Sukses

Indonesia Open Bakal Tinggalkan Istora, Apa Kata Badminton Lovers?

Sejumah penggemar bulu tangkis Tanah Air menyambut positif rencana pemindahan venue Indonesia Open tahun depan, dari Istora Gelora Bung Karno menuju Indoor Multifunction Stadium (IMS) Senayan.

Liputan6.com, Jakarta Sejumah penggemar bulu tangkis Tanah Air menyambut positif rencana pemindahan venue Indonesia Open tahun depan, dari Istora Gelora Bung Karno menuju Indoor Multifunction Stadium (IMS) Senayan.

Menurut mereka, langkah ini bakal mengakomodasi tingginya animo masyarakat pecinta bulu tangkis yang ingin menyaksikan langsung laga Indonesia Open, mengingat IMS memiliki kapasitas lebih besar ketimbang Istora Senayan.

Seperti diberitakan sebelumnya, perhelatan Indonesia Open tahun depan rencananya memang tak lagi digelar di lokasi biasa. Pihak penyelenggara berencana memindahkan venue ke IMS guna menampung lebih banyak suporter.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Open, Armand Darmadji, dalam konferensi pers di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, pada Senin (12/6/2023) lalu.

"Ini kemungkinan besar Indonesia Open terakhir di Istora sebelum kita pindah ke IMS. Jadi kami mengundang Badminton Lovers untuk hadir meramaikan menyukseskan dan membuat istora bergelora kembali," tutur Armand.

"Selama stadionnya (IMS) ready, pasti pindah ke sana. Karena animo masyarakat untuk menonton Indonesia Open sangat besar, sehingga dipastikan kalau tersedia akan pindah ke sana," tambah dia.

2 dari 3 halaman

Tanggapan Badminton Lovers soal Wacana Pemindahan Venue

Sejumlah pecinta bulu tangkis alias badminton lovers pun ikut memberi tanggapan terkait rencana pemindahan venue. Salah satunya ialah Maria Bella (23) yang ditemui Liputan6.com di sela-sela pertandingan Indonesia Open 2023 pada Rabu (14/6/2023).

Maria mengaku dirinya akan senang jika ajang bulu tangkis level super 1000 itu dipindahkan ke IMS. Pasalnya, stadion baru dinlai memiliki layout yang lebih luas serta kapasitas penonton lebih besar.

"Senang juga pindah ke arena yang baru karena kapasitasnya lebih besar. Terus saya juga sudah lihat, layout-nya lebih bagus, lebih leluasa, sehingga bisa juga menambah euforia yang lebih banyak," tutur Maria.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Amanda (22) yang rutin meramaikan Istora Senayan untuk menyaksikan turnamen bulu tangkis internasional. Ia menilai kapasitas IMS yang lebih besar bakal memberi ruang lebih luar untuk para pecinta bulu tangkis menonton idoanya secara langsung.

"(Soal rencana pemindahan venue) jujur, pertama pasti senang karena saya merasa peminat bulu tangkis itu banyak sekali. Jadi harapannya, dengan arena yang semakin besar, itu bisa menampung pecinta-pecinta bulu tangkis (yang ingin menonton langsung Indonesia Open)," ujar Amanda.

3 dari 3 halaman

Efek Negatif Pemindahan Venue Indonesia Open

Walau begitu, Maria dan Amanda kompak menilai bakal ada potensi efek negatif yang muncul dari rencana pemindahan venue Indonesia Open tahun depan. Efek itu ialah hilangnya karakteristik bulu tangkis Indonesia yang selama ini identik dengan Istora Senayan.

"Sedihnya karena Istora kan sudah identik dengan Indonesia Open dan Indonesia Masters. Kemudian atlet-atlet juga sudah senang banget (bermain) di Istora sini," ucap Maria.

"(Istora) sudah identik sekali (dengan bulu tangkis). Ibaratnya kalau orang tanya, 'badminton lovers, ya?'' poin paling pentingnya itu sudah pernah ke Istora. Tapi ya selama ini buat kebaikan untuk atlet dan badminton Indonesia, saya tetap support," imbuh Amanda dalam kesempatan berbeda.