pedro Gallese, Alex Valera, Yoshimar Yotun dan Jose Carvallo.
Pertandingan Tetap Berlanjut
Menyusul insiden antara pemain Peru dengan kepolisian Spanyol, diperkirakan pertandingan antara Maroko dengan Peru akan tetap bergulir sesuai rencana pada Rabu (29/3/2023) pukul 02.30 WIB. Terlepas dari bentrokan tersebut, dilaporkan tidak ada gangguan lain yang dapat merusak rencana.
Pertandingan tersebut akan menjadi pertandingan kedua Maroko sejak mencapai semifinal Piala Dunia 2022 pada bulan Desember lalu. Skuad besutan Walid Regragui tersebut belakangan telah menggunakan fasilitas latihan Real Madrid di Valdebebas untuk berlatih mempersiapkan pertandingan.
Sementara itu, duel dengan Maroko ini menjadi tahap kedua dari tur Eropa yang dilakukan Peru setelah sebelumnya dikalahkan oleh Jerman 0-2 pada hari Sabtu lalu.
Advertisement
Kejadian Serupa
Insiden yang melibatkan para pemain Peru dengan kepolisian bukan satu-satunya kejadian kurang mengenakkan jelang laga persahabatan antara Peru dengan Maroko. Pada waktu yang berdekatan, kepolisian kota Madrid juga menahan seorang karyawan hotel di tempat tim Maroko menginap.
Pekerja hotel tersebut diduga mengunggah komentar rasis mengenai tim Maroko di Instagram selama mereka menginap. Padahal, pekerja tersebut juga bekerja untuk para pemain sepak bola dan para staf tersebut.
Menanggapi insiden tersebut, pelatih timnas Maroko Walid Regragui mengatakan dalam sesi konferensi persnya bahwa ia dan timnya akan berusaha memaafkan hal itu.
“Kami adalah Muslim dan dalam agama kami diajarkan untuk memaafkan, mari memaafkannya, biarkan ia belajar dari masalah ini,” ucap Regragui.
“Mungkin ia akan memberi contoh kepada orang lain untuk berhati-hati ketika menulis sesuatu di media sosial. Contoh terbaik yang dapat kita tunjukkan adalah memaafkannya, biarkan ia melihat bahwa ia telah melakukan kesalahan dan biarkan ia belajar dari itu, biarkan ia melihat bahwa apa yang ia pikirkan tentang Muslim itu tidak baik,” tambah pelatih berusia 47 tahun tersebut.