Sukses

Kabar Buruk, Transfer Manchester United Bakal Dibatasi Karena Financial Fair Play

Manchester United kabarnya tak bisa jor-joran beli pemain karena terkena pembatasan Financial Fair Play. Sebuah sumber menyebutkan rumor ini di tengah bagusnya laporan keuangan MU.

Liputan6.com, Jakarta Manchester United menatap bursa transfer dengan buram. Selain karena kepemilikan yang belum jelas, MU juga dikabarkan tak bisa jor-joran di bursa transfer.

Sebuah sumber dari ESPN mengatakan, Man Utd akan terkena pembatasan dari Financial Fair Play. Pembatasan ini diberlakukan karena sejarah transfer MU sebelumnya yang selalu melebih bujet.

Kondisi ini ironis dengan dengan laporan keuangan Man Utd yang baru saja diungkap pada Selasa (27/6/2023) kemarin. Keuangan MU justru menunjukkan kenaikan pendapatan sampai 11 persen dari 170 juta pounds atau Rp 3,24 Triliun sampai akhir Maret.

Kabarnya dengan proyeksi pendapatan seperti ini, MU bisa mendapatkan total sampai 630 juta pounds atau Rp 12 Triliun sampai akhir tahun. Ini pula yang membuat manajer MU, Erik Ten Hag bisa membelanjakan uangnya di bursa transfer.

Namun buruknya, meski bisa belanja pemain di tengah ketidakjelasan pemilik baru, dana yang dikeluarkan MU bakal terbatas. Semua ini gara-gara catatan belanja MU di musim-musim sebelumnya yang tak seimbang antara pemasukan dan pengeluaran.

 

2 dari 4 halaman

Keluarga Glazer Belum Juga Umumkan Pemilik Baru Manchester United

 

MU sudah menggelar rapat pengurus pada Selasa lalu. Ini berbarengan dengan peluncuran jersey kandang baru Manchester United di musim 2023/2024.

Namun dalam rapat direksi itu tak disebut apapun soal penjualan MU. Padahal fans MU sudah melakukan demonstrasi besar-besaran di luar megastore, tempat penjualan marchandise MU.

Saat ini, ada dua kandidat pemilik baru MU yaitu bankir asal Qatar Sheikh Jassim dan juga Sir Jim Ratcliffe miliuner asal Inggris.

 

3 dari 4 halaman

Anggaran Belanja Manchester United untuk Ten Hag

Pendapatan klub ini mengalami peningkatan 11,3 persen dalam pemasukan keseluruhan, dan penjualan tiket terbanyak dalam satu musim sejak musim 2016/17 saat Manchester United di bawah Jose Mourinho.

Pendapatan hari pertandingan juga meningkat sebesar 14,2 juta pounds, karena faktanya menjelaskan bahwa klub memainkan lima pertandingan kandang.

Ada spekulasi mengenai apakah hasil keuangan United dapat mempengaruhi bisnis transfer mereka? The Athletic sebelumnya melaporkan bahwa manajer Erik ten Hag akan memiliki anggaran awal sebesar 100 juta pounds untuk dibelanjakan.

4 dari 4 halaman

Manchester United Punya Uang untuk Dibelanjakan

Manchester United tertarik untuk mengontrak Mason Mount, meski dua tawarannya sudah ditolak Chelsea. MU juga akhirnya menarik diri dari negosiasi karena kekhawatiran atas harga yang diminta The Blues.

Wartawan Daily Mail Chris Wheeler, sementara itu, menambahkan bahwa kas dan setara kas sama-sama turun di United - tetapi menegaskan kembali bahwa uang ada untuk dibelanjakan.

"Uang tunai dan setara tunai turun dari 95,8 juta pounds menjadi 73,7 juta pounds karena investasi dalam tim," tulis Wheeler dalam tweetnya.

"Namun, sumber mengatakan ada cukup uang untuk transfer musim panas ini dan pembatasan Erik ten Hag terkait dengan [peraturan] FFP."

United menghabiskan lebih dari 200 juta pouns untuk belanja pemain musim di panas lalu. Termasuk penambahan Antony, Casemiro dan Lisandro Martinez, yang tidak menyelesaikan kesepakatan permanen di bulan Januari.

Tampaknya pengeluaran juga akan dikurangi musim panas ini - tetapi Ten Hag memiliki uang untuk dibelanjakan, dan dapat mengumpulkan dana tambahan dari penjualan pemain.