Liputan6.com, Jakarta- Satria Muda Jakarta gagal mewujudkan ambisi meraih three peat atau tiga kali beruntun menjuarai Indonesian Basketball League (IBL). Pada musim 2023, Satria Muda bahkan untuk pertama kalinya sejak 2016 gagal lolos ke partai final.
Perjuangan pasukan Youbel Sondakh terhenti di babak semifinal IBL 2023 setelah kalah 0-2 dari Pelita Jaya. Kegagalan SM cukup tragis. Di game kedua mereka kalah dramatis di detik akhir setelah Andakara Prastawa mencuri bola dari Elijah Foster untuk kapten Arki Dikania Wisnu.
Baca Juga
Hasil negatif ini membuat kecewa fans Satria Muda. Kapten tim Arki Dikania Wisnu menyadari kekecewaan para penggemar. Arki mengaku bertanggung jawab dan siap bangkit di musim mendatang.
Advertisement
"Musim ini saya akui bukan tahunnya Satria Muda. Liga IBL semakin berkembang dan tim-tim pesaing kami juga terus berbenah dengan serius. Sebagai leader tentunya saya bertanggung jawab atas kegagalan SM musim ini. Memang ada sedikit penyesalan saya dalam laga semifinal game kedua kemarin. Seandainya waktu bisa diulang, saya ingin eksekusi possession sendiri ketimbang memberikan umpan," ujar Arki Dikania Wisnu yang ditemani oleh Manager sekaligus sepupunya Ridi Djajakusuma kepada awak media pertengahan pekan kemarin.
Yang pasti saya kecewa. Rasanya itu kesalahan saya, harusnya saya yang ambil tanggung jawab untuk cetak angka di detik-detik terakhir. Tapi terlepas semua itu, saya sangat bangga dengan tim Satria Muda Pertamina musim ini. Terima kasih untuk semua support system mulai dari owner, keluarga, coaching staff, para pemain dan tentunya fans SM. Tahun depan kami harus lebih fokus lagi untuk meraih juara."
Arki Akui Regenerasi SM Terlambat
Tersandung di musim ini tidak lantas membuat Arki mengamini komentar para netizen yang beranggapan bahwa Satria Muda terlambat dalam regenerasi dan salah dalam memilih pemain asing. Menurutnya seluruh pemain juga harus introspeksi diri atas kekurangannya, namun yang terpenting musim depan SM harus menampilkan sejatinya karakater mereka dan memetik pelajaran dari musim ini.
"Saya tidak mau ada alasan kekalahan ini karena pemain asing atau karena kurang regenerasi. Coaching staff juga sudah bekerja dengan luar biasa baiknya. Musim kemarin buktinya kami bisa juara dengan Coach Youbel. Orang hanya bisa menilai tim A dan tim B banyak memberikan minute play ke pemain mudanya. Satria Muda sudah punya sistem sendiri dan pemain muda SM terus berkembang. Bahkan saat latihan pun kita tidak main-main. Karakter SM terbentuk mulai dari latihan. Dari dulu semua pemain SM kalo latihan itu seperti perang. Saya punya mental tidak mau kalah baik saat latihan ataupun pick up game, termasuk saat bermain dengan para pemain muda SM. Tapi jika saat latihan mereka mengalahkan tim saya, terus terang saya sangat senang. Artinya mereka terus berkembang. Kemudian ada juga komentar lainnya, SM harus punya pemain asing yang rakus mencetak poin. Buat saya yang terpenting pemain asing itu harus bisa beradaptasi dengan sistemnya SM apapun posisinya," ujarnya lagi.
Advertisement
SM Akan Evaluasi Tim
Musim ini perjalanan Satria Muda memang tidak mulus. Selain problem pergantian pemain asing, Satria Muda juga sempat ditinggal sejumlah pemainnya yang tampil di SEA Games 2023. Skuad mereka, bahkan tinggal menyisakan tiga nama saat itu. Tapi bagi suami Hilyani Hidranto itu, hal tersebut bukanlah serta merta tolak ukur alasan kegagalan SM.
"Pada game semifinal lalu, saya bermain dengan kondisi recovery cedera ankle dan siku. Belum lagi kami sempat dalam kondisi tim yang pincang.Tapi sebagai pemain pro, itu bukanlah alasan, termasuk jika ada pemain lain yang cedera. Menyambut musim depan SM akan melakukan evaluasi dari semua lini. Saya pun juga termotivasi mempersiapkan diri lebih baik lagi dan selama saya masih kuat bermain saya ingin main terus untuk Satria Muda hingga saya pensiun. Namun untuk saat ini yang terdekat adalah recovery dengan melakukan MRI, selanjutnya kami akan segera mempersiapkan tim untuk musim depan. Satria Muda Pertamina masih lapar dan termotivasi untuk bisa meraih gelar juara IBL," pungkas Arki.