Liputan6.com, Jakarta PSM Makassar sukses mengecap manisnya trofi BRI Liga 1 2022/2023. Kepastian ini didapat usai berjuluk Juku Eja itu memetik kemenangan 3-1 atas Madura United dalam laga pekan ke-32 yang dihelat di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Jumat (31/3/2023).
Adalah Wiljan Pluim dan Kenzo Nambu yang berjasa mencetak gol kemenangan bagi PSM di laga tersebut. Brace pemain kelahiran Belanda mengantar Juku Eja unggul cepat dengan 2-0 di paruh pertama pertandingan.
Baca Juga
Kenzo lantas memperlebar jarak pada menit 48. Tendangan chip yang ia lesakkan gagal dijangkau oleh kiper Madura United Rendy Oscario. Tim tamu sejatinya sempat mengikis ketertinggalan lewat aksi Jaja tiga menit berselang.
Advertisement
Namun, hal itu belum cukup untuk menggagalkan kemenangan PSM Makassar. Skor 3-1 bagi keunggulan Juku Eja tak berubah hingga wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya laga.
Hasil ini membuat PSM mantap menduduki puncak klasemen BRI Liga 1 2022/2023. Skuad racikan Bernardo Tavares dominan setelah mengoleksi 72 poin dari 32 pertandingan.
PSM tak lagi mampu dikejar oleh Persib Bandung yang bertengger di urutan dengan torehan 59 poin dari 31 laga. Alhasil, Juku Eja dipastikan berhak menjadi kampiun BRI Liga 1 2022/2023, meski kompetisi baru memasuki pekan ke-32.
Sebagai informasi, PSM Makassar memang tampil solid sejak awal musim. Mereka menjadi kesebelasan dengan catatan kekalahan paling sedikit di Liga 1.
Juku Eja tercatat cuma dua kali menelan hasil minor sepanjang kompetisi 2022/2023. Adapun 21 pertandingan lain berbuah kemenangan, sementara sembilan sisanya berakhir seri.
Solidnya performa anak-anak asuh Bernardo Tavares membuat mereka makin layak menyandang julukan ‘Juku Eja’. Usut punya usut, panggilan tersebut memang memiliki filosofi mendalam yang berkaitan dengan penampilan PSM di lapangan.
Makna Julukan Juku Eja bagi PSM Makassar
Secara harfiah, ‘Juku Eja’ sebenarnya merupakan bahasa Makassar yang berarti ikan merah. Nama panggilan tersebut mulai populer digunakan berkat penampilan PSM Makassar sekitar era 1950-1960-an.
PSM kala itu dikenal sebagai kesebelasan yang kompak dan memiliki determinasi tinggi di lapangan. Gaya pendek merapat yang diperagakan, membuat penonton di tribun melihat para pemain layaknya segelintir ikan yang bergerak seirama.
Julukan ikan merah pun menjadi kian melekat pada PSM Makassar lantaran tim tersebut selalu mengenakan kostum kebanggan berwarna merah. Alhasil, hingga kini klub asuhan Bernardo Tavares masih sering diasosiasikan dengan nama ‘Juku Eja’.
Advertisement
Arti Slogan ‘Ewako’ PSM Makassar
Tak hanya menyandang julukan ‘Juku Eja’, PSM bersama para penggemarnya juga kental dengan slogan ‘Ewako’. Istilah tersebut lagi-lagi tak lepas dari status PSM sebagai klub yang berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kata ‘Ewako’ sendiri memang merupakan istilah yang populer di kalangan masyarakat suku Bugis dan Makassar. Slogan tersebut umumnya dipakai untuk menyemangati seseorang atau sekelompok orang yang hendak melakukan aktivitas tertentu.
Adapun secara etimologis, ‘Ewako’ berasal dari kata ewa yang berarti melawan serta ko yang berarti kamu. Kata-kata itu lantas diartikan sebagai ajakan ‘Ayo lawan!’ atau ‘Ayo berjuang!’
Slogan ini pun kerap menjadi semacam magic word bagi PSM Makassar. Penggemar umumnya menyerukan ‘Ewako’ untuk membakar semangat para penggawa Juku Eja yang tengah berlaga di lapangan hijau.
Peringkat
Advertisement