Liputan6.com, Jakarta Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengakui bahwa pihaknya butuh waktu untuk mengaplikasikan teknologi video assistant referee alias VAR dalam kompetisi Liga 1 musim 2023/2024.
Pasalnya, ia mengeklaim penggunaan VAR tidak semudah yang dibicarakan. Menurut Arya, terdapat berbagai persiapan teknis hingga pelatihan terhadap wasit yang harus dilakukan.
Baca Juga
Penerapan teknologi tersebut juga menutut wasit-wasit di kompetisi sepak bola Tanah Air untuk cakap berbahasa Inggris agar bisa mengukiti training serta menggunakan seluruh perangkat dengan baik.
Advertisement
“(Soal) VAR kemarin kita sudah rapat. Memang seperti Thailand itu kan dia sudah pakai (selama) 3 seasons, Singapura sudah pakai 1 season, itu ternyata perangkatnya memang rumit. Tidak segampang yang kita omongkan,” tutur Arya kepada awak media.
“Jadi ada kesiapan teknis yang harus siapdan wasit harus dilatih. Dan satu hal, mereka (wasit-wasitnya) harus bisa berbahasa Inggris karena kan ada pelatihan-pelatihannya,” sambung dia saat ditemui pasca pelantikan pengurus PSSI 2023-2027 di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (26/5/2023).
Lebih lanjut, Arya menuturkan, organisasi Implementation Assistance and Approval Program (IAAP) yang ditunjuk FIFA untuk menangani pelatihan terkait penggunaan VAR sejatinya mensyaratkan waktu satu tahun untuk bisa mengaplikasikan VAR.
Namun, Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta adanya percepatan agar teknologi tersebut bisa diterapkan di kompetisi Liga 1 musim depan.
“Biasanya kalau dari IAAP, itu mengatakan butuh setahun baru bisa (mengaplikasikan) VAR-nya. Akan tetapi kemarin, Pak Ketum (Erick Thohir) minta tolong ada percepatan. Nah, nanti kita akan coba percepatan-percepatan,” tandas dia.
Tak Mau Pakai Orang Asing Melulu
Arya tak menampik bahwa upaya pengimplementasian VAR dalam negeri kemungkinan akan berjalan sulit. Apalagi sebagian besar pihak yang akan mengoperasikan perangkat tersebut masih cukup asing dengan penggunaan VAR.
Kendati demikian, Arya menegaskan pelatihan serius memang perlu diberikan bagi wasit-wasit Indonesia. Pasalnya, PSSI tak mau terus-terusan memakai orang asing untuk bisa menerapkan teknologi di kompetisi Tanah Air.
“Jadi memang ini tidak segampang yang kita lihat. Orang-orangnya baru, lho. Itu seperti dulu waktu belajar Excel-lah. Kan butuh belajar aplikasi kan,” ujar Arya.
“Apalagi ini agak besar, perangkatnya agak banyak, orang saja (yang) dibutuhkan banyak. Itu kan kita tidak mungkin pakai orang asing terus, harus ada pelatihan untuk kita dan wasitnya. Wasitnya punya standar sendiri dan bisa berbahasa Inggris juga,” tambah dia.
Advertisement
Mulai Pertengahan Musim
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga sudah menjelaskan bahwa penggunaan video assistant referee alias VAR tidak akan dimulai sejak awal kompetisi 2023/2024.
Sosok yang merangkap sebagai Menteri BUMN itu menyebut teknlogi ini baru bisa diterapkan pada pertengahan musim depan lantaran perlu adanya training terkait pengoperasian VAR di tengah laga.
“Kita akan menyiapkan sistem VAR di liga pada musim setengah itu, setengah berikutnya (paruh kedua). Jadi bukan awal musim karena mesti ada training, dan saya pastikan liga harus bisa itu,” ucap Erick saat ditemui di SUGBK, Jakarta, pada Jumat (19/5/2023) lalu.