Liputan6.com, Jakarta Upaya Manchester United atau MU dalam mendapatkan tanda tangan Harry Kane sepertinya tidak akan mudah. Petinggi Tottenham Hotspur baru saja mengirimkan sinyal buruk yang berpotensi membuat Setan Merah gigit jari.Â
Bukan rahasia lagi bila Kane menjadi target utama perburuan MU di bursa transfer musim panas nanti. Kebutuhan akan tambahan striker haus gol sangat mendesak setelah MU kehilangn Cristiano Ronaldo pada Desember lalu.Â
Baca Juga
Laporan terbaru dari Dailystar menyebut kalau manajemen Setan Merah sudah memberi lampu hijau kepada Erik ten Hag untuk mengejar Kane. Mereka bahkan dikabarkan telah menyiapkan dana 80 juta poundsterling untuk Kane.Â
Advertisement
MU sebenarnya punya opsi lain, yakni striker Napoli Victor Osimhen. Namun Harry Kane tetap yang utama. Dan demi mendapatkan striker timnas Inggris tersebut, MU kemungkinan akan bergerak sebelum musim berakhir.
Kane sendiri punya alasan yang kuat untuk meninggalkan Tottenham Hotspur. Salah satunya adalah kegagalan demi kegagalan yang dialami Spurs meraih gelar juara. Sejak memperkuat Tottenham, Kane belum pernah angkat trofi.
Â
Sinyal Buruk Petinggi Spurs
Namun pimpinan Tottenham Hotspur, Daniel Levy mengingatkan. Menurutnya, Kane tidak perlu pindah klub untuk mengejar ambisinya memenangkan gelar juara. Levy juga yakin kalau impian itu masih bisa diraih bersama Spurs.Â
"Tentu saja dia bisa memenangkan trofi di Spurs," kata Levy seperti dilansir dari Metro.co.uk.Â
"Tapi menjadi legenda itu juga penting. Faktanya dia adalah top skor Tottenham Hotspur, dia membuat sejarah. Saya berharap suatu hari nanti ada patung Harry Kane di luar stadion kami," kata Levy menambahkan.Â
Harry Kane telah memperkuat Tottenham Hotspur sejak 2009 lalu. Setelah sempat berpindah-pindah sebagai pemain pinjaman, Kane pun menjelma sebagai mesin gol bagi tim berlogo Ayam Jantan tersebut.
Sepanjang kariernya, Kane sudah mencetak 273 gol bersama Spurs. Dia pun tercatat sebagai top skor sepanjang masa di sana. Sayang, di balik semua gelar individu yang diraihnya, Kane belum sekalipun memenangkan trofi.Â
Â
Advertisement
Bukan Negosiator Tangguh
Levy sepertinya tidak ingin kehilangan aset berharganya itu. Meski demikian, Levy mengaku bukan negosiator yang tangguh. Menurutnya, apa yang dikerjakan saat ini hanyalah bertindak demi kepentingan terbaik klub.Â
"Menurut saya, dalam hal transfer itu yang penting adalah keseimbangan kekuatan," katanya.
"Kalau Anda punya pemain yang benar-benar tidak ingin Anda jual, maka Anda punya hak untuk mengatakan tidak. Anda yang pegang pendaftarannya. Tapi itu juga tergantung karakter pemain," beber Levy menambahkan.Â
Â