Liputan6.com, Jakarta- Tenis Indonesia mulai bangkit kembali. Di SEA Games 2023, timnas tenis Indonesia sukses menjadi juara umum mengakhiri dominasi Thailand. Indonesia membawa pulang 4 medali emas, 2 perak dan 3 perunggu.
Empat emas yang diraih tenis di Kamboja berasal dari tunggal putra melalui Muhammad Rifqi Fitriadi, tunggal putri (Priska Nugroho), beregu putri dan ganda campuran (Christopher Rungkat dan Aldila Sutjiadi).
Berkat prestasi apik di SEA Games 2023, Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) berencana mencarikan sponsor untuk para petenis Indonesia berupa bapak angkat. Ketua umum Pelti Edward Omar Sharif Hiariej aan mengumpulkan perusahaan swasta dan BUMN pada Juni atau Juli nanti untuk menawarkan agar menjadi bapak angkat bagi para petenis Indonesia.
Advertisement
Langkah ini diambil pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia itu karena prihatin para petenis di Indonesia harus mengeluarkan biaya pribadi setiap kali mengikuti turnamen di luar negeri.
"Ketika mereka bertanding, hadiah uang yang didapat akan dipakai untuk pertandingan berikutnya. Itu sebenarnya kasihan. Sekitar Juni atau Juli nanti, kami akan mengumpulkan perusahaan yang mau jadi bapak angkat. Semoga bisa tercapai," ujar Edward Omar usai Tasyakuran Atas Keberhasilan Tim Tenis Indonesia pada SEA Games 2023 di rumah dinasnya.
"Semua akan kita undang. Jadi kalau kita membuang jaring di laut mudah-mudahan ada ikan besar yang masuk. Saya yakin bisa. Kita lebih percaya diri karena ada hasil yang sudah mereka capai. Kita dapat sembilan medali yang dibawa dari total 21. Ini merupakan kebanggaan dan titik start kebangkitan tenis Indonesia."
Para Atlet Antusias
Rencana besar Pelti ini mendapat sambutan hangat para atlet tenis. Aldila misalnya mengaku akan sangat senang bisa mendapat ayah angkat untuk membantu kiprahnya mengikuti turnamen tenis di berbagai negara.
Pasalnya selama ini Aldila harus berpikir keras memikirkan biaya selama ikut turnamen di luar negeri karena semuanya berasal dari kocek pribadi. Dila harus pintar-pintar mengatur penerbangan dan akomodasi selama ikut turnamen.
Advertisement
Aldila
Saking besarnya anggaran untuk ikut tur, beberapa kali Aldila harus berjuang tanpa didampingi pelatih. Sebab dengan adanya pelatih maka biaya akan membengkak.
"Saya kan main di nomor ganda, itu hadiahnya dibagi dua. Untuk bisa menutupi kekurangan soal dana, harus juara. Itu baru bisa untung-untung sedikit karena masih dipotong pajak juga yang berbeda-beda tiap negara. Kalau tidak juara, masih kurang," kata Aldila.
Dalam waktu dekat Aldila akan terbang ke Rabat, Maroko untuk mengikuti turnamen ganda campuran. Selesai dari sana, Aldila langsung pergi ke Prancis mengikuti Prancis Terbuka.