Sukses

Pep Guardiola Tegaskan Laga Real Madrid vs Manchester City di Liga Champions Bukan Ajang Balas Dendam

Pelatih Manchester City Pep Guardiola pun mengirim peringatan buat anak-anak asuhnya jelang bertamu ke markas Real Madrid di semifinal Liga Champions. Juru taktik berusia 52 tahun itu dengan tegas meminta para pemain untuk tak menjadikan laga kali ini sebagai ajang balas dendam atas kekalahan musim lalu.

Liputan6.com, Jakarta Manchester City bakal menghadapi laga penting di semifinal Liga Champions 2022/2023. Klub berjuluk The Citizens itu dijadwalkan bertandang ke markas Real Madrid di Santiago Bernabeu dalam duel leg pertama, Rabu (10/5/2023) pukul 02.00 WIB.

Pertandingan kali ini seolah menjadi partai ulangan Manchester City dan Real Madrid di Liga Champions musim lalu. Seperti diketahui, duo kesebelasan kala itu juga dipaksa saling sikut di fase empat besar.

City berhasil mencatatkan keunggulan 4-3 dalam leg pertama yang dihelat di Stadion Etihad pada 27 April 2022. Malang, Kevin De Bruyne dan kawan-kawan akhirnya harus merelakan tiket ke babak final lantaran kalah agregat 5-6 usai menelan hasil minor di leg kedua.

Pelatih Manchester City Pep Guardiola pun mengirim peringatan buat anak-anak asuhnya jelang bertamu lagi ke markas Los Blancos. Juru taktik berusia 52 tahun itu dengan tegas meminta para pemain untuk tak menjadikan laga kali ini sebagai ajang balas dendam.

Meski memiliki catatan buruk di pertemuan terdahulu, Guardiola menilai akan menjadi kesalahan besar bagi City apabila motivasi mereka jelang semifinal Liga Champions 2022/2023 hanya didasari oleh keinginan untuk membalaskan dendam.

“Kami di sini bukan untuk balas dendam. Kami di sini untuk (memperoleh) sebuah kesempatan,” tutur sang pelatih jelang duel melawan Real Madrid pada Rabu (10/5/2023) dini hari WIB.

“Apa yang (sudah) terjadi, (biarlah) terjadi di masa lalu. Akan menjadi kesalahan besar (buat kami) jika memikirkan hal itu,” sambungnya, seperti dilansir dari BBC Sport.

2 dari 3 halaman

Faktor Pembeda

Lebih lanjut, Guardiola meyakini bakal ada faktor pembeda dalam laga semifinal Liga Champions melawan Real Madrid. Meski pelatih dan sebagian besar pemain masih sama, juru taktik City cukup menantikan kesempatan bermain di kandang pada leg kedua.

“Tentu saja kami (Manchester City dan Real Madrid) punya manajer yang sama, serta 80 persen pemain yang sama pula di kedua kubu. Akan tetapi (semifinal kali ini) adalah pertandingan yang sama sekali berbeda,” tuturnya.

“Perbedaannya tahun ini adalah leg kedua (City) bermain di kandang. Saya tidak yakin apakah itu keuntungan atau kerugian buat kami. Akan tetapi saya pikir, semuanya bakal diputuskan di Manchester nanti,” sambung Guardiola.

3 dari 3 halaman

Kiprah Manchester City di Liga Champions

Sebagai informasi, City selalu berhasil menembus perempat final Liga Champions dalam enam tahun terakhir. Namun, mereka hanya sekali lolos ke partai puncak pada 2021, sebelum akhirnya dikalahkan oleh rival di Liga Inggris, Chelsea.

Catatan ini berbanding terbalik dengan Real Madrid. Los Blancos boleh dikata merupakan raja Liga Champions dalam satu dekade terakhir. Mereka tercatat sukses memenangkan ajang paling prestisius di Eropa tersebut sebanyak lima kali.

Adapun pada pertemuan dengan skuad racikan Carlo Ancelotti musim lalu, Man City sebenarnya mampu tampil apik dan berhasil memenangkan leg pertama 4-3.

Namun, kebangkitan Los Blancos di leg kedua menandai dimulainya mimpi buruk The Citizens. Rodrygo dan Karim Benzema secara mengejutkan mampu mencetak gol di menit-menit akhir, yang memaksa anak-anak asuh Guardiola angkat koper lebih dulu.

“Kami tiba di sini (di babak semifinal) musim lalu dengan semangat untuk mencapai final. Kami bermain sangat bagus di kedua pertandingan. Akan tetapi, (hal) itu tidak cukup,” ujar Guardiola mengisahkan pertemuan City dan Madrid di Liga Champions 2021/2022.