Liputan6.com, Jakarta Manajer Timnas Indonesia Sumardji mengeklaim pihaknya bakal mengajukan banding atas sanksi yang dijatuhkan kepada tim Merah Putih sebagai buntut dari kericuhan di final SEA Games 2023 kontra Thailand.
Seperti diketahui, kejadian kurang mengenakkan sempat mewarnai jalannya laga Indonesia vs Thailand dalam partai puncak cabang olahraga sepak bola turnamen multi event se-Asia Tenggara yang dihelat pada pertengahan Mei lalu.
Sejumlah pemain dan ofisial Timnas Indonesia U-22 terlibat gesekan dengan pasukan Gajah Perang di pinggir lapangan, sehingga berbuntut pada dikeluarkannya sejumlah kartu merah oleh wasit.
Advertisement
Indonesia pada akhirnya berhasil menutup laga dengan kemenangan sekaligus meraih medali emas SEA Games pertama sejak 1991. Akan tetapi, sejumlah nama tetap harus menerima sanksi akibat insiden di laga final kontra Thailand.
Menurut laporan, terdapat tiga pemain yang diganjar hukuman serta denda oleh AFC. Mereka adalah Titan Agung, Komang Teguh Trisnanda, serta Muhammad Taufany Muslihuddin.
Di samping itu, ada pula empat ofisial yang mendapat sanksi, yakni Tegar Diokta Andias, Sahari Gultom, Ahmad Nizar Caesarea Noor, Muhni Toid Sarnad.
Indonesia Bakal Ajukan Banding
Menanggapi situasi ini, manajer Timnas Indonesia Sumardji menyatakan pihaknya bakal mengajukan banding untuk sejumlah nama, terutama ofisial.
Pasalnya menurut dia, beberapa sosok yang ditunjuk AFC semestinya tidak memperoleh hukuman lantaran mereka tidak terlibat dalam kericuhan yang terjadi.
"(Soal) sanksi yang di SEA Games, nanti kita akan banding ya. Karena memang ada beberapa ofisial yang semestinya tidak terlibat," ujar Sumardji saat ditemui di Lapangan A Kompleks GBK, Sabtu (15/7/2023).
"Contohnya kayak Sahari, Coach Ucok, itu mestinya tidak terlbat sama sekali, tetapi kenapa dikenakan sanksi. Ini yang sedang kita ajukan untuk banding," tambahnya.
Advertisement
Thailand Juga Kena Sanksi
Sekadar informasi, Indonesia bukan satu-satunya pihak yang mendapat sanksi dari AFC akibat kejadian di final SEA Games 2023. Pemain dan ofisial Thailand juga mendapat hukuman serupa.
Dalam rilis yang dikeluarkan AFC tersebut, hanya ada satu pemain, yakni Soponwit Rakyart yang dikena sanksi dan denda.
Akan tetapi, untuk ofisial tim terdapat setidaknya delapan orang yang menerima sanksi dari AFC. Federasi sepak bola Thailand pun harus membayar denda yang nilainya cukup besar, yakni mencapai 10.000 dolar.
Masih merujuk pada keterangan yang sama, pihak-pihak yang terlibat berpotensi mendapat hukuman serta denda tambahan apabila mereka didapati kembali melakukan kesalahan serupa.