Sukses

4 Manajer yang Bisa Menggantikan Graham Potter di Chelsea

Dengan dipecatnya Graham Potter, Chelsea akan segera membutuhkan sosok baru untuk mengisi kekosongan kursi kepelatihan di Stamford Bridge.

Liputan6.com, Jakarta - Chelsea akhirnya resmi pecat Graham Potter dari jabatannya sebagai manajer pada Minggu (2/4/2023). Selama tujuh bulan bekerja di Stamford Bridge, Potter menjadi manajer dengan catatan persentase kemenangan paling rendah (39%) dari semua manajer The Blues di era Premier League.

Dengan kembali kosongnya kursi kepelatihan Chelsea setelah pemecatan Potter, Todd Boehly diharapkan akan segera mencari pengganti eks manajer Brighton & Hove Albion tersebut. Sementara ini, mantan asisten Potter Bruno Saltor ditunjuk sebagai manajer interim Chelsea.

Di samping itu, ada beberapa kandidat nama pelatih top yang saat ini tersedia untuk digunakan jasanya. Nama yang paling santer dibicarakan adalah mantan manajer Bayern Munchen Julian Nagelsmann.

Berdasarkan laporan dari Fabrizio Romano, pria yang baru berusia 35 tahun itu merupakan kandidat utama untuk menjadi manajer Chelsea berikutnya. The Blues juga dikabarkan telah melakukan pendekatan untuk melanjutkan kontak dengan Nagelsmann.

Hanya saja untuk mengamankan jasa manajer asal Jerman tersebut Boehly kemungkinan harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang cukup besar kepada Bayern Munchen mengingat Nagelsmann masih terikat kontrak hingga 2026 dengan raksasa Bundesliga tersebut.

Chelsea juga harus bersaing dengan klub-klub lain seperti Tottenham Hotspur dan Real Madrid yang juga dikabarkan sangat menginginkan jasa Nagelsmann. Selain itu, eks manajer RB Leipzig tersebut juga dilaporkan belum ingin melanjutkan karirnya setidaknya hingga musim panas ini.

Dengan kemungkinan tersebut, The Blues nampaknya harus mulai memikirkan nama alternatif. Berikut ini nama-nama manajer top yang masih tersedia untuk dipekerjakan.

2 dari 4 halaman

Mauricio Pochettino

Eks pelatih Tottenham Hotspur ini merupakan salah satu manajer dengan catatan yang cukup gemilang selama berkarir di Eropa dan sedang menganggur hingga saat ini. Pria berusia 51 tahun tersebut berhasil memimpin Spurs melaju hingga partai final Liga Champions 2018/2019 meski mereka harus kalah dari Liverpool dalam laga tersebut.

Paling terakhir Pochettino melatih Paris Saint-Germain di mana ia mendapatkan semua trofinya di klub asal Perancis tersebut. Bersama PSG, manajer berkebangsaan Argentina itu raih satu gelar Ligue 1 dan satu gelar Coupe de France. Pochettino dipecat dari jabatannya sebagai manajer PSG pada musim panas tahun lalu dan belum mendapat mandat melatih hingga saat ini.

3 dari 4 halaman

Luis Enrique

Luis Enrique bisa dibilang salah satu manajer asal Spanyol paling sukses sepanjang masa. Pria berusia 52 tahun ini sukses bawa Barcelona meraih treble pada tahun 2015, hanya setahun setelah ia diminta untuk menukangi Blaugrana. Terakhir ia meninggalkan jabatannya sebagai manajer Timnas Spanyol setelah timnya didepak Maroko dari ajang Piala Dunia 2022. Dengan catatan karir manajerial yang gemilang tersebut, Enrique dinilai cocok untuk jadi orang selanjutnya yang menempati kursi panas manajer Chelsea.

4 dari 4 halaman

Zinedine Zidane

Nama yang satu ini tidak diragukan lagi merupakan salah satu pelatih tersukses sepanjang sejarah sepak bola. Hingga saat ini, Zinedine Zidane masih menjadi satu-satunya manajer yang mampu menangkan Liga Champions tiga kali berturut-turut ketika ia menangani Real Madrid (2015/2016, 2016/2017, 2017/2018). Tak hanya itu, selama lima tahun menukangi Madrid, sosok berkebangsaan Perancis tersebut juga memenangkan dua gelar La Liga. Namun, ada laporan yang menyebutkan jika Zidane saat ini sedang tidak berada dalam posisi terburu-buru untuk kembali bekerja.