Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo membantah bahwa persoalan ketiadaan anggaran menjadi alasan batalnya perhelatan ANOC World Beach Games 2023 di Bali.
Seperti diketahui, ajang olahraga tersebut sedianya dijadwalkan berlangsung di Pulau Dewata pada 5-12 Agustus mendatang. Akan tetapi, AWBG melalui Instagram resminya menyatakan Bali mendadak mundur dari jabatan sebagai tuan rumah.
Dalam pernyataan resminya ANOC menyebut batalnya Bali karena anggaran yang belum turun hingga sebulan sebelum pelaksanaan.
Advertisement
Akan tetapi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo nampaknya memiliki pendapat berbeda. Pria berusia 32 tahun itu menepis dugaan pemerintah tidak memberi jaminan finansial pada penyelenggaraan AWBG 2023 di Bali.
Menurut dia, pemerintah selama ini selalu memiliki komitmen dalam hal kancah olahraga internasinal. Hal ini terbukti dari kesiapan pemerintah memberangkatkan komitmen multicabang serta memberikan bonus bagi atlet-atlet peraih medali.
"Dalam menyusun perencanaan, Kemenpora melakukan asistensi bersama BPKP dan DJA Kemenkeu agar menghasilkan rencana anggaran yang sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku," ungkap Dito, seperti dilansir dari Antara.
"Selain perencanaan, memang ada beberapa isu lain yang muncul setelah batalnya FIFA World Cup U-20. Tapi untuk kemampuan finansial, bisa dilihat pemerintah selalu siap untuk memberangkatkan kontingen multicabang dan juga tidak pernah terlambat dalam pemberian bonus atlet peraih medali," sambung dia.
Sayangkan Pembatalan ANOC World Beach Games di Bali
Terlepas dari polemik anggaran, Menpora Dito Ariotedjo menyayangkan batalnya pelaksanaan ANOC World Beach Games (AWBG) 2023 di Bali. Padahal menurut dia, perhelatan tersebut bisa meningkatkan gairah ekonomi di daerah pascapandemi COVID-19.
"Pemerintah turut menyesalkan pembatalan ANOC World Beach Games yang sejatinya mampu meningkatkan gairah ekonomi lokal pascapandemi COVID-19," kata Menpora Dito Ariotedjo, melansir laporan Antara.
"Indonesia selalu siap menjadi tuan rumah event internasional, baik olahraga maupun event lain dengan pembangunan infrastruktur dan SDM yang dicanangkan Bapak Presiden Joko Widodo hampir satu dekade ini. Namun memang dalam pelaksanaannya harus ada perencanaan yang matang sehingga kita bisa menjamu tamu dengan baik," sambung dia.
Advertisement
NOC Indonesia Bakal Negosiasi dengan ANOC
Di sisi lain, KOI alias NOC Indonesia saat ini bakal berupaya melakukan negosiasi dengan ANOC pasca pembatalan AWBG 2023 di Bali.
Menurut Okto, komunikasi intensif diperlukan demi mengoptimalkan diplomasi dan negosiasi terkait potensi dijatuhkannya konsekuensi kepada Indonesia akibat situasi ini.
"Tentu ada konsekuensi. Kami masih berkomunikasi. Yang jelas,NOC Indonesia akan terus bekerja dan saat ini kami telah menggagendakan kegiatan yang bisa mendapatkan eksposure untuk olahraga Indonesia,” jelas Okto.