Sukses

Hasil Prototype Shell Eco-marathon 2023: Wakil Indonesia Kuasai Podium Nomor Baterai Listrik

Shell Eco-marathon 2023 menyelesaikan lomba kategori prototype. Wakil Indonesia sukses merajai nomor baterai listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Shell Eco-marathon 2023 menyelesaikan lomba kategori prototype. Wakil Indonesia sukses merajai nomor baterai listrik.

Tim Semar Proto UGM dari Universitas Gadjah Mada menduduki urutan pertama lewat catatan 779,6 km/kWh. Mereka mengungguli IMEI TEAM (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo; 749,2 km/kWh) dan ANTAWIRYA EV (Universitas Diponegoro; 649,9 km/kWh).

Sayang posisi teratas di dua nomor lain lepas dari pelajar Indonesia. NAKOELA UI TEAM dari Universitas Indonesia harus merelakan takhta internal combustion engine yang direbut tahun lalu. 

Meski mencatat peningkatan dengan 1.190,3 km/l, mereka tertinggal jauh dari wakil Thailand VIRGIN TEAM (Sakonnakhon Technical College; 1.867,8 km/l). Tim Thailand lain yakni Fueang Fha (Amphawa Industrial and Community Education; 893,4 km/l) melengkapi tiga besar.

Di nomor hidrogen, tim asal Korea Selatan KUST (Kookmin University; 373,7 km/meter kubik) menempati posisi teratas. Mereka mengungguli Bumi Siliwangi Team 2 (Universitas Pendidikan Indonesia; 287,5 km/meter kubik) dan ANTASENA ITS TEAM (Institut Teknologi Sepuluh Nopember; 216,2 km/meter kubik).

Berikut daftar pemenang kategori prototype di Shell Eco-marathon 2023.

ICE

1. VIRGIN TEAM (Sakonnakhon Technical College): 1.867,8 km/l

2. NAKOELA UI TEAM (Universitas Indonesia): 1.190,3 km/l

3. Fueang Fha (Amphawa Industrial and Community Education): 893,4 km/l

Hidrogen

1. KUST (Kookmin University): 373,7 km/meter kubik

2. Bumi Siliwangi Team 2 (Universitas Pendidikan Indonesia): 287,5 km/meter kubik

3. ANTASENA ITS TEAM (Institut Teknologi Sepuluh Nopember): 216,2 km/meter kubik

Baterai Listik

1. Semar Proto UGM (Universitas Gadjah Mada): 779,6 km/kWh

2. IMEI TEAM (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo): 749,2 km/kWh

3. ANTAWIRYA EV (Universitas Diponegoro): 649,9 km/kWh

2 dari 3 halaman

Wakil Indonesia Mendominasi di Kategori Urban Concept

Sehari sebelumnya, Shell Eco-marathon 2023 menyelesaikan lomba kategori urban concept. Wakil Indonesia mendominasi daftar pemenang.

Pada nomor internal combustion engine, ITS Team Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh November berjaya dengan catatan 423 km/l.

Garuda UNY Eco Team I asal Universitas Negeri Yogyakarta berada di urutan dua dengan 388 km/l. Sedangkan Antawirya dari Universitas Diponegoro melengkapi daftar podium lewat 286 km/l.

Semar Urban UGM dari Universitas Gadjah Mada mengalahkan dua rival asai Singapura untuk menjuarai nomor hidrogen. Mereka membukukan 276 km/meter kubik untuk mengalahkan HYD12OGEN (Nanyang Technological University, 238 km/meter kubik) dan TP ECO Flash (dan Temasek Polytechnic; 130 km/meter kubik).

Di nomor baterai listrik, Apatte62 Brawijaya Team 1 (Universitas Brawijaya) menduduki urutan pertama lewat 183 km/kWh. Menyusul Arjuna UI Team (Universitas Indonesia) dengan 172 km/kWh dan TITEN UNEJ Team (Universitas Jember) lewat 115 km/kWh.

3 dari 3 halaman

Sirkuit Mandalika Gelar Edisi Regional Shell Eco-marathon 2023 Asia Pasifik dan Timur Tengah

Shell Eco-marathon 2023 berlangsung di tiga kawasan regional. Setelah seri Amerika dan Eropa bergulir, Sirkuit Mandalika mendapat kehormatan menggelar kompetisi Asia Pasifik dan Timur Tengah pada 4-9 Juli. Ajang kali ini diikuti 70 tim lebih dari 13 negara.

Pada Shell Eco-marathon 2023, para pelajar akan berkompetisi dengan kendaraan ultra-efisien yang mereka rancang dan bangun sendiri dalam dua kategori: prototype dan urban concept, untuk menempuh jarak terjauh dengan penggunaan bahan bakar yang paling efisien.

Kategori prototype ditujukan untuk kendaraan ultra-efisien, ringan, yang umumnya memiliki tiga roda dan dirancang untuk mengurangi resistensi dan memaksimalkan efisiensi. Sedangkan kategori urban concept difokuskan pada efisiensi energi dalam desain kendaraan roda empat layaknya mobil penumpang konvensional yang dirancang untuk penggunaan di jalan raya.

Peserta kemudian harus memilih salah satu dari tiga jenis bahan bakar, yakni baterai listrik, bahan bakar sel hidrogen, dan mesin pembakaran internal/internal combustion engine (bensin, etanol, atau diesel).

Pada perlombaan, setiap peserta harus melahap tiga putaran dalam waktu 30 menit. Mereka mendapat empat percobaan untuk mencatat hasil terbaik.

Selain lomba inovasi, Shell Eco-marathon 2023 juga menghadirkan berbagai rangkaian acara lainnya termasuk Shell LiveWIRE dan Shell NXplorers.

Shell LiveWIRE adalah program pengembangan perusahaan yang mempromosikan kewirausahaan, sedangkan Shell NXplorers adalah program edukasi inovatif yang memperkenalkan generasi muda pada kemampuan berpikir yang kompleks dan kreatif untuk mempersiapkan mereka menjadi agen perubahan yang positif.

Video Terkini