Liputan6.com, Jakarta -- Superstar sepak bola Lionel Messi akan bergabung dengan klub Major League Soccer (MLS) Inter Miami usai meninggalkan Paris Saint-Germain karena kontraknya telah habis. Sebelumnya, pemain peraih tujuh penghargaan Ballon d’Or itu santer dikaitkan dengan kepindahan ke klub Arab Saudi, Al-Hilal.
Banyak juga kabar beredar yang menyebutkan dirinya akan kembali ke Barcelona meski akhirnya tidak mungkin karena keterbatasan yang diatur dalam Financial Fair Play (FFP).
Baca Juga
“Saya telah mengambil keputusan bahwa saya akan pergi ke Miami,” kata Messi seperti dilansir dari BBC Sport.
Advertisement
Ada anggapan yang mengatakan bahwa keputusan Messi untuk meninggalkan Eropa hanya sekadar untuk mencari uang di usianya yang tak lagi muda. Namun, pemain berusia 35 tahun itu menepis anggapan tersebut dengan mengatakan jika ia menginginkan uang, ia seharusnya sudah pergi ke Arab Saudi.
“Jika itu masalah uang, saya akan pergi ke Arab Saudi atau tempat lain,” tegas Messi.
Hal itu disampaikan Messi ketika ia menjelaskan bahwa sebelumnya telah ada pertemuan dengan Xavi Hernandez untuk membicarakan kemungkinan membawanya kembali ke Camp Nou. Berdasarkan penuturan La Pulga, pembicaraan tersebut tidak berhasil menemukan titik terang.
“Kami sangat bersemangat, karena ketika sesuatu keluar, kami akan berdiskusi apakah ia benar-benar ingin saya kembali, apakah itu baik untuk tim dan untuknya, dan kami terus berkomunikasi,” ujar Messi.
“Kami bahkan tidak pernah berbicara tentang kontrak. Sebuah proposal disahkan, tetapi tidak pernah proposal formal, tertulis, ditandatangani, karena masih belum ada dan kami tidak tahu apakah itu mungkin atau tidak. Ada niat, tapi kami tidak bisa melanjutkan apa pun, kami bahkan tidak membicarakan uang secara formal,” pungkasnya.
Pertama Kalinya Berkarir di Luar Eropa
Dengan bergabungnya Lionel Messi ke Inter Miami, ini menandakan pertama kalinya sang superstar berkarir di luar Eropa. Selama bermain di Eropa, Messi telah memenangkan segalanya dengan ia menjadi peraih penghargaan Ballon d’Or terbanyak (7). Ia mengaku sebenarnya ia banyak menerima tawaran dari klub-klub di Eropa, tetapi yang diinginkannya hanyalah Barcelona.
“Memang benar saya mendapat tawaran dari klub Eropa lain tapi aku sama sekali tidak mempertimbangkannya karena di Eropa, keinginan saya hanya untuk pergi ke Barcelona,” ujar Messi.
Namun, dengan mimpi kembali ke Barcelona yang gagal terwujud, ia memiliki pilihan langsung antara Inter Miami atau Al-Hilal. Ia sangat diperkirakan akan pindah ke Arab Saudi, di mana ia akan bergabung dengan Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema di liga dalam kesepakatan kontrak yang tidak dapat ditandingi secara finansial.
Tapi Messi akhirnya tergoda untuk bergabung dengan tim Major League Soccer (MLS) Inter Miami karena berbagai alasan termasuk gaya hidup, dan kesepakatan dengan merek besar.
“Setelah memenangkan Piala Dunia dan tidak bisa pergi ke Barca, saatnya pergi ke MLS untuk menjalani sepak bola dengan cara yang berbeda dan lebih menikmati kehidupan sehari-hari saya,” jelas pemain jebolan akademi La Masia itu.
Advertisement
Tidak Mau Ambil Risiko
Seperti diketahui, Lionel Messi sangat tertarik untuk kembali ke klub yang membesarkan namanya tersebut musim panas ini, tetapi batasan FFP yang akan berlaku untuk musim depan di La Liga membuat rencana ambisius untuk membawanya kembali menjadi mustahil. Messi pun tidak ingin memaksakan kepindahannya ke Barcelona karena takut harus merasakan perpisahan yang pedih seperti dua tahun lalu.
Barcelona tidak dapat mempertahankan Messi pada tahun 2021 akibat masalah finansial, yang mengarah ke konferensi pers yang penuh air mata saat ia meninggalkan Camp Nou dan bergabung dengan PSG.
“Saya takut itu akan terjadi lagi. Saya benar-benar ingin, saya sangat senang [jika] bisa kembali [ke Barcelona], tetapi setelah mengalami apa yang saya alami ketika keluar, saya tidak ingin berada dalam situasi yang sama lagi, menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi,” ungkap Messi.
Lebih jauh, Messi menjelaskan bahwa dirinya tidak ingin Barca mengorbankan apa yang sudah ada di klub hanya agar bisa mendatangkannya.
“Saya mendengar bahwa mereka harus menjual pemain atau menurunkan gaji pemain dan sebenarnya saya tidak ingin melalui itu, atau bertanggung jawab untuk mendapatkan sesuatu yang berkaitan dengan semua itu,” jelasnya.