Liputan6.com, Jakarta Graham Boylan, pemilik Cage Warriors memberitahu kunci sukses menembus arena UFC. Selain kemenangan mutlak, ada sejumlah faktor non teknis lainnya yang dianggap penting untuk bisa mentas di panggung duel MMA paling bergengsi sejagat raya itu.
Boylan bukanlah sosok baru di dunia olahraga MMA. Pria asal Irlandia itu telah mengorbitkan sejumlah nama petarung-petarung hebat di kancah seperti Conor McGregor, Michael Bisping, Paddy Pimblett, hingga Martin Kampmann.
Baca Juga
Di Indonesia, nama Boylan tidak lepas dari keberhasilan Jeka Saragih. Dia merupakan manajer Jeka saat berhasil menandatangani kontrak lima pertandingan bersama UFC.
Advertisement
Tidak sampai di situ saja, Boylan bersama Mola juga tengah menggarap proyek MMA Fight Academy (Akademi MMA) yang saat ini diikuti 24 nama, termasuk sembilan petarung asal Indonesia. Mereka digembleng dalam pemusatan latihan yang berlangsung di San Diego, Amerika Serikat.
Mereka lolos dan mendapat fasilitas untuk berlatih di San Diego bersama dua pelatih ternama Mark Fiore dan Jake Buracker menjalani pemusatan latihan usai menjalani audisi ketat di Bali dan London.
Berjalan Sesuai Harapan
Sembilan petarung asal Indonesia yang tersisa di akademi ini sudah mendapat jadwal bertanding pada Mei dan Juni. Lima di antaranya bahkan berkesempatan tampil di ajang Road to UFC seperti yang pernah dilalui Jeka. Sedangkan empat lainnya akan meramaikan pertandingan Cage Warriors di Italia dan San Diego.
”Sejauh ini, perkembangan mereka sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini kami masih merancang game plan untuk mereka dan mendapatkan pertandingan sebelum mereka meninggalkan camp ini ke depannya dan membuat mereka menjadi petarung hebat dan menerima bayaran dari apa yang mereka perjuangkan selama ini,” kata Graham Boylan di L’Auberge, San Diego, Amerika Serikat, Jumat (14/4/2023).
Advertisement
UFC Butuh Finisher, Bukan Kolektor Kemenangan Angka
Boylan menambahkan, bukan perkara mudah bagi atlet MMA bisa menembus UFC. Menurutnya, cara terbaik untuk bisa tampil di ajang ini, tidak hanya dari sisi teknis saat bertanding saja.
“Kami butuh finisher. Kami butuh petarung yang mampu mengakhiri laga. Saat berada di liga besar, dibutuhkan tak hanya sekedar rekor kemenanan saja, tapi rekor mengakhiri pertandingan bukan lewat kemenangan saja,” kata Boylan.
Di luar itu, Boylan juga melihat UFC tertarik kepada pemain yang mudah ditandai. Untuk itu, petarung sebaiknya perlu menguasai cara berbicara di hadapan media dan kemampuan berkomunikasi dengan fans. “Masih banyak bagian yang menentukan di mana level mereka berada. Dan saat situasi itu semua sudah bisa dicapai, mereka akan dikontrak,” bebernya.