Sukses

Marah dengan Honda, Marc Marquez Disebut Bisa Pindah ke Tim asal Austria Ini di MotoGP 2024

Marc Marquez kembali dirumorkan bakal pindah ke tim lain yaitu tim asal Austria. Rumor ini dihembuskan mantan bos Honda jelang MotoGP Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta Marc Marquez tak pernah lepas dari kontroversi. Setelah kontroversi tabrakan yang melibatkan dirinya dengan dua pembalap Miguel Oliveira dan Jorge Martin, kini muncul rumor kalau pembalap asal Spanyol itu sedang marah kepada Honda.

Mantan bos Honda Oscar Haro yang menghembuskan rumor ini ke media. Dia menilai Marquez bisa pindah ke tim asal Austria, KTM karena punya keterikatan cukup bagus dengan Red Bull.

Dalam video dokumentasinya yang disiarkan Amazon Prime, Marquez sudah terang-terangan ancam pindah tim lain kalau motor tak penuhi harapan. Padahal Marquez selama ini sudah identik dengan Honda yang memberinya enam gelar juara dunia MotoGP.

Marquez masih terikat dengan Repsol Honda hingga akhir MotoGP 2024. Namun rumor mengatakan Marquez bisa akhiri itu lebih cepat.

"Di Spanyol ada rumor yang menyeruak kalau Marquez sedang marah kepada Honda," kata Haro yang juga pernah jadi Direktur Sport LCR Honda.

"Red Bull dikabarkan sudah mendekati Marquez agar dia mendapatkan motor yang seharusnya didapatkan. Honda mungkin akan gantikan dia dengan Pedro Acosta."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Banyak Faktor Arahkan Marquez Gabung KTM

 

Banyak faktor yang bisa memengaruhi Marquez untuk gabung dengan KTM di musim depan. Pengaruh Red Bull sebagai sponsor minuman berenergi bisa memindahkan dia ke KTM.

Manajer baru Marquez, Jaime Martinez juga dikabarkan punya kedekatan dengan Red Bull. Maka itu, Honda akan mencari pengganti yaitu Pedro Acosta.

"Ini bakal jadi cerita yang menarik. Bintang Moto2 Pedro Acota bisa gantikan Marquez di Repsol Honda," katanya.

 

3 dari 5 halaman

Masalah Marquez di Honda

 

KTM saat ini masih menduetkan Jack Miller dengan Brad Binder. Keduanya masih terikat kontrak dan mungkin dipertahankan di 2024.

Namun munculnya rumor Marquez bisa membuat duet ini terbelah. Saat ini Marquez punya beberapa masalah di Honda.

"Marquez sangat cemburu dengan tim dan suku cadangnya. Saya pikir dia tak senang saat Alex Rins mencoba sasis miliknya," kata Haro.

4 dari 5 halaman

Repsol Honda Banding untuk Sanksi Marquez

 Repsol Honda mengajukan banding untuk sanksi yang diterima Marc Marquez di MotoGP Portimao. Marquez terbukti bersalah karena menabrak pembalap Aprilia Miguel Oliveira di tikungan ketiga.

Akibat tabrakan itu, Marquez dan Oliveira sama-sama tidak bisa balapan di MotoGP Argentina yang berlangsung akhir pekan ini. Federasi Balap Motor Dunia (FIM) pun menjatuhkan sanksi double long lap penalty untuk Marquez di MotoGP Argentina.

Namun karena tak tampil, sanksi ini harusnya tak berlaku. Namun FIM merevisi sanksi dengan menyatakan Marc Marquez bakal jalani sanksi di balapan berikutnya yang akan diikutinya di MotoGP.

Hingga saat ini belum tahu berapa lama Marquez akan absen. Namun Repsol Honda tak terima FIM merevisi sanksi untuk Marquez dan bakal ajukan banding.

"Terkait sanksi yang diberikan FIM kepada Marc Marquez atas insiden balapan di MotoGP Portugal, Repsol Honda menilai modifikasi sanksi terkait waktu, modifikasi ini dikeluarkan FIM dua hari setelah sanksi awal," bunyi pernyataan Repsol Honda seperti dilansir crash.

5 dari 5 halaman

Repsol Honda Menilai Sanksi Berlawanan dengan Regulasi

MotoGP Portugal memang menjadi awal buruk bagi Marquez. Meski podium di sprint race, tapi Marquez gagal mengulangnya saat balapan sebenarnya.

Gaya membalap yang ugal-ugalan membuat Marquez kerap lupa mengerem. Hal ini sudah disindir oleh pembalap Pramac Ducati, Jorge Martin.

Namun Repsol Honda tetap keberatan dengan modifikasi sanksi terhadap Marquez.

"Sanksi yang dikeluarkan FIM tak sejalan dengan regulasi MotoGP sekarang. Maka itu, Repsol Honda Team ingin menggunakan semua kesempatan untuk mempertahankan hak mereka," tulis Repsol Honda.

"Ini melanggar regulasi. Karena itu kami mengajukan banding kepada FIM."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.