Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI dan LOC, Erick Thohir menemui FIFA untuk membahas kelanjutan Piala Dunia U-20 2023 yang sejatinya berlangsung di Indonesia 20 Mei - 11 Juni 2023. Erick terbang ke Doha, Qatar setelah penolakan kehadiran timnas Israel berujung dibatalkannya acara drawing di Bali, pada Sabtu (25/3) lalu.
Lewat akun Twitter-nya, Erick Thohir menyampaikan kalau dia sudah tiba di Doha, Qatar. Selanjutnya, dia dan tim siap bernegosiasi dan bertemu dengan FIFA."Mudah-mudahan ada jalan keluarnya,” kata Erick dalam unggahan Rabu (29/3/2023). "Bagaimana kita bisa memberikan solusi yang terbaik untuk situasi saat ini. Mohon doanya dari masyarakat Indonesia," sambung pria yang juga menteri BUMN tersebut.
Di Tanah Air, anggota komite eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, tetap khawatir dengan imbas penolakan Israel. Dalam wawancara dengan stasiun televisi INews, Arya bahkan meminta semua pihak untuk bersiap dengan keputusan terburuk dari FIFA. "FIFA sulit menerima syarat dari Indonesia," katanya.
Advertisement
"Ketakutan kami adalah Indonesia di-ban oleh FIFA. Keberatan utama dari FIFA: yang pasti tidak ada diskriminasi dalam pertandingan sepak bola," beber Arya menambahkan.
Siap-Siap Dikucilkan dari Sepak Bola Dunia
Seperti diketahui, penolakan terhadap kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 telah memicu pembatalan acara drawing yang sejatinya digelar di Bali pada 31 Maret 2023. FIFA sejauh ini tidak menjelaskan alasan pembatalan tersebut, tapi penolakan dari Gubernur Bali, I Wayan Koster, terhadap kehadiran Israel diduga menjadi pemicunya. Erick Thohir kemudian diutus Presiden RI, Joko Widodo untuk menemui FIFA. Menurut Arya, Erick kini tengah melakukan negosiasi untuk menyelamatkan Piala Dunia U-20. Meski demikian, Arya juga berpesan agar masyarakat siap dengan segala kemungkinan terburuk.
"Kita harus siap-siap dikucilkan dari sepakbola dunia jika keputusan FIFA tidak sesuai yang kita harapkan."
Advertisement
Indonesia Sudah Siap
Arya pun tidak ingin terganggu dengan keinginan negara lain seperti Argentina yang berniat menggantikan Indonesia. Menurutnya, hal itu sudah menjadi urusan FIFA. Begitu juga tentang kemungkinan memindahkan lokasi Piala Dunia U-20 dari Indonesia mengingat waktu yang sudah semakin sempit.
Arya juga mengatakan, kalau Indonesia sebenarnya sudah siap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. "Untuk teknis sudah siap. Stadion juga siap. Ada beberapa perbaikan, tapi pada prinsipnya suah siap."