Liputan6.com, Jakarta - Mungkin tidak banyak yang tahu mengenai klub asal Belgia, KRC Genk. Bahkan, jika berbicara mengenai sepak bola Belgia secara keseluruhan, belum tentu ada banyak orang yang mengetahui mereka. Pun jika paham, nama Anderlecht, Club Brugge dan Standard Liege adalah klub yang akan pertama muncul di benak.
Bukan tanpa alasan, ketiga klub tersebut merupakan nama tersukses di daratan Belgia. Namun, meski tidak dapat mendominasi kompetisi domestik seperti klub lain, KRC Genk bisa dibilang jauh lebih unggul dalam mengembangkan bakat terbaik di dunia sepak bola.
Sederet nama pemain bintang pernah mengenakan seragam Genk ketika meniti karier. Salah satunya adalah Thibaut Courtois yang kini memperkuat Real Madrid. Salah satu penjaga gawang terbaik di dunia itu merupakan produk asli akademi The Smurfs.
Advertisement
Selama masih menimba ilmu di akademi Genk, Courtois awalnya biasa bermain di posisi bek kiri. Dia akhirnya memantapkan pilihan untuk bermain di bawah mistar gawang. Sejak saat itu, Courtois telah berkembang menjadi salah satu penjaga gawang terbaik di dunia.
Chelsea adalah klub yang mencium bakatnya dan akhirnya memboyong Courtois ke Stamford Bridge pada tahun 2011. Selama berseragam The Blues, pemain berusia 30 tahun itu menjalani tiga masa peminjaman berturut-turut di Atletico Madrid hingga akhirnya ditransfer permanen ke Real Madrid.
Bersama Real Madrid, Courtois telah memenangkan dua gelar La Liga dan satu Liga Champions, serta penghargaan pemain terbaik dalam pertandingan final Liga Champions melawan Liverpool.
Kevin De Bruyne
Setelah Courtois, ada pemain yang dianggap sebagai playmaker terbaik di dunia saat ini, Kevin De Bruyne. Mengikuti jejak sang kiper, pemain yang juga merupakan jebolan akademi KRC Genk ini pindah ke Chelsea pada tahun 2012 setelah berhasil tampil gemilang bersama tim senior The Smurfs selama periode empat tahun.
Namun, pemain berusia 31 tahun itu tidak mampu bersaing dengan pemain lainnya sehingga kesulitan mendapat menit bermain. Akhirnya De Bruyne memutuskan untuk hengkang ke VfL Wolfsburg pada tahun 2014. Performa luar biasa di Volkswagen Arena membuat Manchester City tertarik untuk membawanya kembali ke Inggris.
Akhirnya, pada tahun 2015, Manchester City mengontraknya dengan mahar sebesar 55 juta poundsterling dan sejak saat itu, ia telah menjadi andalan Pep Guardiola dalam urusan mengkreasi gol.
Advertisement
Kalidou Koulibaly
Sedikit berbeda dengan dua pemain sebelumnya, Kalidou Koulibaly bukanlah produk akademi KRC Genk. Dia didatangkan dengan biaya yang relatif murah dari Metz, yaitu 1,3 juta euro. Dia lalu berkembang di Cegeka Arena, Koulibaly telah menjadi salah satu pilar penting bagi klub dengan mencatatkan total 92 penampilan di semua kompetisi.
Bakatnya lalu tercium oleh klub-klub raksasa Eropa. Napoli memenangkan persaingan untuk mengamankan jasanya pada tahun 2014. Bek asal Senegal ini telah dinobatkan sebagai salah satu bek terbaik di Eropa selama enam atau tujuh tahun terakhir. Meski usianya yang sudah memasuki kepala tiga, dengan tubuh besar dan kemampuan mengolah bola, Koulibaly masih memiliki banyak kualitas untuk ditawarkan.
Hal itulah yang membuat Chelsea rela menggelontorkan 33 juta poundsterling untuk tanda tangannya musim panas tahun lalu.
Sergej Milinkovic-Savic
Gelandang raksasa yang satu ini bergabung dengan KRC Genk pada tahun 2014 dan hanya menghabiskan waktu yang singkat di sana sebelum akhirnya Lazio datang mengajukan tawaran untuk mendapatkan tanda tangannya.
Di Stadio Olimpico, Segej Milinkovic-Savic semakin dikenal sebagai salah satu gelandang tengah paling berbakat di benua biru dan telah memicu ketertarikan dari sejumlah klub top Eropa selama beberapa tahun ke belakang.
Advertisement
Leandro Trossard
Meski secara kemampuan teknis Leandro Trossard bukan striker yang luar biasa, tetapi pemain serba bisa itu tampil reguler musim ini dan mulai dikenal namanya oleh orang banyak.
Terutama setelah bergabung dengan Arsenal pada bulan Januari lalu. Sebelum memberi dorongan untuk skuad Mikel Arteta dalam perburuan gelar Liga Inggris, ia bermain untuk Brighton yang membawanya dari KRC Genk pada tahun 2019.