Liputan6.com, Jakarta Ketua umum PSSI, Erick Thohir membuka pintu selebar-lebarnya kepada tiga auditor firma Ernst & Young. Perwakilan firma audit nomor empat terbesar di dunia itu datang ke kantor PSSI di GBK Arena, Rabu (26/4) dan langsung menggali informasi awal dari manajer keuangan PSSI.
"Ini bukti saya serius ingin bersih-bersih, baik PSSI maupun di Liga," kata Erick Thohir dalam rilisnya.
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Erick Thohir Menilai Timnas Indonesia Punya Kualitas yang Cukup untuk Tembus Semifinal Piala AFF 2024
"Di tahap awal ini, kita ke PSSI dulu, karena sebagai induk organisasi bisa ditelusuri mulai dari aturan, kebijakan, hubungan antar lembaga, misalnya dengan PT LIB, bentuk-bentuk kerjasama, hingga struktur keuangan. Saya sudah perintahkan Sekjen agar bagian keuangan PSSI membuka semua data supaya transparan dan bisa diaudit secara maksimal," ujar menteri BUMN itu menambahkan.
Advertisement
PSSI seperti diketahui telah menandatangani MoU dengan Ernst & Young pada 21 April lalu. Pada tahap pertama ini, kedua pihak sepakat melakukan penelaahan atas rencana pelaksanaan audit forensik atau investigasi terbaik pencatatan keuangan PSSI. Oleh sebab itu, pihak auditor pada pertemuan awal itu langsung meminta data-data yang meliputi, badan hukum, hinga struktur organsisasi PSSI. Selain itu, Ernst & Young juga meminta laporan keuangan sejak 2017 hingga 2023, transaksi keuangan, sistem akutansi yang digunakan, alokasi penggunaan sumber dana dari FIFA dan AFC, serta hubungan kerjasama dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
"Seperti yang saya bilang kemarin, audit ini krusial agar ada kejelasan dan perbaikan pada pengelolaan keuangan pada seluruh pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia. Sepakbola ini milik rakyat. Kami yang ditugaskan untuk membersihkan mesti ambil sikap untuk terbuka agar bisa dipertanggungjawabkan. Saya tidak ingin ada yang saling menyalahkan atau menjatuhkan," kata Erick.
Â
PSSI Berhutang?
Sementara itu, organisasi nirlaba Save Our Soccer menemukan kalau PSSI masih berutang Rp2,1 Miliar dari penyelenggaraan Elite Pro Academy (EPA) U-14, U-16 dan U-18 dari musim 2022/23. EPA sebelumnya digelar di Lapangan Latihan 1 dan 2 Jakarta International Stadium, Lapangan A Gelora Bung Karno, Senayan, Lapangan Pulomas, dan Pancoran Soccer Field, Jakarta. Menurut SOS, Mola Tv sebagai sponsor mengaku sudah membayarkan semua uang sponsorship senilai Rp 8 miliar.
Hutang senilai Rp 2,155 M disebut mencakup subsidi untuk klub peserta, gaji match commisioner, gaji volunter, biaya antigen dan lainnya. Bahkan, beberapa pihak mengaku belum menerima bayaran sebelum Hari Raya Lebaran. "Sungguh ini memalukan dan memprihatinkan. Uang sponsor sudah dibayarkan, tapi hak-hak klub dan juga perugas kompetisi belum dibayarkan. Ini dzalim namanya," kata Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer dalam rilis yang diterima wartawan.
"Jumlah untuk match commisioner dan volunter memang tidak banyak. Bila ditotal Rp 355 juta. Tapi, bagi mereka ini jumlah besar. Apalagi sampai lebaran belum dibayarkan," kata Akmal.
Advertisement
Keuangan Sehat Bikin PSSI Lebih Kuat
Selain meminta agar hutang di pelaksanaan EPA 2022/2023 segera dibayarkan, Save Our Soccer juga meminta agar PSSI pimpinan Erick Thohir mengaudit keuangan penyelenggarakan Elite Pro Academy (EPA). Utamanya, menelusuri kemana uang sponsor dari Mola Tv sebesar Rp 8 miliar digunakan.
"Keuangan yang sehat akan menopang PSSI menjadi kuat. Perlu diingat bahwa pembinaan yang hebat dan kompetisi menjadi sehat akan melahirkan timnas yang kuat," Akmal mengungkapkan.
Â