Sukses

Formula E Jakarta 2023 Hadirkan Program Girls on Track, Seperti Apa?

Program ini diinsiasi oleh Federation Internationale de l’Automobile (FIA) untuk memperkenalkan dunia motorsport kepada para wanita.

Liputan6.com, Jakarta - Formula E kembali digelar di Jakarta pada 3-4 Juni 2023. Ada yang berbeda dari edisi tahun ini yaitu hadirnya program Girls on Track.

Program ini diinsiasi oleh Federation Internationale de l’Automobile (FIA) untuk memperkenalkan dunia motorsport kepada para wanita dengan memberikan kesempatan untuk mempelajari secara langsung berbagai aspek motorsport dan industrinya melalui serangkaian kegiatan dan lokakarya.

Hal ini langsung diinformasikan oleh Co-Founder sekaligus Chief Championship Officer Formula E Alberto Longo dalam sesi konferensi pers di kantor Jakpro, Thamrin City, Jakarta Pusat pada Kamis (25/5/2023).

“Kami juga akan mengadakan Girls on Track yang merupakan inisiatif di mana kami ingin memperenalkan para wanita ke dunia motorsport,” ungkap Alberto.

Seperti diketahui, cabang olahraga motorsport ini lebih banyak dikenal sebagai ‘olahraga pria’. Padahal, menurut Alberto banyak bagian-bagian di dalam ekosistem olahraga ini di mana para wanita bisa turut mengambil peran.

“Saya pikir kita perlu memiliki pandangan yang lebih luas mengenai itu [motorsport]. Mereka akan diperkenalkan mengenai public speaking, mesin, dan jurnalisme [yang ada di motorsport]. Ada banyak hal yang bisa ditawarkan olahraga ini sebagai pekerjaan,” jelas Alberto.

“Biasanya di masa lalu motorsport dibuat untuk pria. Kita harus melupakan hal itu, kita harus benar-benar terbuka dan sepenuhnya inklusif,” pungkasnya.

2 dari 3 halaman

Kampanye Energi Ramah Lingkungan

Tidak hanya membawa program Girls on Track, Formula E juga secara aktif mengkampanyekan penggunaan energi yang ramah lingkungan. Seperti yang dijelaskan oleh Alberto Longo, seluruh ekosistem dari Formula E berusaha untuk menggunakan energi terbarukan.

“Seluruh sumber energi yang kami gunakan untuk acara ini adalah 100 persen energi terbarukan. Hal itu membuat acara ini memiliki tingkat emisi karbon 90 persen lebih sedikit ketimbang jika menggunakan generator atau yang lainnya,” jelas Alberto.

Alberto menjelaskan jika melalui gerakan tersebut, ia ingin mengedukasi tidak hanya para pembalap melainkan juga semua orang yang tergabung dalam ekosistem Formula E.

“Tidak hanya tentang mobil, tetapi juga tentang acaranya. Jadi penting bagi kami untuk memperluas keberlanjutan kami tidak hanya ke mobil, tetapi juga ke lokasi yang digunakan, acara dan kota [di mana kami berada[. Kami mencoba mendidik tidak hanya pembalap kami tetapi juga setiap orang di ekosistem,” tambahnya.

3 dari 3 halaman

Double-Header untuk Raih Lebih Banyak Penggemar

Adapun Formula E Jakarta 2023 akan diadakan dengan format Double-Header di mana ada dua balapan beruntun dalam dua hari yang berbeda. Alberto mengungkapkan keputusan ini diambil melihat suksesnya pelaksanaan Jakarta E-Prix tahun lalu dan juga untuk memberikan kesempatan lebih besar bagi para penggemar untuk dapat menyaksikan balapan secara langsung.

“Mungkin karena sukses besar, banyak orang yang mencoba untuk masuk ke acara tersebut tapi mereka tidak bisa [keterbatasan tiket]. Berbicara ke dengan Jakpro mereka benar-benar ingin memperluas partisipasi. Jadi itulah mengapa kami memutuskan untuk melakukan dua balapan sehingga kami dapat menjamu lebih banyak orang,” jelasnya.