Liputan6.com, Jakarta Pembalap Repsol Honda, Joan Mir diisukan ingin gabung dengan Ducati musim depan. Dia membidik satu kursi di Gresini Ducati yang mungkin akan melepas Fabio di Giannantonio.
Berdasrkan laporan, Motorsprint, Joan Mir ingin tinggalkan Repsol Honda karena beberapa alasan. Ini membuatnya tak betah lagi di Honda.
Penampilan juara MotoGP 2020 ini memang mengenaskan di Repsol Honda. Hanya finis satu kali di posisi ke-11 di MotoGP Portugal, Joan Mir gagal finis di lima balapan berikutnya.
Advertisement
Pada MotoGP Jerman dan Belanda, dia sama sekali tak ikut karena cedera. Ducati saat ini memang begitu menggoda para pembalap.
Pabrikan asal Italia itu mendominasi MotoGP sehingga membuat pabrikan Jepang seperti Honda dan Yamaha keteteran. Namun Ducati belum tentu tertarik merekrut Mir.
Soalnya, Tony Arbolino juga dikaitkan dengan kemungkinan promosi dari Moto2 ke MotoGP. Selain itu Johann Zarco juga dikabarkan pindah ke Gresini sebagai bagian dari rotasi, sedangkan Marco Bezzecchi pindah ke Pramac.
"Belum jelas apakah Mir bisa memenangkan satu kursi di Ducati untuk MotoGP 2024," begitu bunyi laporan dari Motorsprint. Meski begitu, Ducati pasti akan mempertimbangkan eks rider Suzuki itu.
Â
Joan Mir Dikontrak 2 Tahun di Repsol Honda
Â
Joan Mir baru separuh jalan di tahun pertama bersama Honda. Secara kontrak, dia seharusnya masih dipertahankan Repsol Honda.
Meski begitu, Mir menjalani musim yang sangat buruk. Dia bahkan lebih buruk dari Marc Marquez yang bermasalah dengan cedera.
Joan Mir saat ini dalam proses pemulihan dari cedera tangan. Dia diharapkan bisa tampil di MotoGP Inggris yang berlangsung 6 Agustus nanti.
Advertisement
Marc Marquez Diincar KTM
Â
Â
Sementara itu, rumor juga menghampiri Marc Marquez. Pembalap Repsol Honda itu dikabarkan diminati untuk mengisi pos di tim satelit.
Saat ini, KTM mengincar LCR untuk masuk jadi tim satelit. Kalau jadi, LCR diharapkan bisa dihuni oleh Marquez dan juga Pedro Acosta.
KTM ingin memanfaatkan krisis yang dihadapi Honda. LCR sebenarnya sudah setia dengan Honda selama 18 tahun terakhir dan apakah bakal tergoda pindah ke KTM?
Penyebab Utama Prestasi Honda Menukik Tajam
Manajer Repsol Honda, Alberto Puig tahu betul penyebab menurunnya prestasi pabrikan asal Jepang itu di MotoGP. Sejak 2020, prestasi Honda mulai menurun tajam.
Menurut Puig, ada dua penyebab utama menurunnya prestasi Repsol Honda di MotoGP. Keduanya yakni pandemi Covid-19 dan juga cedera Marc Marquez.
Padahal sebelum 2020, Marc Marquez berhasil merebut 6 gelar juara MotoGP. Selain itu, Honda juga berhasil menang di 69 kali balapan dengan 4 pembalap berbeda.
"Saya pikir, kalau Anda lihat lagi di 2020, kami kesulitan dengan Covid dan juga cedera Marquez. Dan sejak itu, prestasi kami menukik turun tajam," ujar Puig seperti dikutip crash.
Cedera Marquez memang merepotkan Repsol Honda. Usaha Marquez untuk nekat langsung tampil di 2021 juga memperburuk suasana.
Pembatasan karena Covid-19 juga membuat prestasi Honda menurun tajam. Pabrikan Jepang kesulitan karena harus tampil sepanjang MotoGP 2020 dan 2021 di Eropa.
Advertisement
Rival Honda dari Jepang Bisa Adaptasi dengan Baik
Meski Honda terpuruk, tapi pabrikan Jepang lainnya bisa beradaptasi dengan baik. Suzuki memenangkan gelar juara pada 2020, sedangkan Yamaha pada 2021 lalu lewat Fabio Quartararo.
"Situasi yang dialami Marquez sangat rumit dari sisi pembalap dengan cederanya, tapi juga dari sisi pabrikan. Tak mudah buat insinyur kami untuk kembali ke Jepang, sehingga mereka harus bertahan di Eropa," kata Puig.
"Mereka tak bisa membangun motor seperti di masa lampau karena biasanya balik ke pabrik untuk bertukar informasi. Karena Covid, Anda kehilangan ini."