Liputan6.com, Jakarta Sejak Februari lalu, San Diego menjadi rumah bagi petarung MMA berbagai negara. Di kota pesisir bagian selatan California, Amerika Serikat itu, mereka menjalani program MMA Fight Academy demi mengejar mimpi menjadi superstar olahraga seni beladiri campuran.
Sembilan di antaranya berasal dari Indonesia. Mereka terjaring lewat audisi yang digelar di Bali, Indonesia, tahun lalu dan bergabung dengan para petarung yang lolos seleksi dari London, Inggris.
Awalnya terdapat 12 petarung asal Indonesia pada program ini. Namun tiga dari mereka pulang lebih dulu akibat cedera saat latihan. Sementara sisanya dipersiapkan untuk menghadapi berbagai kejuaraan, termasuk di antaranya Road to UFC season 2 di China, pada 28-29 Mei mendatang.
Advertisement
Bersama dua jurnalis Indonesia lainnya, Liputan6.com, berkesempatan menyambangi markas MMA Fight Academy di San Diego, memenuhi undangan Mola TV selaku penyelenggara bersama Cage Warriors. Selain melihat langsung latihan keras yang dijalani para peserta di bawah asuhan pelatih Marc Fiore dan Jake Buracker, kami berkesempatan mengintip sejumlah fasilitas yang mereka dapat.
(Berita-berita seputar MMA Fight Academy bisa Anda akses lewat tautan ini)
Para peserta MMA Fight Academy tinggal di Hotel Holiday Inn, Solana Beach. Lokasinya tenang. Tidak banyak kendaraan yang melintas meski akses jalan di sana terbilang sangat lebar. Jalur pedestrian juga tertata dengan rapi dengan deretan pantai yang bisa diakses hanya degan berjalan kaki dari penginapan atlet.
Solana Beach merupakan salah satu destinasi wisata di kota San Diego. Meski demikian, kawasan ini mudah terlelap. Restoran cepat saji sudah tidak melayalani pelanggan untuk makan di tempat pada pukul 22.00. Sementara pusat hiburan seperti bar dan cafe rata-rata tutup pada pukul 02.00.
Saat malam tiba, suasana di jalanan terasa sangat sepi. Terutama di sekitar hotel tempat atlet menginap. Kendaraan yang melintas pun sangat jarang.
Namun ada yang unik dari kehiduan di Solana Beach, San Diego. Kawasan ini terbilang sangat ramah terhadap anjing. Restoran maupun pusat-pusat perbelanjaan tidak melarang hewan berkaki empat itu masuk. Bahkan sejumlah hotel mengizinkan tamunya untuk membawa anjingnya menginap.
Setiap hari, jalur pejalan kaki selalu ramai dilewati oleh warga bersama anjingnya. Pantai-pantai juga sama. Banyak anjing yang bermain bersama pemiliknya. Salah satunya kawasan Del Mar Beach yang berjarak 10 menit berjalan kaki dari lokasi penginapan para peserta MMA Fight Academy.
Monunem Anjing di Pintu Masuk Pantai
Di pantai ini bahkan terdapat monumen peringatan terhadap anjing-anjing yang sudah mati. Letaknya tepat di pintu masuk menuju pantai. Di monumen ini, para pemilik menuliskan nama anjing mereka di atas sebuah batu berwarna yang kemudian diletakkan di atas tanah dengan susunan yang rapi.
Dua patung anjing labrador menghiasi kawasan tersebut. Selain nama, sebagian warga juga menuliskan kata-kata perpisahan yang indah di monumen tersebut.
"Bagi kami, anjing sangat berarti. Kami memperlakukannya seperti sahabat," kata Martha, warga lokal yang tengah membawa anjingnya berjalan-jalan di Del Mar Beach, beberapa waktu lalu.
Menurut Martha, monunem anjing di pantai tersebut awalnya dibuat oleh warga bernama Jimmy. Para pemilik anjing lainnya kemudian urunan untuk mengubah tampilannya menjadi lebih baik. Saat ini setidaknya sudah lebih dari seratus batu yang tersusun di lokasi tersebut. Di sekelilingnya ditanami berbagai jenis bunga yang menambah keindahan lokasi tersebut. Tidak jauh dari lokasi tersebut, warga juga menempatkan keran air dan ember untuk membersihkan kaki anjing usai bermain di pantai.
"Indah bukan? Saya juga meletakkan batu bertuliskan nama anjingku di sana," kata Martha yang pagi itu membawa anjingnya berjalan-jalan menuju bukit tempat melihat sunrise dan sunset.
Advertisement
Bertabur Rambu untuk Anjing
Banyaknya anjing yang berkeliaran tidak membuat Solana Beach, San Diego kotor. Di sini, tidak terlihat adanya anjing liar. Semua anjing punya pemilik. Rambu-rambu untuk hewan berkaki empat itu juga banyak. Nyaris bisa ditemukan di hampir semua lokasi, termasuk restoran dan pusat perkantoran.
Di pantai juga sama. Ada jam-jam tertentu di mana anjing harus berjalan dengan tali pengikat. Selain itu, di tempat-tempat umum juga disediakan kantong plastik gratis untuk wadah bagi kotoran anjing. Sementara properti milik pribadi juga lazim dipasangi rambu larangan bagi anjing menginjak rumput.
Marc Fiore, pelatih MMA Fight Academy juga punya anjing. Dia sesekali membawanya ke lokasi latihan. Anjing jenis boxer itu juga sangat dekat dengan Jeka Saragih, atlet MMA Indonesia pertama yang menandatangani kontrak dengan UFC. Saat Fiore membawanya ke lokasi latihan di area parkir Holiday Inn, Kamis (13/4/2023) lalu, Jeka terlihat sangat senang bermain-main dengan 'teman' berbulu itu.
"Inilah kawanku sejak pertama kali latihan di San Diego," katanya.
Rangking San Diego sebagai Kota Ramah Anjing
Solana Beach bukan satu-satunya kawasan di San Diego yang ramah terhadap anjing. Hampir setiap daerah di kota pesisir ini dikenal sangat besahabat dengan hewan peliharaan, terutama anjing.
Kerahaman San Diego terhadap anjing sebenarnya bukan hal yang baru. Pada tahun 2018 lalu, seperti dilansir Times of San Diego, kota yang berbatasan dengan Tijuana, Meksiko tersebut sempat dibobatkan sebagai kota paling ramah terhadap hewan peliharaan yang ketiga di Amerika Serikat.
Rangking ini diberikan oleh Wallethub, situs finansial berbasis di Washington, DC. San Diego hanya kalah dari Scottsdale, AZ, yang berada di urutan pertama dan Orlando di posisi kedua.
Advertisement