Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI Erick Thohir membeberkan alasan pihaknya berencana merekrut direktur teknik dari Jerman. Sosok yang merangkap sebagai Menteri BUMN itu menilai dirtek yang dari luar negeri bakal bisa membuat penilaian independen terhadap pelatih.
Seperti diketahui, federasi sepak bola Tanah Air memang sudah diwacanakan hendak memboyong direktur teknik asing dalam waktu dekat. Kabar ini mencuat usai Indra Sjafri mengantar Timnas Indonesia U-22 merebut medali emas SEA Games 2023.
PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir berniat meminta Indra–yang sebelumnya menduduki kursi direktur teknik–untuk fokus menangani kelompok umur. Sementara itu, Shin Tae-yong ditugaskan menjadi juru taktik bagi tim senior.
Advertisement
Buntut dari rencana tersebut, pihak federasi kini tengah berupaya membidik direktur teknik anyar dari luar negeri. Jerman pun dipilih oleh PSSI untuk menjalin kerja sama terkait upaya perekrutan dirtek ke Tanah Air.
“Untuk Jerman, nanti rencananya kerja sama dengan mereka masalah direktur teknik. Sypaya direktur teknik kita benar-benar independen, sehingga ketika me-review semua pelatih juga secara independen,” papar Erick selepas Kongres Biasa PSSI 2023 di Hotel Intercontinental, Pondok Indah, Jakarta, Minggu (28/5/2023).
“Kita pilih Jerman karena memang kemarin kita baru saja melakukan bilateral meeting dengan Jerman saat perjalanan saya dengan Bapak Presiden. Lalu juga dengan Jerman, kita melihat ini potensi karena banyak sekali pemain Asia itu bermain di Liga Jerman.”
“Nah, inilah kenapa kita ingin membuat jendela kesempatan bagi pemain tim nasional muda kita (agar bisa) berlatih di Jerman, (sehingga kemudian) mereka juga bisa menyentuh Eropa. Ini kan baru mimpi-mimpi,” tandas Ketum PSSI.
PSSI Tegaskan Tak Ada Campur Tangan Pihak Lain
Selaras dengan hal tersebut, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga juga menegaskan upaya perekrutan direktur teknik dari Jerman sama sekali tidak ada sangkut-paut serta campur tangan pihak lain.
Menurutnya, kedatangan dirtek baru PSSI memang harus dilakukan secara profesional lantaran sosok tersebut nantinya bakal ditugaskan untuk mengawasi serta menilai pelatih secara objektif satu per satu.
”Ya namanya dirtek kan di atas pelatih. Jangan campur-campur orang lain. Karena dia kan akan menilai pelatih. Kita mau bikin ini benar-benar profesional, sehingga dirtek itu akan berfungsi sekali demi mengawasi satu per satu. Menilai satu per satu. Memberi target satu per satu,” tutur Arya.
“Dengan begitu, ya kalau yang merekomendasikan (dirtek adalah) pelatihnya ke atas kan nanti tidak objektif. Jadi ini kita belajar jangan hanya sekadar mencintai, tetapi objektif dengan sepak bola Indonesia. Yang terbaik,” tambah dia.
Advertisement
PSSI Jalin Kerja Sama dengan Jepang
Adapun Jerman bukanlah satu-satunya negara yang digandeng PSSI untuk menjalin kerja sama guna mengembangkan sepak bola Tanah Air.
Sebelumnya, federasi sepak bola Tanah Air sudah lebih dulu menandatangani nota kesepahaman dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA), untuk memberi pendampingan dalam hal wasit dan kepelatihan.
Salah satu bentuk kerja sama yang akan dihadirkan dari langkah ini ialah merekrut pelatih Jepang bagi timnas sepak bola putri Indonesia.
”Nanti instruktur wasit dari Jepang akan ada di Indonesia mendampingi perbaikan perwasitan di Indonesia, salah satu melalui Liga,” papar Ketua Umum PSSI Erick Thohir kepada awak media, Minggu (28/5/2023).
“Juga, kita belajar dari Jepang mengenai tim nasional perempuan. Karena mereka kan juara dunia, juara U-20, U-17 tim nasional perempuan, makanya kita mau ambil pelatih dari Jepang,” sambung pria berusia 52 tahun itu.