Sukses

100 Pesepeda Indonesia dan Qatar Ramaikan Culturide, Gowes dari Yogya ke Borobudur

100 pesepeda mengikuti Culturide yang diikuti pegiat hingga atlet dari Indonesia dan Qatar.

Liputan6.com, Jakarta- Sebanyak 100 pesepeda dari Indonesia dan Qatar mengikuti acara Culturide. Mereka menempuh perjalanan 87 kilometer dengan start di Benteng Vredeburg dari menuju Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Culturide merupakan bagian dari Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture.

Qatar total menerjunkan 16 pesepeda. Diantaranya ada Ali Bin Towar, atlet profesional, media sosial influencer dan penggemar bersepeda dari Qatar, dr. Mohammed Jaham Al-Kuwari selaku Presiden Federasi Bersepeda dan Triathlon Qatar, Thani Khalifa Al-Zarra selaku Sekretaris Jenderal Federasi Bersepeda Qatar, Lolwa Al-Marri, wanita Qatar pertama yang menyelesaikan Ironman hingga anggota tim nasional triathlon, Nour Salem Al-Jaber, anggota tim nasional balap sepeda.

Event sepeda gabungan Qatar dan Indonesia ini berlangsung pada Rabu 7 Juni pagi hingga berakhiri di siang hari

Para pesepeda disuguhi rute sarat sejarah yang melewati Selokan Mataram, saluran air sepanjang 30,8 km yang diprakarsai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang hingga kini amat berarti bagi penduduk Yogyakarta dengan mengairi 15.734 hektar persawahan di Yogyakarta dan juga menjadi simbol kekuatan melawan penjajah. 

Pesepeda juga melewati Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang berdiri sekitar abad 8 yang menceritakan indahnya toleransi beragama. 

 

 

2 dari 3 halaman

Perekat Hubungan Indonesia dan Qatar

State Minister Qatar, Dr Hamad bin Abdulaziz Al-Kawari yang mengulas pesan dari HE Sheikha Al Mayassa bint Hamad bin Khalifa Al Thani, CEO dari Qatar Museums menyatakan apreasiasi terhadap pelaksanaan CultuRide sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture. Ia menggarisbawahi bahwa moto bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika adalah satu bentuk toleransi yang hingga kini tercermin dalam kehidupan beragama dari bangsa Indonesia yang mayoritasnya beragama Islam.

“Pemahaman yang lebih dalam tidak hanya dari sisi budaya saja karena hubungan Qatar dan Indonesia telah terjadi sejak lama karena kita sama sama negara berpenduduk mayoritas Islam-- akan tetapi juga penjajakan kerjasama berbagai bidang, salah satunya bidang ekonomi kreatif sehingga hubungan kita ke depan akan semakin baik dalam berbagai aspek dan berbagai kerjasama di bidang lainnya. Ini adalah satu titik awal kerjasama yang erat,” jelas Dr. Hamad.

Sementara Bagus Hendraning Kobarsyih, direktur Timur Tengah dari Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika mengapresiasi antusiasme pesepeda baik dari Qatar maupun Indonesia, serta terobosan dan kerja keras panitia yang tercakup dalam Years of Culture. 

“Ini adalah awal momen penting dalam kerjasama yang lebih dalam antara Qatar dan indonesia dan harus senantiasa dikembangkan dalam bentuk kerjasama lain yang lebih konkrit tidak hanya dari sisi budaya, misalnya turisme, perdagangan dan investasi,” jelasnya. 

3 dari 3 halaman

Setelah Sepeda, Qatar Siapkan Acara Lain

Tidak hanya bersepeda, para peserta CultuRide yang beragam juga disuguhkan tarian kebudayaan dari DIY, diantaranya Tari Jogja Istimewa di garis start, dan kembali dihibur dengan Tari Topeng Iseng di garis finish.

Di bawah kepemimpinan Ketua Yang Mulia Sheikha Al Mayassa binti Hamad bin Khalifa Al Thani, Qatar Museums (QM) mengembangkan inisiatif tahunan "Tahun Kebudayaan" - pertukaran budaya internasional yang memperdalam pemahaman antar bangsa dan masyarakatnya. Meskipun program formal hanya berlangsung selama satu tahun, ikatan persahabatan yang diperkuat dan dibentuk akan bertahan lama.