Liputan6.com, Jakarta Elche masih sakit hati dengan kekalahan 0-4 dari Barcelona pada lanjutan Liga Spanyol akhir pekan lalu. Elche menduga Barcelona sudah memainkan pemain ilegal yaitu Gavi.
Ini menyusul dibatalkannya pendaftaran Gavi oleh La Liga. Seperti dilansir Cadena COPE, Elche mendasari tudingan ini dengan menggunakan pasal 141 RFEF.
Baca Juga
"Pasal 141 dari RFEF seharusnya membuat Gavi tak bisa main lagi di musim yang sama dengan izin yang dibatalkan," begitu pernyataan yang disampaikan Radio Cadena COPE dalam menanggapi masalah Gavi.
Advertisement
Namun Elche harus gigit jari. La Liga dan RFEF sama-sama menyatakan kalau Barcelona tak masalah mainkan Gavi dalam skuad musim ini.
Otoritas tertinggi di sepak bola Spanyol itu merasa Barcelona tetap berhak mainkan Gavi meski statusnya sebagai pemain Barcelona B dan memakai nomor 30. Status Gavi sebelumnya sempat resmi jadi pemain utama setelah adanya keputusan pengadilan.
Namun La Liga membatalkan keputusan itu karena menilai Barcelona belum memenuhi syarat untuk mendaftarkan Gavi.
Â
Kontrak Baru dengan Nomor 6 Tapi Masih Belum Legal
Â
Barcelona sebenarnya sudah memberi kontrak baru untuk Gavi. Dia pun mewarisi nomor 6 yang biasa dipakai Xavi Hernandez, sang pelatih.
La Liga belum mengakui pendaftaran ini karena masalah ekonomi yang dihadapi Barcelona. Barca dinilai masih belum bisa mengurangi beban gaji di musim 2022/2023.
Awalnya, pengadilan umum memenangkan gugatan Barcelona kepada La Liga soal pendaftaran Gavi. Namun belakangan, Barcelona malah dinyatakan kalah sehingga harus mendaftarkan Gavi sebagai pemain Barcelona B.
Â
Advertisement
Barcelona Dihantam Banyak Masalah
Â
Masalah pendaftaran Gavi hanya secuil masalah yang dihadapi Barcelona. Masalah terbesar Barca saat ini yaitu terkait kasus Negreira.
Seperti diketahui, Barcelona dituding sudah membayarkan sejumlah uang kepada mantan Presiden Komite Wasit Spanyol Alvaro Negreira dari 2001-2018. Namun Presiden Barcelona, Joan Laporta yakin klub tidak bermasalah.
Dia menilai tudingan kepada Barcelona hanya bagian dari kampanye busuk media. Dia memastikan Barcelona tak bersalah.
"Mereka tak bisa buktikan apa-apa dari kami. Apa yang mereka coba lakukan hanya menghancurkan citra dan reputasi klub dengan kampanye yang tidak adil," kata Laporta.
Â
Joan Laporta Mengaku Tak Akan Menyerah
Â
Laporta menilai ada upaya tertentu untuk menekan Barcelona. Ini ditujukan agar Barcelona menyerah.
"Apa yang mereka lakukan sangat buruk. Taktiknya tak pernah berubah, mereka akan mencoba tekan kami sampai menyerah, tapi kami tak akan menyerah karena akan membela Barcelona sampai tetes darah terakhir kami," ujarnya.
"Anda tak bisa membeli, menjual atau merusak perasaan Barcelona. Kami sudah sering melihat serangan kepada lambang kami yang tak sesuai fakta."
Advertisement