Sukses

2 Wakil Italia Kandas di Final Kompetisi Eropa, Bagaimana Nasib Inter Milan pada Laga Puncak Liga Champions?

Klub Italia bergeliat pada 2022/2023. Setelah lama berada di bawah bayang-bayang wakil Spanyol dan Inggris, andalan Serie A sukses mencatat prestasi pada tiga kompetisi Eropa musim ini.

Liputan6.com, Jakarta - Klub Italia bergeliat pada 2022/2023. Setelah lama berada di bawah bayang-bayang wakil Spanyol dan Inggris, andalan Serie A sukses mencatat prestasi pada tiga kompetisi Eropa musim ini.

Fiorentina (Conference League), AS Roma (Liga Europa), dan Inter Milan (Liga Champions) melaju ke final ajang yang diikuti.

Selain itu, sejumlah tim lain juga melangkah jauh di turnamen masing-masing. AC Milan melangkah ke semifinal Liga Champions. Juventus juga mencapai babak empat besar Liga Europa.

Sayang capaian tersebut belum berbuah gelar. Ya, Roma dan Fiorentina sama-sama tumbang pada partai penentu.

Menghadapi Sevilla di Puskas Arena, pekan lalu, Roma sempat memimpin melalui Paulo Dybala. Namun, gol bunuh diri Gianluca Mancini membuat skor kembali imbang. Partai berlanjut hingga adu penalti dan Roma takluk 1-4.

Fiorentina mengalami perasaan serupa. Mereka tertinggal dari West Ham United akibat gol Said Benrahma. La Viola sempat menyamakan kedudukan melalui Giacomo Bonaventura. Namun, kekalahan harus diderita menyusul aksi Jarrod Bowen jelang berakhirnya pertandingan pamungkas Conference League.

2 dari 3 halaman

Inter Milan Tantang Manchester City di Final Liga Champions

Keterpurukan Roma dan Fiorentina pun membuat Inter Milan meradang. Mereka jadi harapan tersisa Italia untuk meraih kejayaan.

Pasukan Simone Inzaghi dijadwalkan bersua klub Premier League Manchester City pada partai puncak Liga Champions di Ataturk, Minggu (11/6/2023) dini hari WIB.

Kedua tim sama-sama memburu gelar ketiga pada musim ini. Manchester City baru saja memenangkan Piala FA untuk melengkapi titel Liga Inggris.

Inter Milan juga memburu status treble winners, meski gengsinya sedikit di bawah. Pasalnya, I Nerazzurri gagal menjuarai Serie A. Namun, mereka sudah menguasai Coppa Italia dan Piala Super Italia.

Duel Man City vs Inter Milan jadi pertarungan kelima Inggris kontra Italia pada partai puncak kompetisi. Wakil Inggris pada empat kesempatan sebelumnya seluruhnya diwakili Liverpool.

The Reds meladeni AS Roma, Juventus, dan AC Milan (2) pada perebutan gelar. Klub Merseyside itu memetik dua kemenangan atas Roma dan Milan.

3 dari 3 halaman

Semangat Bek Inter Milan di Final Liga Champions

Bek Inter Milan Matteo Darmian punya semangat lebih pada final Liga Champions. Dia berambisi memenangkan laga tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tapi juga demi membahagiakan mantan klub.

Darmian merupakan mantan pemain Manchester United (MU). Dia berlabuh di Old Trafford pada 2015 dan menghabiskan empat musim di sana. 

Sosok berusia 33 tahun itu lalu melanjutkan karier bersama Parma, sebelum pindah ke Inter Milan setahun berselang, semula dengan status pinjaman sebelum dipermanenkan.

Bisa mengisi berbagai posisi, Darmian sudah melakoni 47 laga bersama I Nerazzurri. Musim ini dia lebih sering bermain sebagai bek tengah pada pola tiga pemain belakang yang diusung pelatih Simone Inzaghi.

"Jadi mantan pemain MU menambah motivasi. Akan bagus menghadapi mereka. Laga nanti ibarat derby bagi saya," kata Darmian.

"Kami harus siap dan mengedepankan taktik sendiri untuk mengalahkan Man City. Tentu tidak mudah. Mereka memiliki tim terbaik di dunia. Tapi Inter Milan juga punya kualitas dan bertekad menunjukkannya. Kami punya kemampuan untuk mengalahkan mereka," tandasnya.