Sukses

Ketamakan Keluarga Glazer Dituding Bikin Saga Penjualan Manchester United Berlarut-larut

Kepastian proses penjualan Manchester United diperlukan dalam menentukan strategi bursa transfer di musim panas.

Liputan6.com, Jakarta Saga pembelian Manchester United tak kunjung menemui titik akhir. Tarik-ulur masih terus terjadi. 

Rencana penjualan MU sebenarnya sudah diumumkan oleh keluarga Glazer sejak November lalu. Calon pembeli telah mengerucut kepada dua nama, yakni Sheikh Jassim Bin Hamad Al-Thani dari Qatar dan Sir Jim Ratcliffe dari Inggris. Hanya mereka yang tersisa hingga penawaran gelombang kedua. 

Dari kedua nama ini, Sheikh Jassim dianggap yang paling berpeluang menjadi pemilik baru MU. Tawarannya yang paling mendekati keinginan keluarga Glazer. Seperti diketahui, penguasaha asal Amerika Serikat itu berharap mendapat pemasukan hingga 6 miliar poundsterling dari Setan Merah.

Meski demikian, tidak ada kabar baru hingga pengujung Juni 2023. MU masih milik keluarga Glazers. Situasi ini pun ditengarai bakal merusak rencana pembelian pemain Setan Merah di musim panas. 

Suporter MU juga sudah mulai gerah. Berulang kali para pencinta Setan Merah mendesak Glazers agar melepas saham kepemilikannya. Bahkan saat peluncuran jersey baru pekan lalu, mereka turun ke jalan dan melakukan aksi di depan toko resmi MU. Fans menuntut percepatan penjualan Setan Merah. 

Belum lama ini, seperti dilansir dari Dailystar, seorang jurnalis asal Qatar, Alkaabi, melalui akun media sosialnya ikut menambah panas suasana. Dia menyatakan kalau Sheikh Jassim sebenarnya sudah nyaris menuntaskan kesepakatan dengan keluarga Glazers, empat bulan sejak tawaran pertama dilayangkan. 

 

  

 

2 dari 3 halaman

Keluarga Glazers Dituding Serakah

Namun menurutnya, proses itu tak kunjung berakhir karena ketamakan keluarga Glazer. 

"Apakah anda sudah siap, temanku @rioferdy5?" tulis Alkaabi lewat akun Twitternya.

Sampai di sini, Alkaabi sudah mendapat cibiran dari akun berncentrang biru UtdFaithful. Mereka menganggap, Alkaabi yang menggunakan nama akun Qatari tidak tahu apa-apa soal penjualan MU. UtdFaithful bahkan menuding Alkaabi hanya numpang tenar lewat polemik tak berujung itu.

"Semoga orang ini benar kali ini, karena aku yakin dia tidak tahu apa-apa tentang pengambilalihan itu. Tidak sekalipun pernah benar. Hanya numpang tenar dan incar followers dari fans MU," tulis UtdFaithful.

 

3 dari 3 halaman

Kepastian Penjualan MU Sangat Dibutuhkan dalam Perburuan Pemain

Alkaabi segera menanggapi cibiran itu. Dia mengaku tidak meminta siapapun untuk jadi pengikutnya. 

"Sudah saya katakan 1000 kali, temanmu, keluarga Glazers, adalah orang yang selama ini memanipulasi tawaran yang ada, memanfaatkanmu dan fans Manchester United yang luar biasa. Mereka hanya perduli uang, dan hanya keserakahanlah yang selama ini mengganggu kesepakatan."

Alkaabi diketahui bekerja di media Alkass yang berbasis di Doha, Qatar. Meski demikian, tidak ada bukti yang menguatkan kalau keluarga Glazers sengaja menunda kesepakatan demi keuntungan sendiri. 

Secara luas, publik masih berharap proses penjualan MU akan segera rampung. Entah siapa yang menang, apakah Sheikh Jassim atau Ratcliffe, kepastian mengenai pergantian kepemilikan MU sangat dibutuhkan Setan Merah dalam menentukan anggaran pada bursa trnasfer musim panas ini. 

Â