Liputan6.com, Jakarta - Shell Eco-marathon 2023 menyelesaikan lomba kategori urban concept. Wakil Indonesia mendominasi daftar pemenang.
Pada nomor internal combustion engine, ITS Team Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh November berjaya dengan catatan 423 km/l.
Baca Juga
Garuda UNY Eco Team I asal Universitas Negeri Yogyakarta berada di urutan dua dengan 388 km/l. Sedangkan Antawirya dari Universitas Diponegoro melengkapi daftar podium lewat 286 km/l.
Advertisement
Semar Urban UGM dari Universitas Gadjah Mada mengalahkan dua rival asai Singapura untuk menjuarai nomor hidrogen. Mereka membukukan 276 km/meter kubik untuk mengalahkan HYD12OGEN (Nanyang Technological University, 238 km/meter kubik) dan TP ECO Flash (dan Temasek Polytechnic; 130 km/meter kubik).
Di nomor baterai listrik, Apatte62 Brawijaya Team 1 (Universitas Brawijaya) menduduki urutan pertama lewat 183 km/kWh. Menyusul Arjuna UI Team (Universitas Indonesia) dengan 172 km/kWh dan TITEN UNEJ Team (Universitas Jember) lewat 115 km/kWh.
Setiap juara pertama mendapat hadiah masing-masing 3.000 dolar AS. Sementara penghuni podium dari tiga nomor itu lolos ke kompetisi regional untuk memperebutkan empat tempat menuju Kejuaraan Dunia di Bangalore, India, Oktober mendatang. Lomba itu berlangsung Minggu (9/7/2023).
Berikut daftar pemenang kategori urban concept di Shell Eco-marathon 2023.
ICE
1. ITS Team Sapuangin (Institut Teknologi Sepuluh November) 422,9 km/l
2. Garuda UNY Eco Team I (Universitas Negeri Yogyakarta) 388,1 km/l
3. Antawirya (Universitas Diponegoro) 286,3 km/l
Hidrogen
1. Semar Urban UGM (Universitas Gadjah Mada) 276,4 km/meter kubik
2. HYD12OGEN (Nanyang Technological University) 238,3 km/meter kubik
3. TP ECO Flash (Temasek Polytechnic) 129,9Â km/meter kubik
Baterai Listrik
1. Apatte62 Brawijaya Team 1 (Universitas Brawijaya) 182,6 km/kWh
2. Arjuna UI Team (Universitas Indonesia) 171,6 km/kWh
3. TITEN UNEJ Team (Universitas Jember) 115 km/kWh
Sirkuit Mandalika Gelar Edisi Regional Shell Eco-marathon 2023 Asia Pasifik dan Timur Tengah
Shell Eco-marathon 2023Â berlangsung di tiga kawasan regional. Setelah seri Amerika dan Eropa bergulir, Sirkuit Mandalika mendapat kehormatan menggelar kompetisi Asia Pasifik dan Timur Tengah pada 4-9 Juli. Ajang kali ini diikuti 70 tim lebih dari 13 negara.
Pada Shell Eco-marathon 2023, para pelajar akan berkompetisi dengan kendaraan ultra-efisien yang mereka rancang dan bangun sendiri dalam dua kategori: prototype dan urban concept, untuk menempuh jarak terjauh dengan penggunaan bahan bakar yang paling efisien.
Kategori prototype ditujukan untuk kendaraan ultra-efisien, ringan, yang umumnya memiliki tiga roda dan dirancang untuk mengurangi resistensi dan memaksimalkan efisiensi. Sedangkan kategori urban concept difokuskan pada efisiensi energi dalam desain kendaraan roda empat layaknya mobil penumpang konvensional yang dirancang untuk penggunaan di jalan raya.
Peserta kemudian harus memilih salah satu dari tiga jenis bahan bakar, yakni baterai listrik, bahan bakar sel hidrogen, dan mesin pembakaran internal/internal combustion engine (bensin, etanol, atau diesel).
Pada perlombaan, setiap peserta harus melahap tiga putaran dalam waktu 30 menit. Mereka mendapat empat percobaan untuk mencatat hasil terbaik.
Selain lomba inovasi, Shell Eco-marathon 2023 juga menghadirkan berbagai rangkaian acara lainnya termasuk Shell LiveWIRE dan Shell NXplorers.
Shell LiveWIRE adalah program pengembangan perusahaan yang mempromosikan kewirausahaan, sedangkan Shell NXplorers adalah program edukasi inovatif yang memperkenalkan generasi muda pada kemampuan berpikir yang kompleks dan kreatif untuk mempersiapkan mereka menjadi agen perubahan yang positif.
Advertisement