Sukses

4 Pemain Jebolan Akademi PSG yang Hengkang dan Sukses di Klub Lain

Karena lebih bergantung pada investasi pemain dari luar, produk akademi PSG sering menghadapi kebuntuan dalam karirnya karena tidak diberi kesempatan oleh manajer tim utama.

Liputan6.com, Jakarta - Paris Saint-Germain mungkin bisa dibilang merupakan salah satu klub yang selama satu dekade terakhir mengeluarkan paling banyak uang untuk mendatangkan pemain. Total selama satu dekade terakhir klub yang berbasis di kota Paris tersebut telah menghabiskan 1,4 miliar dolar hanya untuk transfer pemain.

Sejak Qatar Sports Investments (QSI) mengambil alih kepemilikan PSG pada tahun 2011, klub tersebut langsung berubah menjadi sarang pemain bintang di mana hampir semua bintang sepak bola dunia ditarik untuk bermain di sana. Hasilnya adalah Les Pariesiens berhasil mendapat kesuksesan domestik dengan memenangkan delapan gelar liga.

Namun, karena lebih bergantung pada investasi pemain dari luar, produk akademi PSG sering menghadapi kebuntuan dalam karirnya karena tidak diberi kesempatan oleh manajer tim utama. Paling baru adalah Xavi Simons yang pergi ke PSV pada musim panas tahun lalu dan berhasil bersinar di sana.

Sejak bergabung dengan skuad besutan Ruud van Nistelrooy, Simons telah mengantongi 16 gol dan 9 assist dari 40 penampilannya di semua kompetisi. Statistik yang luar biasa bagi pemain yang bahkan belum genap berusia 20 tahun.

Simons bukanlah satu-satunya pemain akademi PSG yang sukses di tempat lain. Berikut ini tiga pemain lainnya yang pergi dari Paris dan sukses di klub lain.

2 dari 4 halaman

Kingsley Coman

Bisa dibilang pemain paling sukses di daftar ini, Kingsley Coman mungkin adalah produk akademi PSG paling terkenal yang masih aktif hingga saat ini. Coman menjadi satu-satunya pemain yang pernah memenangkan Bundesliga, Serie A dan Ligue 1.

Bersama PSG, Coman hanya tampil sebanyak empat kali untuk tim utama sebelum akhirnya pergi ke raksasa Italia Juventus pada tahun 2014. Winger asal Perancis tersebut ternyata juga tidak cocok bermain untuk Bianconeri. Namun, masa peminjamannya ke Bayern Munchen pada periode 2015-2017 terbukti membuahkan hasil dan ia akhirnya dipermanenkan oleh FC Hollywood hingga saat ini.

Bersama Bayern, Coman telah memenangkan tujuh gelar Bundesliga, satu gelar Liga Champions dan satu gelar Piala Dunia Antar Klub.

3 dari 4 halaman

Matteo Guendouzi

Matteo Guendouzi awalnya bergabung dengan akademi PSG pada tahun 2005 ketika masih berusia enam tahun. Ia bertahan di sana hingga 2014 sebelum akhirnya pindah ke Lorient. Namanya baru dikenal dunia ketika ia bermain untuk Arsenal pada awal musim 2018/2019, di mana gelandang berambut kribo itu digadang-gadang sebagai salah satu calon bintang masa depan.

Guendouzi banyak tampil di tim utama dalam dua musim pertamanya bersama The Gunners. Namun, masalah sikap dan tingkah laku akhirnya membuat ia harus pulang ke tanah kelahirannya di Perancis dengan bergabung bersama Marseille.

Terlepas dari masalah yang dialaminya, Guendouzi telah bersinar kembali di Perancis. Atas performa gemilangnya bersama Marseille, pemain berusia 23 tahun itu masuk ke dalam skuad Didier Deschamps untuk ajang Piala Dunia 2022 lalu.

4 dari 4 halaman

Christopher Nkunku

Pemain yang biasa beroperasi sebagai gelandang serang ini telah tampil sebanyak 78 kali untuk PSG dan sempat dikira akan menjadi langganan di starting lineup klub kota Paris tersebut. Namun, banyaknya pilihan gelandang yang dinilai lebih baik membuatnya kehilangan banyak waktu bermain.

Akhirnya, pada awal musim 2019/2020, pemain berkebangsaan Perancis itu memutuskan untuk hengkang ke RB Leipzig. Sejak saat itu ia selalu menjadi andalan klub Bundesliga tersebut untuk menggedor garis pertahanan lawan. Sejauh ini Nkunku telah mengantongi 64 gol dan 52 assist dari 163 penampilannya bersama Leipzig.

Video Terkini