Sukses

Mateo Kovacic Resmi Diperkenalkan Manchester City, Bakal Pakai Nomor Punggung 8 Bekas Ilkay Gundogan

Kovacic resmi menjadi pemain pertama yang didatangkan oleh City di bursa transfer musim panas 2023 setelah mereka memenangkan treble musim lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Manchester City resmi mendatangkan gelandang asal Kroasia, Mateo Kovacic dari rival Liga Inggris Chelsea dalam kesepakatan senilai 30 juta poundsterling. Melansir dari Sky Sports, biaya awal diketahui senilai 25 juta poundsterling plus 5 juta poundsterling dalam bentuk bonus terkait dengan performa pemain.

Dengan ini, Kovacic resmi menjadi pemain pertama yang didatangkan oleh City di bursa transfer musim panas 2023 setelah mereka memenangkan treble musim lalu.

“Ini adalah langkah brilian bagi saya, dan saya tidak sabar untuk mulai [bekerja] bersama City,” kata Kovacic seperti dikutip dari BBC Sport.

Pemain berusia 29 tahun itu pun akan mengenakan nomor punggung 8 yang baru saja ditinggalkan Ilkay Gundogan yang bergabung bersama Barcelona dengan status bebas transfer usai kontraknya di Man City habis.

Kepindahan ini sekaligus menambah panjang petualangan Kovacic di Liga Inggris. Sebelumnya, ia bergabung dengan The Blues dari Real Madrid pada Agustus 2018, dengan status sebagai pemain pinjaman sebelum akhirnya menandatangani kontrak permanen selama lima tahun.

Sejak saat itu, ia menjadi salah satu bagian vital dari skuad Chelsea terlepas dari siapapun manajernya. Tercatat selama lima musim bermain di Stamford Bridge Kovacic telah mencatatkan 221 penampilan di semua kompetisi.

Eks pemain Inter Milan itu juga merupakan bagian dari skuad Chelsea asuhan Thomas Tuchel yang memenangkan Liga Champions 2021 di mana ia masuk sebagai pemain pengganti dalam kemenangan 1-0 atas Man City.

2 dari 3 halaman

Tim Terbaik di Dunia

Setelah diperkenalkan sebagai pemain baru Manchester City, Mateo Kovacic dalam sesi wawancaranya mengekspresikan kebahagiaannya dapat bergabung dengan skuad Pep Guardiola. Ia merasa bahwa tim City saat ini adala tim terbaik di dunia dan merupakan mimpi bagi setiap pesepakbola untuk dapat bergabung di dalamnya.

“Siapa pun yang telah menonton tim ini di bawah Pep [Guardiola] tahu betapa bagusnya mereka. Bagi saya, mereka adalah yang terbaik di dunia. Trofi yang mereka menangkan sudah jelas untuk dilihat semua orang, tetapi mereka juga tim sepak bola terbaik di luar sana,” ujar Kovacic seperti dikutip dari BBC Sport.

“Bergabung dengan skuad ini benar-benar impian bagi pesepakbola manapun. Saya masih harus banyak belajar dan berkembang, dan saya tahu di bawah manajemen Pep, saya bisa menjadi pemain yang lebih baik. Rencana saya sekarang adalah beristirahat selama beberapa minggu sebelum kembali ke Manchester untik mempersiapkan musim baru. Saya ingin membantu klub ini tetap di puncak dan memenangkan lebih banyak trofi,” pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Segudang Pengalaman dan Trofi

Sepanjang karirnya, Mateo Kovacic telah mendapat segudang pengalaman dan trofi yang ia peroleh di sejumlah klub dan kompetisi. Apalagi jika berbicara mengenai pencapaiannya di panggung Eropa.

Ia merupakan bagian dari skuad Real Madrid yang memenangkan Liga Champions dalam tiga musim berturut-turut (2016, 2017, 2018). Ditambah dengan yang dimenangkannya bersama Chelsea, total Kovacic telah mengoleksi empat trofi Si Kuping Besar.

Ditambah di musim yang sama ia juga selalu memenangkan kompetisi Piala Dunia Antarklub bersama Real Madrid dan Chelsea. Jadi, tambah empat lagi trofi ke dalam koleksi pribadinya.

Pemain internasional Kroasia itu juga mengoleksi tiga trofi UEFA Supercup bersama Los Blancos dan The Blues yang ia menangkan di musim 2015/2017, 2017/2018 dan 2021/2022. Di tengah-tengah semua trofi tersebut, Kovacic turut membantu Chelsea memenangkan Liga Europa 2018/2019.

Untuk urusan piala domestik, Kovacic tidak memiliki koleksi yang terlalu mentereng. Ia hanya memenangkan satu gelar La Liga dan Piala Super Spanyol bersama Madrid.

Sementara itu, sisanya adalah trofi liga dan kompetisi domestik yang ia peroleh ketika masih berseragam Dinamo Zagreb di awal-awal karirnya.