Liputan6.com, Jakarta Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia membuat sebuah komentar mengejutkan usai gagal finis di MotoGP Prancis yang berlangsung di sirkuit Le Mans akhir pekan lalu. Bagnaia seperti diketahui terjatuh karena bersenggolan dengan pembalap Aprilia, Maverick Vinales.
Keduanya sama-sama gagal finis usai bersenggolan di tikungan 8. Sekilas, Maverick Vinales tampak menjadi pembalap pertama yang menyenggol Pecco Bagnaia keluar namun ternyata Bagnaia juga sempat menyenggolnya lebih dahulu.
Baca Juga
Namun bukan insiden itu yang membuat heboh MotoGP. Usai balapan, Bagnaia membuat komentar mengejutkan karena meminta MotoGP keluarkan regulasi untuk kurangi kecepatan motor tim satelit.
Advertisement
Dia beralasan, perbedaan kecepatan antara tim pabrikan dengan tim satelit tak jauh berbeda. Ini membuat insiden tabrakan di awal balapan MotoGP sering terjadi, seperti yang terjadi di MotoGP Prancis atau MotoGP Jerez.
"Pembalap di belakang Anda, yang tak punya potensi, ingin melibas enam pembalap di depan dalam satu lap. Seharusnya tidak seperti itu, soalnya kami dari tim pabrikan sudah menggeber motor sampai batas, ingin mengejar target terbaik," katanya.
"Jadi kalau saya mengerem sampai batas, utamanya di awal balapan, maka tindakan salah kalau mengerem melebihi batas itu."
Â
Bagnaia Sebut Era Valentino Rosssi, Jorge Lorenzo Mudah
Bagnaia menilai saat ini tim satelit terlalu sedikit perbedaannya dengan tim pabrikan. Dia membandingkan balap di era Valentino Rossi atau Casey Stoner dimana tim pabrikan bisa dengan mudah memimpin balapan.
"Kalau Anda perhatikan, insiden yang terjadi di awal balapan terjadi karena banyak agitasi. Kita harus mengubah situasi ini karena tidak aman," katanya.
"Satu hal yang pasti, mulai dari motor pertama msampai terakhir, semua bisa menang. Tak ada lagi perbedaan waktu 0,6 sampai 0,7 detik antara tim pabrikan dan satelit. Contohnya Augusto Fernandes. Ya dia memang juara dunia, tapi dia juga seorang rookie."
"Jadi menurut pendapat saya, saya ingin ada gap lebih besar antara tim pabrikan dan tim satelit. Atau paling tidak menemukan solusi agar bisa hindari insiden seperti ini," dia menambahkan.
Â
Â
Advertisement
Tim Satelit Meradang dengan Komentar Bagnaia
Â
Tentu saja, komentar Bagnaia membuat tim satelit di MotoGP meradang. Salah satu diantaranya yaitu prinsipal Tech3 GASGAS, Herve Poncharal yang kaget dengan komentar Bagnaia.
"Yang membuat saya terkejut, Bagnaia itu diuntungkan sistem, dia punya motor dengan performa tinggi dengan struktur independen saat masih di tim satelit Pramac Ducati," ujarnya.
"Sekarang saya baca dia mengatakan motor tim satelit lebih baik dikurangi kecepatannya sampai 0,7 detik per lap. Ini biar tim kaya dan kuat bisa bersenang-senang."
Â
Bagnaia Ingin Rusak Kerja Keras IRTA dan Dorna
Â
Herve Poncharal juga menjabat sebagai presiden Asosiasi Tim Balap atau IRTA. Dialah yang bekerja sama dengan Dorna bekerja keras agar tim satelit dan pabrikan tak memiliki gap terlalu jauh.
"Apa yang dikatakannya berlawanan dengan usaha yang sudah kami lakukan agar grid di MotoGP tidak jomplang. Kami tim independen, dengan Dorna, FIM dan MSMA berusaha keras meyakinkan tim pabrikan agar mereka menyiapkan tim satelit mesin dengan performa terbaik," katanya.
Advertisement