Liputan6.com, Jakarta - Lagi-lagi dunia sepak bola harus tercoreng dengan insiden rasisme di mana Vinicius Jr kembali jadi target pelecehan. Dalam pertandingan Valencia vs Real Madrid akhir pekan lalu, para pendukung tim tuan rumah diduga menyanyikan nyanyian bernada rasis yang ditujukan kepada Vinicius.
Alhasil, bintang muda Brazil itu terlibat dalam konfrontasi sengit dengan pendukung Valencia yang menempati tribun Mario Kempes. Tidak lama berselang, Vinicius diganjar kartu merah usai menampar Hugo Duro menyusul perlakuan kurang mengenakan dari pemain Valencia yang diterimanya. Cemoohan yang ditujukan padanya pun semakin keras dilontarkan.
Usai pertandingan, melalui akun Twitternya Vinicius mengunggah pernyataan mengenai insiden yang baru saja dialaminya.
Advertisement
“Ini bukan yang pertama, atau yang kedua, atau yang ketiga. Rasisme normal di La Liga. Di sepak bola mereka pikir itu normal, federasi juga – dan lawan mendorongnya,” ujarnya.
Namun, nampaknya presiden La Liga Javier Tebas tidak menyukai sikap Vinicius. Melalui cuitan di akun Twitternya, Tebas menganggap pemain berusia 22 tahun itu telah menghina La Liga.
“Kami telah mencoba menjelaskannya kepada anda, tetapi anda belum muncul untuk salah satu dari dua tanggal yang disepakati yang anda minta sendiri. Sebelum mengkritik dan menghina La Liga, anda perlu mengedukasi diri anda dengan benar @vinijr. Jangan biarkan diri anda dimanipulasi dan pastikan anda sepenuhnya memahami kompetensi satu sama lain dan pekerjaan yang telah kita lakukan bersama,” ungkap Tebas.
Balasan Vinicius
Komentar Javier Tebas itu jelas memicu amarah Vinicius Jr serta para penggemar sepak bola di seluruh dunia.
“Sekali lagi, alih-alih mengkritik rasis, presiden La Liga muncul di media sosial untuk menyerang saya. Sebanyak anda berbicara dan pura-pura tidak membaca, citra kompetisi anda sedang terguncang. Lihat tanggapan atas unggahan anda dan kejutkan diri anda. Mengabaikan diri sendiri hanya membuat anda setara dengan rasis. Saya bukan teman anda untuk berbicara tentang rasisme. Saya ingin tindakan dan hukuman. Hashtag tidak menggerakkan saya,” pungkas Vinicius.
Advertisement
Berlagak Seperti Korban
Sementara itu, mantan bek Manchester City sekaligus pandit Micah Richards merasa Javier Tebas sedang berlagak seolah-olah ialah yang menjadi korban dalam insiden ini. Richards juga mengungkapkan kekesalannya dengan pernyataan yang diunggah Tebas melalui akun Twitternya.
“Javier telah mencoba menjadikan dirinya korban dalam semua ini, sungguh memalukan apa yang ia ungkapkan dalam pernyataannya. Itu membuat darah saya ‘mendidih’ dan itu adalah bagian dari masalahnya. Ini bukan hanya masalah sepak bola, ini adalah kehidupan yang dilalui orang setiap hari,” kata Richards kepada BBC.
Investigasi
Sementara itu, La Liga mengatakan akan meminta semua gambar yang tersedia untuk menyelidiki apa yang terjadi sehubungan dengan insiden tersebut.
“Jika kejahatan rasial bisa teridentifikasi, kami akan mengambil tindakan hukum yang sesuai,” kata La Liga dalam sebuah pernyataan.
Valencia sendiri telah mengumumkan mereka akan melarang para penggemar yang terlibat dalam insiden tersebut untuk datang ke stadion seumur hidup.
Advertisement