Sukses

Gabung Inter Miami, Kenapa Lionel Messi Tolak ke Arab Saudi Seperti Cristiano Ronaldo?

Lionel Messi menolak kembali ke Barcelona dan tidak tergiur tawaran mewah klub Arab Saudi demi pindah ke Inter Miami, kenapa?

Liputan6.com, Jakarta Teka-teki pelabuhan baru Lionel Messi akhirnya terjawab. Setelah memutuskan hengkang dari Paris Saint Germain (PSG), pemain yang dijuluki La Pulga itu bukannya kembali ke klub asal, Barcelona. 

Messi juga tidak mengikuti jejak rivalnya, Cristiano Ronaldo ke Arab Saudi. Messi yang kini telah berusia 35 tahun ternyata lebih tertarik untuk memperkuat tim Major League Soccer (MLS), Inter Miami FC

Manuver ini terungkap lewat wawancara Messi dengan media Spanyol, Sport dan Mundo Deportivo, Rabu (7/6/2023). Pada kesempatan itu, pria yang telah melengkapi era keemasannya dengan trofi Piala Dunia 2022 itu juga secara terang-terangan menyampaikan alasannya enggan pulang ke Catalonia. 

“Sejujurnya, saya sangat ingin (kembali ke Barcelona), saya sangat bersemangat bisa pulang (ke sana),” kata Messi. “Akan tetapi di sisi lain, setelah mengalami hal-hal yang pernah saya rasakan serta (momen) saya keluar (dari Barcelona), saya tidak ingin berada di situasi yang sama lagi," bebernya. 

Messi memang tidak bisa memungkiri bila Barcelona telah memberikan segalanya. Selama memperkuat Blaugrana, La Pulga bergemilang trofi dan menjadi idola banyak pencinta sepak bola di dunia. Selama memperkuat Barca, Messi telah merasakan setidaknya 10 gelar La Liga dan 3 gelar Liga Champions. Era keemasannya juga ditandai dengan 7 gelar Copa del Rey dan 3 gelar juara Piala Dunia Antarklub. 

Sayang krisis finansial yang menimpa Barcelona membuat hubungan keduanya berantakan. Kontraknya tidak diperpanjang. Messi akhirnya dengan berat hati memutuskan pindah ke PSG pada Agustus 2021. 

Namun hubungan Messi dan PSG juga tidak awet. Pemegang 7 gelar Ballon d'Or itu enggan berlama-lama di Parc des Princes. Dia telah menolak memperpanjang kontraknya yang akan berakhir Juni ini. 

Barcelona tentu semakin bergairah mendengar keputusan ini. Hanya saja Barca tidak sendiri.

Mendekati bursa transfer musim panas tahun ini, perburuan Messi juga diramaikan oleh kubu Timur Tengah, Al Hilal. Klub yang berlaga di Liga Primer Arab Saudi itu kabarnya rela mengeluarkan gaji 262 juta poundsterling per tahun (sekitar Rp4,8 triliun), yang akan membuat La Pulga menjadi salah satu pesepak bola dengan kontrak termahal sepanjang sejarah mengalahkan Cristiano Ronaldo di Al Nassr.

 

2 dari 5 halaman

Lionel Messi Berlabuh ke Inter Miami

Di sisi lain, Inter Miami dari Amerika Serikat juga tak mau ketinggalan. Klub yang berlaga di MLS itu juga ikut meminang La Pulga. Belum diketahui secara pasti berapa tawaran gaji yang disodorkan kepada La Pulga, tapi sang pemilik David Bekcham diketahui sudah lama menginginkan Messi di klubnya. 

Dibanding Barca dan Al Hilal, Inter Miami sebenarnya tidak terlalu spesial. Apalagi, reputasinya belakangan ini juga merosot. Saat ini, Inter berada di dasar klasemen Wilayah Timur usai menelan lima kekalahan beruntun. Performa buruk ini membuat Inter Miami memecat pelatihnya, Phil Neville. 

Meski demikian, Messi ternyata punya pandangan berbeda. Dia justru memilih Inter Miami sebagai pelabuhan barunya dan mengabaikan kesempatannya menjadi miliarder bersama Al Hilal di Riyadh. 

Nah, kenapa bisa seperti itu?  Berikut adalah tiga alasan Messi memilih Inter Miami dikutip dari deccanherald:

3 dari 5 halaman

Lionel Messi Sudah Kenyang Prestasi di Sepak Bola

Sejauh ini, Messi memang belum menyampaikan keterangan resmi mengenai pilihannya itu. Hanya saja ada tiga kemungkinan yang membuat Lionel Messi melanjutkan karier di Amerika Serikat. 

Yang pertama, tentu saja alasan profesional yakni terkait kareir sepak bolanya. 

Seperti diketahui, Messi sudah mencapai segalanya dalam sepak bola. Di level klub, nyaris tidak ada trofi yang belum dimenangkannya. Begitu juga dengan gelar individu. Era kejayaannya semakin lengkap setelah Messi akhirnya berhasil membawa timnas Argentina merebut trofi juara Piala Dunia 2022 lalu. 

Torehan ini sekaligus membuatnya alasannya lebih hebat dari Cristiano Ronaldo tak terbantahkan lagi.

La Pulga yang akan berusia 36 tahun dua pekan lagi sebenarnya masih kompetitif untuk beberapa tahun ke depan. Hanya saja, trofi sepertinya bukan lagi ambisi utama Messi dalam memilih klub baru. Meski bertahan di Paris Saint Germain juga bukan pilihan mengingat hubungannya dengan suporter garis keras di sana sudah tidak harmonis. Dia berulang kali disoraki, bahkan didemo di depan kantor PSG. 

Messi sebenarnya punya opsi melakukan tarian terakhir di Barca seperti yang diinginkan seluruh fans di dunia. Namun krisis finansial yang melilit Barca membuatnya trauma dan enggan terjebak di sana. 

 

 

4 dari 5 halaman

Lionel Messi Sudah Bergelimang Uang, Lalu?

Sementara itu, alasan kedua tentu saja berkaitan dengan uang yang ditaruh Inter Miami dan Al Hilal di atas meja. Namun jangan dilupakan, Messi adalah salah seorang pesepak bola terkaya di dunia. Jadi bisa jadi, faktor uang bukanlah yang utama bagi pria yang juga duta pariwisata Arab Saudi tersebut. 

Meski demikian tawaran sebesar 1 Miliar USD tetap saja sulit untuk ditolak. Bila tidak percaya, coba lihat Cristiano Ronaldo. Pemain asal Portugal tersebut berani meninggalkan sepak bola Eropa setelah mendapat tawaran gaji dengan nilai yang fantastis dari klub Liga Premier Arab Saudi, Al Nassr. 

Tapi benrarkah tawaran Inter Miami lebih kecil dari yang lainnya? 

Sejauh ini, memang belum ada data resmi terkait nilai yang disodorkan masing-masing klub kepada Messi. Hanya saja, berkaca dari pengalaman legenda sepak bola Brasil, Pele, memilih Inter Miami bisa jadi juah lebih menguntungkan. Sebab pembagian keuntungan dengan Apple Inc. dan Adidas AG bakal Messi lebih kaya di AS seperti yang dilakukan Pele saat pindah ke New York Cosmos 1975 lalu. 

Karier David Bekcham juga sempat senyap saat pindah ke MLS 2007 lalu. Namun status selebritas mantan pemain Manchester United itu berkembang ke level baru dan berimbas kepada pemasukannya. 

 

 

 

5 dari 5 halaman

Sosok Family Man Lionel Messi Mempengaruhi Pilihannya

Sementara itu, alasan ketiga di balik keputusan Messi bergabung dengan Inter Miami lebih ke personal. Seperti diketahui, Messi selama ini dikenal sebagai sosok family man dengan kehidupan rumah tangganya yang jauh dari hiruk-pikuk. Menurut Simon Chadwick, profesor ekonomi olahraga dan geopolitik Business School di Paris, hal ini lah yang membedakan citranya dengan Cristiano Ronaldo.

Saat ini, Messi sudah punya apartement di Miami dan dia kerap berlibur bersama keluarganya ke sana. Dalam wawancara tentang kepindahannya, Messi bahkan sudah punya rencana bagi kehidupannya. Dia akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarganya selama berada di Miami, Amerika Serikat. 

Tentu, tantangan bakal tetap ada. Apalagi, Messi akan bergabung dengan tim papan bawah yang bermain di liga yang bukan barometer sepak bola dunia. Meski demikian, motivasinya untuk tetap bermain kompetitif bakal terjaga karena sampai saat ini, dia masih jadi kapten timnas Argentina. 

Tantangan untuk mempertahankan Copa Amerika di Amerika Serikat tahun depan juga bisa merawat motivasinya untuk tetap kompetitif. Dan perlu diingat, level kompetisi yang tidak sekompetitif di Eropa bakal jadi keuntungan yang membuat kariernya sebagai pesepak bola bisa bertahan lebih lama lagi. 

Messi tentu bisa mendapat lebih banyak uang di Riyadh. Dan ya, secara emosional akan memuaskan baginya untuk mengakhiri karirnya di Barcelona. Tetapi keputusan ke Miami bisa membantu Argentina untuk mempertahankan gelar Piala Dunia 2022 dan tentu ini kabar menarik bagi fans Albiceleste. 

Video Terkini