Sukses

PSG Mendekat? Jose Mourinho Beri Jawaban Nyeleneh Jelang AS Roma Vs Leverkusen di Liga Europa

Jose Mourinho lebih tertarik membicarakan persiapan timnya AS Roma melawan Bayer Leverkusen di Liga Europa 2022/2023.

Liputan6.com, Jakarta Jose Mourinho memberi respons nyeleneh rumor soal pendekatan yang dilakukan Paris Saint Germain (PSG). Pria asal Portugal tersebut sama sekali tidak berminat.

Mourinho sejatinya tengah mempersiapkan AS Roma menghadapi pertandingan melawan Bayern Leverkusen pada leg pertama semifinal Liga Europa 2022/2023. Duel berlangsung di Stadio Olimpico, Jumat (11/5/2023) pukul 02.00 WIB.

Laga ini menjadi pertemuan Mourinho dengan mantan anak asuhnya di Real Madrid, Xabi Alonso. Pemain asal Spanyol itu pernah merasakan berbagai gelar saat Los Blancos masih ditangani pria yang akrab dijuluki sebagai The Special One itu.

Namun kali ini, keduanya bertemu dalam situasi berbeda. Keduanya beradu taktik demi menjaga peluang untuk melaju ke babak final kompetisi level Eropa tersebut.

Tidak hanya persiapan kedua tim yang membuat para wartawan penasaran. Rumor pendekatan yang dilakukan PSG terhadap pria berusia 60 tahun itu juga mengusik.

Namun Mourinho sepertinya tidak tertarik membahasnya lebih jauh. Dengan gayanya yang ketus, pria yang pernah menangani Chelsea tersebut mengelak.

"Jika mereka (Paris Saint Germain) menelepon, mereka tidak akan menemukanku," ujar Mourinho kepada Sky Sports seperti dilansir dari Independent.ie.

 

2 dari 3 halaman

Tak Sabar Bertemu Alonso

Mourinho lebih tertarik membicarakan pertemuannya dengan Alonso. Mourinho tak sabar ingin segera berhadapan dengan mantan anak asuhnya tersebut.

"Saya sudah lama tidak bertemu dengan dia. Kami selalu punya hubungan yang fantastis. Lebih dari sekadar pelatih dan pemain," beber Jose Mourinho.

 

3 dari 3 halaman

Waspadai Serangan Balik Lawan

Bagi Mourinho, Leverkusen bukanlah lawan sembarangan. Menurutnya, Die Schwarzroten merupakan salah satu tim Eropa dengan serangan balik terbaik.

"Mereka sangat berbahaya pada saat pertandingan ini, mereka bertahan, menunggu lawan kehilangan bola dan kemudian sulit untuk menghentikan mereka," katanya.

"Dia menggunakan gaya yang lebih cocok untuk para pemainnya, lima atau enam ... dari mereka bisa berlari melawan Marcel Jabos dalam lari 100m di Olimpiade."