Sukses

Menpora Ungkap Alasan Tenis Meja Ikut ke SEA Games 2023

Tenis meja menggirimkan empat atlet ke SEA Games 2023 di Kamboja.

Liputan6.com, Jakarta- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengungkapkan alasan cabang olahraga tenis meja akhirnya juga ikut didaftarkan mengikuti SEA Games 2023. Pengiriman atlet tenis meja ini salah satunya dilakukan karena ada ancaman sanksi dari Federasi Tenis Meja Internasional.

Seperti diketahui tenis meja Indonesia menghadapi masalah besar dalam beberapa tahun terakhir karena dualisme organisasi. Akibat konflik ini Indonesia sudah absen di dua edisi SEA Games terakhir di Filipina dan Vietnam.

Terakhir kali tenis meja Indonesia bisa ikutan berlaga di SEA Games pada tahun 2017 di Malaysia dengan raihan empat medali perunggu.

"Pertama itu kalau tidak diberangkatkan, akan ada sanksi dari federasi internasional. Kedua, ini sudah dua SEA Games, kalau ini tidak ada lagi berarti kita harus menunggu lagi," kata Dito usai menghadiri acara Halalbihalal Kemenpora, Kamis (4/5/2023).

"Jadi selain memang ada kewajiban dari federasi internasional dan ini harus dilakukan, kedua olahraga ini bisa jadi prioritas di Indonesia," lanjut Dito.

Para atlet tenis meja Indonesia yang akan berangkat ke SEA Games 2023 Kamboja ada empat orang yakni Rafanael Nikola Niman (putra), Hafidh Nuur Annafi (putra), Novida Widarahman (putri), dan Siti Aminah (putri).

2 dari 2 halaman

Masih Belum Pasti

Namun meski sudah masuk kontingen Indonesia, tenis meja masih belum pasti bisa bertanding di SEA Games 2023. Nasib tenis meja menunggu pembicaraan CAMSOC (Panitia SEA Games 2023) dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Dualisme di tenis meja antara kepemimpinan Komjen Pol (Purn) Oegroseno dan Peter Layardi Lay. menemui secercah harapan pada 19 April lalu. Dua kepengurusan tenis meja sepakat menyerahkan masalah dualisme ini kepada Menpora. Kesepakatan ini membuat tenis meja diperbolehkan ikut ke SEA Games 2023.