Liputan6.com, Jakarta - Inter Milan berhasil lolos ke final Liga Champions usai membekuk rival sekotanya AC Milan dengan skor 1-0 dalam leg kedua babak semifinal di San Siro, Rabu (17/5/2023). Gol tunggal Lautaro Martinez pada menit ke-74 cukup untuk mengirim Nerazzurri ke puncak kompetisi dengan total agregat 3-0.
Melihat timnya akan melaju ke final Liga Champions pertama sejak 13 tahun, manajer Inter Simone Inzaghi tidak menampik fakta bahwa ia dan pemainnya tidak akan difavoritkan untuk menjadi juara.
Baca Juga
Seperti diketahui, Inter akan menghadapi antara Real Madrid atau Manchester City di partai final.
Advertisement
“Mereka [Real Madrid dan Manchester City] adalah dua klub besar dengan kualitas luar biasa. Ini pertandingan yang sangat terbuka. Saya percaya bahwa Inter dan Milan melakukan semifinal yang hebat, dua pertandingan intens yang diperjuangkan dengan keras. Mungkin melawan Real Madrid dan Manchester City, Inter adalah tim kuda hitam,” aku Inzaghi seperti dikutip dari Sky Sports.
Tidak dapat dipungkiri, calon lawan Inter di babak final tidak ada yang bisa diremehkan. Real Madrid adalah juara bertahan Liga Champions, sedangkan Man City di satu sisi adalah salah satu tim dengan performa terbaik musim ini.
Kendati begitu, Inzaghi tidak berkecil hati dan merasa pintu menuju kemenangan masih terbuka lebar.
“Apapun bisa terjadi di sepak bola. Kami bertemu Real Madrid tahun lalu, meski tim saya bermain bagus, sayangnya kami harus kalah di kedua leg. Manchester City tidak perlu dibahas lagi,” sambung manajer asal Italia itu.
Misi Mustahil
Keberhasilan Inter Milan menembus final Liga Champions pertama mereka sejak 2010 merupakan pencapaian yang luar biasa bagi skuad Simone Inzaghi. Padahal, awalnya tidak ada yang menyangka Nerazzurri akan melaju sejauh ini. Melansir dari Opta Analyst, pada awal musim 2022/2023 Inter memiliki persentase di bawah 2,7 persen untuk menjuarai kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa tersebut.
Bahkan, klub yang identik dengan warna biru hitam itu diprediksi tidak akan lolos ke fase gugur. Sekarang, Lautaro Martinez dan rekan-rekan menjadi favorit kedua di belakang Man City dengan peluang juara sebesar 36,8 persen.
Advertisement
Mimpi Jadi Kenyataan
Melihat pencapaian timnya tersebut, Simone Inzaghi mengakui bahwa ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan baginya dan para pemainnya.
“Ini adalah mimpi yang jadi kenyataan, mimpi yang kami bagi dan tumbuhkan bersama sejak pengundian, karena kami harus percaya, tidak ada yang memberi kami apapun. Besok kami akan menyadari apa yang telah kami capai, tetapi ini adalah malam yang ajaib dengan penggemar dan keluarga kami. Kami tidak bisa meminta lebih,” ungkap pelatih berusia 47 tahun itu.