Liputan6.com, Jakarta Penonton yang menyusup pada pertandingan Argentina melawan Australia di China akihrnya meminta maaf. Pria yang berasal dari marga Di itu diketahui menerobos barisan keamanan untuk mewujudkan mimpinya memeluk sang idola, Lionel Messi.
Aksi pitch invasion ini berlangsung saat Argentina bertemu Australia pada FIFA Matchday di Workers Stadium, China, 15 Juni lalu. Dalam duel tersebut, Argentina menang dengan skor 2-0 di mana Messi berhasil mencetak gol pembuka menit 1.
Baca Juga
Suporter China memang sangat antusias menyambut kedatangan Tim Tango kali ini. Pasalnya, Lionel Messi yang menjadi idola jutaan pencinta sepak bola di Negeri Tirai Bambu tersebut ikut dalam rombongan dan tampil penuh selama 90 menit.
Advertisement
Ratusan orang telah menyambut kedatangan Albiceleste sejak di bandara. Sementara ratusan lainnya berkumpul di hotel untuk mencari kesempatan bertemu sang idola.
Di merupakan satu dari ribuan orang yang kemudian ikut menyaksikan pertandingan Argentina vs Australia di Workers Stadium. Dia mencuri perhatian setelah berhasil menerobos pengawalan tim keamanan dan memeluk sang idola Lionel Messi.
Aksi kejar-kejaran sempat terjadi di dalam lapangan. Di yang diketahui baru berusia 18 tahun sempat membuat para petugas keamanan kelimpungan sebelum akhirnya berhasil dilumpuhkan dan digiring meninggalkan lapangan pertandingan.
Meski sempat mengganggu jalannya pertandingan, aksi Di jadi hiburan tambahan bagi para penonton. Mereka bersorak melihat Di mampu mengecoh para petugas keamanan. Sayang, aksi ini membuatnya harus berurusan dengan pihak berwajib dan dijatuhi larangan memasuki stadion untuk melihat pertandingan selama 12 bulan.Â
Peluk Lionel Messi di Lapangan, Fans China Minta Maaf
Menurut laporan Jiupai News seperti dilansir dari Global Times, setelah berkomunikasi selama berhari-hari dengan pihak kepolisian, Di akhirnya memutuskan untuk meminta maaf kepada pihak penyelenggara. Dia kemudian menghubungi lewat sambungan telepon dan menyatakan menyesal telah menganggu jalannya pertandingan dan mencoreng reputasi pihak penyelenggara.
Di yang merupakan siswa sekolah menengah atas kelas 11 sebenarnya bukan penggemar Argentina. Dia selama ini lebih sedang dengan Spanyol, Inggris, Jerman, Italia, dan Prancis. Dia juga sesekali menyaksikan timnas China bertanding. Di luar sepak bola, Di juga mengaku senang bermain basket, badminton, dan billiar.
Meski demikian, Di sangat mengidolakan Lionel Messi. Karena itu, usai melakukan invasi ke tengah lapangan Di sempat mengungkapkan kegembiraan dan kebanggaannya bisa begitu dekat dengan pemain paling terkenal di dunia.
Di menyesal telah mengatakan hal itu. Lewat sambungan telepon ke pihak penyelenggara, dia berjanji tidak akan melakukan aksi seperti itu lagi. Dia juga meminta maaf kepada federasi sepak bola Argentina dan Australia karena aksinya berpotensi meninggalkan kesan yang buruk bagi suporter China.
Kepada pihak penyelenggara, Di juga menyampaikan kalau kakinya sebenarnya sempat kram dan terkilir setelah melompat dari tribun setinggi 3 meter. Hanya saja, dia adrenalin yang meningkat telah membuatnya mampu menahan rasa sakit dan berlari ke lapangan sebelum akhirnya tersandung dan diamankan ke luar lapangan.
Â
Â
Advertisement
Aksi Invasi Lapangan Juga Terjadi di Laga Indonesia vs Argentina
Aksi yang sama juga mewarnai pertandingan Argentina melawan Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senaya, 19 Juni lalu. Seorang penonton juga berhasil menyusup ke tengah lapangan dan mengajak Alejandro Garnacho berswafoto sesaat setelah peluit panjang ditiup.Â
Aksi ini juga diwarnai oleh sorak-sorai penonton. Namun kejadian tidak berlangsung lama karena petugas keamanan berhasil mengamankan pelaku sesaat setelah mengajak Garnacho berfoto.Â
Dalam laga ini, Argentina berhasil menang dengan skor 2-0. Sementara sang penyusup masuk dalam daftar hitam penonton yang berpotensi mendapat larangan memasuki stadion di masa mendatang.Â
Penyusup diketahui bernama Randy Fakhri. Lewat akun Instgaram-nya, dia telah membanggikan momen langka tersebut dan menyatakan kalau perbuatannya bukanlah hal yang dilakukan. Meski demikian, sebagai fans berat Garnacho, dia mengaku hanya ingin mewujudkan mimpinya.Â
"Jujur, ini bukan kegiatan yang baik untuk ditiru. Dan saya juga tidak seharusnya bangga melakukan itu. Tapi mimpi hanyalah mimpin sampai Anda berhasil mewujudkannya," tulisnya.Â