Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia U-22 berhasil merebut emas di SEA Games 2023. Racikan teknis yang apik dari Indra Sjafri sebagai pelatih dan permainan bagus pemain Garuda Muda membuat Indonesia akhiri paceklik emas di cabor sepak bola SEA Games selama 32 tahun.
Selain itu, faktor mental juara juga berperan penting dalam membuat timnas Indonesia kuat.Salah satu sosok yang memberikan motivasi dan menumbuhkan mental juara kepada Timnas Indonesia U-22 adalah Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Baca Juga
Executive Director Center for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri menilai mental juara tak hanya dapat diaplikasi di sepak bola saja. Namun pembentukan mental juara tersebut juga dapat diaplikasikan di seluruh sektor termasuk sekor ekonomi dan bisnis.
Advertisement
Selain membutuhkan proses yang tak sebentar, seringnya bangsa Indonesia berkompetisi juga dapat menjadi sdalah satu faktor mempercepat pembentukan mental juara. Yose mengatakan, kita tak bisa dikatakan sebagai juara jika tak pernah berkompetisi.
Juara atau tidak lanjut Yose, baru dapat dilihat setelah Indonesia masuk ke lingkungan yang lebih besar dan dapat berkompetisi.
"Sehingga kunci utama membentuk mental juara di sektor ekonomi adalah tak boleh phobia terhadap kehadiran orang atau produk asing. Yang dilakukan Ketua Umum PSSI membawa Timnas sepak bola Indonesia bertanding dengan berbagai timnas dari berbagai negara merupakan salah satu cara menghilangkan phobia dan membangun mental juara bangsa kita," kata Yose seperti rilis yang diterima media.
Â
Indonesia Harus Terintegrasi Persaingan Global
Â
Yose memberikan contoh phobia terhadap persaingan yang memberikan dampak kurang baik bagi perekonomian. Integrasi perekonomian Indonesia ke dunia merupakan yang paling rendah di regional ASEAN. Perdagangan Vietnam dibandingkan dengan PDB bisa mencapai 200%. Ekspor impor mereka 2x lebih besar dari perekonomian mereka. Sedangkan di Indonesia hanya 35%.
Contoh lainnya adalah perbandingan nilai investasi asing dibandingkan dengan PDB. Data dari CSIS, Indonesia merupakan salah satu yang terendah di regional dengan 1,8%. Padahal Vietnam mencapai 6%. Perekonomian Vietnam sudah terbuka dan terintegrasi sejak tahun 1990-an. Thailand yang selama 8 tahun bermasalah angkanya masih di atas 2,5 persen.
"Ini artinya perekonomian Indonesia tak terintegrasi dalam perekonomian global. Karena bangsa kita ingin memproteksi diri sendiri maka bangsa Indonesia kecenderungan terisolasi dari perekonomian global. Bangsa Indonesia tak akan mungkin memiliki mental pemenang seperti yang diinginkan Presiden Jokowi dan Erick jika kita selalu diproteksi. Mental pemenang itu harus diuji dan turun ke lapangan untuk berkompetisi dengan negara lain. Dengan membuka diri sehingga pembentukan mental juara dapat berjalan natural," kata Yose
Â
Advertisement
Menular di BUMN
Â
Setelah berhasil membentuk mental juara timnas sepak bola Indonesia di SEA Games, Yose berharap Erick dapat menularkan mental juara ke BUMN.
Salah satu sektor yang sudah dapat menerima kehadiran investor asing adalah telekomunikasi. Setelah proteksi industri telekomunikasi dibuka pemerintah, Telkom menjadi salah satu BUMN yang memiliki mental juara dan dapat berkompetisi baik di dalam negeri ataupun di luar.
Dengan kompetisi membuat mental juara Telkom dan Telkomsel terbentuk.
"Investasi asing disektor telekomunikasi terbukti tidak menggangu Telkom. Meski harus bersaing dengan perusahaan telekomunikasi global, justru saat ini Telkom dan Telkomsel masih menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Bahkan mereka sudah merambah ke berbagai negara. Itu salah satu contoh mental juara yang sudah terbentuk di BUMN," ujar Yose.