Sukses

5 Manajer Terbaik Liga Inggris Berdasarkan Kesuksesan Kariernya Sebagai Pemain, Siapa Saja?

Bagaimana jika karier manajer-manajer di Liga Inggris diurutkan berdasarkan kesuksesan sebagai pemain. Siapa kira-kira manajer yang dinilai paling sukses sebagai pemain?

Liputan6.com, Jakarta - Jika ditanya mengenai manajer terbaik di Liga Inggris saat ini, mungkin nama Pep Guardiola dan Jurgen Klopp yang akan jadi jawabannya. Kedua sosok tersebut bisa dibilang merupakan manajer yang paling sukses dalam beberapa tahun terakhir di Liga Inggris, meski Klopp musim ini sedang mengalami musim yang buruk bersama Liverpool.

Namun, bagaimana jika berbicara mengenai karir manajer-manajer Liga Inggris semasa jadi pemain dulu. Siapa kira-kira manajer yang dinilai paling sukses sebagai pemain?

Tidak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan manajer yang aktif saat ini mengawali kariernya di sepak bola sebagai seorang pemain terlebih dahulu, meski tidak semua manajer dulunya adalah pemain top. Kendati begitu, ada keuntungan berupa wawasan tertentu yang bisa diperoleh setelah merasakan langsung bermain di atas lapangan hijau.

Manajer sementara Chelsea saat ini, Frank Lampard dinilai sebagai manajer yang paling sukses karir sepak bolanya sebagai pemain. Pria berusia 44 tahun ini mencatatkan dirinya sebagai top skor sepanjang masa The Blues dengan 211 gol yang ditorehkannya selama 13 tahun masa baktinya di Stamford Bridge. Padahal, Lampard berposisi sebagai seorang gelandang.

Lampard meninggalkan klub yang berbasis di London tersebut pada tahun 2014 dan menyandang status sebagai legenda klub. Selama berseragam Chelsea, manajer asal Inggris itu telah memenangkan tiga gelar Liga Inggris, lima Piala FA, satu Liga Europa dan satu Liga Champions.

2 dari 5 halaman

Pep Guardiola

Beralih dari Frank Lampard, ada manajer Manchester City Pep Guardiola yang punya karir pemain yang tak kalah bersinar dengan karir kepelatihannya. Sebagai pemain, Guardiola biasa beroperasi sebagai playmaker dari posisi gelandang. Ia menjadi salah satu pilar penting yang menggerakkan lini tengah tim Barcelona yang waktu itu ditangani oleh Johan Cruyff.

Dikenal sebagai perpanjangan tangan Cruyff di lapangan, eks manajer Bayern Munchen itu membantu Blaugrana raih Piala Eropa pertama klub serta memenangkan La Liga selama empat tahun berturut-turut.

Bahkan, setelah Cruyff meninggalkan kursi kepelatihannya di Barcelona, Guardiola tetap bersinar. Ia berhasil memenangkan Copa del Rey serta dua gelar La Liga lagi dan Piala UEFA di era setelah Cruyff.

3 dari 5 halaman

Mikel Arteta

Manajer Arsenal sekaligus mantan asisten Pep Guardiola di Manchester City ini bisa dibilang merupakan salah satu gelandang yang paling kurang dihargai pada masanya. Pemain asal Spanyol itu berkembang pesat dalam enam tahun karirnya di Everton pada periode 2006-2011. Kecemerlangannya dalam mengontrol lini tengah akhirnya membuat Arsenal mendatangkannya pada musim panas 2011.

Selama lima tahun masa baktinya di Emirates Stadium, Arteta menjadi salah satu pemain yang konsisten di masa-masa sulit Arsenal bersama Arsene Wenger.

4 dari 5 halaman

Javi Garcia

Dikenal sebagai gelandang bertahan yang tangguh dan rela memberikan segalanya demi kemenangan tim, manajer Leeds Javi Garcia menghabiskan enam musim di La Liga sebagai pemain Real Sociedad dan Real Valladolid sebelum akhirnya turun satu divisi dan membantu Villareal meraih promosi ke papan atas di awal tahun 2000-an. Total selama karirnya sebagai pemain ia telah memainkan 430 pertandingan di dua divisi teratas liga Spanyol sebelum akhirnya pensiun pada tahun 2004.

5 dari 5 halaman

Julen Lopetegui

Dikenal sebagai gelandang bertahan yang tangguh dan rela memberikan segalanya demi kemenangan tim, manajer Leeds Javi Garcia menghabiskan enam musim di La Liga sebagai pemain Real Sociedad dan Real Valladolid sebelum akhirnya turun satu divisi dan membantu Villareal meraih promosi ke papan atas di awal tahun 2000-an. Total selama karirnya sebagai pemain ia telah memainkan 430 pertandingan di dua divisi teratas liga Spanyol sebelum akhirnya pensiun pada tahun 2004.